31 research outputs found

    Perancangan Konten Sosial Media Kolaborasi Trading Room TV dengan Varuna Surfboard

    Get PDF
    Kolaborasi antara Trading Room TV dan Varuna Surfboard melibatkan pengiriman sebuah papan selancar kepada Trading Room TV untuk dijadikan kanvas bagi tiga seniman yang tergabung dalam manajemen mereka, yaitu Zaky Arifin, Rabuns, dan Comolo. Papan selancar tersebut akan dihiasi dengan mural yang unik dan menarik oleh ketiga seniman tersebut. Hasil dari mural ini akan disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan, memberikan dampak positif kepada komunitas. Kolaborasi ini tidak hanya menggabungkan seni visual dengan olahraga air, tetapi juga menunjukkan komitmen kedua entitas terhadap filantropi dan dukungan kepada masyarakat. Melalui proyek ini, diharapkan tercipta kesadaran akan pentingnya seni dan olahraga dalam memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk membagikan proses dan hasil karya, kolaborasi ini juga memiliki potensi untuk menginspirasi dan membangun komunitas yang lebih besar yang memiliki minat terhadap seni, olahraga, dan filantropi

    Shark depredation: future directions in research and management

    Get PDF
    Shark depredation is a complex social-ecological issue that affects a range of fisheries worldwide. Increasing concern about the impacts of shark depredation, and how it intersects with the broader context of fisheries management, has driven recent research in this area, especially in Australia and the United States. This review synthesises these recent advances and provides strategic guidance for researchers aiming to characterise the occurrence of depredation, identify the shark species responsible, and test deterrent and management approaches to reduce its impacts. Specifically, the review covers the application of social science approaches, as well as advances in video camera and genetic methods for identifying depredating species. The practicalities and considerations for testing magnetic, electrical, and acoustic deterrent devices are discussed in light of recent research. Key concepts for the management of shark depredation are reviewed, with recommendations made to guide future research and policy development. Specific management responses to address shark depredation are lacking, and this review emphasizes that a “silver bullet” approach for mitigating depredation does not yet exist. Rather, future efforts to manage shark depredation must rely on a diverse range of integrated approaches involving those in the fishery (fishers, scientists and fishery managers), social scientists, educators, and other stakeholders

    Depredation influences anglers’ perceptions on coastal shark management and conservation in the United States Gulf of Mexico

    Get PDF
    Overfishing, habitat degradation, and climate change have caused declines in shark populations throughout the world’s oceans. However, in the United States Gulf of Mexico (GoM), populations of several coastal shark species are starting to stabilize following decades of successful regulations and enforcement. The stabilization of coastal shark populations, coupled with increases in recreational fishing effort, has the potential to escalate human-wildlife interactions. The most often reported conflict is shark depredation, the partial or complete removal of a hooked species by a shark. Reported increases in shark depredation within the last several years have begun to erode angler support for shark conservation, potentially undermining decades of previous work. To address these concerns, we implemented a GoM-wide online survey to characterize the impact of depredation on recreational reef fish anglers’ fishing satisfaction and perceptions of shark management and conservation. Our results revealed that most recreational anglers in the GoM have witnessed depredation but have not changed their fishing behaviors. In contrast, anglers’ viewpoints on managing shark populations were split between reducing population sizes and maintaining current population levels. As coastal shark populations in the GoM continue to recover, shark depredation is likely to increase. Consequently, efforts to characterize anglers’ satisfaction and perceptions are a critical component of future shark conservation initiatives

    Tingkat Student Engagement Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelas pada Mata Pelajaran Sejarah Peserta Didik Jenjang SMA Negeri Se Eks Kotatif Jember

