110 research outputs found
Understanding Quality Control with Urinary Iodine Estimation
Urinary iodine is a tedious assay since it is easily evaporated. A quality system is needed to maintain quality control in a urinary iodine laboratory. In this chapter, a quality system for the urinary iodine micromethod (UIMM) had been discussed briefly. The system covers the pre-analytical, analytical and post-analytical stages of the assay. Each stage depends on each other to complete the whole quality system which ensures the validity of the laboratory results. The laboratory procedures, started with method validation, are very important to be adhered strictly. The internal quality control (IQC) in every analysis and participation in External Quality Assurance (EQA) program will ensure validity of assay and will compare laboratory performance to the others. Evaluation from time to time using Sigma metrics is also vital to complete the quality system as troubleshooting and corrective actions taken will improve the UIMM from time to time. These are supported by the documents and records. A good quality system will guide the urinary iodine analysis operators to gain confidence in their work and the results they obtain for the respondents in monitoring elimination program of iodine deficiency disorders (IDD)
The effect of gamma irradiation on selected growth factors and receptors mRNA in glycerol cryopreserved human amniotic membrane
Human amniotic membrane (HAM), due to its high biocompatibility, low
immunogenicity, anti-microbial, anti-viral properties as well as the presence of its
growth factors, has been used in various clinical applications. These growth factors
are key factors in regulating many cellular processes such as cellular growth,
proliferation and cellular differentiation. The current study aimed to explore the
effect of glycerol cryopreservation and gamma irradiation on the selected growth
factors and receptors mRNA present in HAM. Eight growth factors, namely, EGF,
HGF, KGF, TGF-α, TGF-β1, TGF-β2, TGF-β3 and bFGF and two growth factor
receptors, HGFR and KGFR were evaluated in this study. The total RNA was
extracted and converted to complimentary DNA using commercial kits.
Subsequently, the mRNA expressions of these growth factors were evaluated using
quantitative PCR and the results were statistically analyzed using REST-MCS
software. This study indicated the presence of these growth factors and receptors
mRNA in fresh, glycerol cryopreserved and irradiated glycerol cryopreserved HAM.
In glycerol cryopreserved HAM, the mRNA expression showed up-regulation of
HGF and bFGF and down-regulation of the rest of 8 genes which were EGF, HGFR,
KGF, KGFR, TGF-α, TGF-β1, TGF-β2 and TGF-β3. Interestingly, the glycerol
cryopreserved HAM radiated with 15 kGy showed up-regulation in the