    No full text
    Sistem pembelajaraan saat ini mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau sering disebut dengan student centered learning. Penerapan student centered learning salah satunya diwujudkan dalam bentuk keterlibatan peserta didik atau disebut student engagement. Student engagement memiliki hubungan yang positif terhadap hasil belajar peserta didik dan kualitas pendidikan. Penelitian ini akan berfokus pada mata pelajaran sejarah yang memiliki beberapa permasalaha berkaitan dengan student engagement. Berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan bahwa pembelajaran sejarah di beberapa SMA Negeri Jember masih belum bisa membuat peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan mencapai hasil belajar sejarah yang diinginkan. Berdasarkan rekomendasi dari penelitian-penelitian terdahulu, upaya untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat student engagement perlu dilakukan. Selain faktor-faktor yang mempengaruhi, karakteristik peserta didik juga mempunyai dampak bagi student engagement. Penelitian mengenai student engagement berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan kelas belum banyak ditemukan di Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) bagaimana tingkat student engagement pada mata pelajaran sejarah peserta didik jenjang SMA Negeri se eks kotatif Jember; (2) bagaimana perbandingan tingkat student engagement berdasarkan jenis kelamin dan kelas pada mata pelajaran sejarah peserta didik jenjang SMA Negeri se eks kotatif Jember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparasi dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Teori student engagement yang digunakan adalah teori dari Fredricks, Blumenfeld, dan Pari

    Differential high-temperature sulfatization of Cuyuna manganese ore

    Full text link

    PERAN KELOMPOK FEMINIS BELANDA DALAM PENDIDIKAN DOKTER MARIE THOMAS TAHUN 1912-1922

    No full text
    AbstrakDokter perempuan pertama di Indonesia yaitu Marie Thomas banyak diberitakan oleh media online setelah ilustrasi beliau muncul di tampilan muka aplikasi pencarian Google. Sosok Marie Thomas sebagai perempuan pertama yang berhasil menempuh pendidikan tinggi di Hindia-Belanda memang tidak banyak yang mengkaji. Hanya sedikit dibahas dalam beberapa studi sejarah kesehatan. Setelah berdiri selama lebih dari 60 tahun, akhirnya Sekolah Pendidikan Dokter Hindia-Belanda (School Tot Opleiding van Indische Artsen/STOVIA) mengizinkan murid perempuan untuk mengenyam pendidikan medis. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis latar belakang Marie Thomas dapat diterima di STOVIA dan kontribusi dari kelompok feminis Belanda dalam keberhasilan pendidikan dokternya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan lima tahapan, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber primer yang digunakan dalam artikel ini berasal dari buku dan surat kabar terbitan sezaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keluarga turut berperan dalam kemudahan yang didapatkan Marie Thomas untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, Marie Thomas yang dibantu oleh kelompok feminis Belanda mampu menjadi pelopor di tengah tingginya diskriminasi terhadap perempuan dan pendidikan yang buruk. Tokoh pejuang hak perempuan seperti Aletta H. Jacobs mampu meyakinkan Gubernur-Jenderal akan pentingnya tenaga kesehatan perempuan untuk mengatasi masalah kesehatan di masyarakat.  Peran mereka berlanjut dengan memberikan bantuan dana selama pendidikan kedokteran Marie Thomas.Kata Kunci: Feminis, Dokter Perempuan, Marie Thomas.</jats:p

    Pengaruh Antioksidan Terhadap Kerusakan Jaringan Otak Mencit (Mus Musculus) Yang Terpapar Radiasi Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler

    Get PDF
    Terpaparnya radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler atau ponsel ke otak dapat berdampak buruk seperti terbentuknya radikal bebas. Zat radikal bebas dapat merusak sel otak hingga menyebabkan gangguan seperti timbulnya kanker. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kerusakan yang terpapar oleh gelombang elektromagnetik telepon seluler serta pengaruh pemberian antioksidan berupa campuran ekstrak jambu biji, bawang putih, kulit manggis, dan mengkudu pada otak mencit. Kerusakan sel dapat dilihat histologi, mendeteksi kadar serta jenis radikal bebas menggunakan Electron Spin Resonance (ESR) dan nilai impedansi sel menggunakan alat Bioelectrical Impedance Analyzer (BIA). Nilai impedansi diukur dari frekuensi 100 Hz sampai dengan 100 kHz untuk masing-masing sampel dengan variasi waktu lama paparan dan dosis antioksidan. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa sel otak mencit semakin rusak bersamaan dengan pertambahan durasi paparan radiasi dan mendapatkan dosis efektif dari antioksidan dalam menangkal radikal bebas yaitu 6,3 mg. Nilai impedansi listrik, resistivitas, dan permitivitas sel otak pada perlakuan dosis efektif berturut-turut adalah 3530,4386 Ω, 15,28 Ω.m, dan 1,047 x 10-5 F.m-1
    corecore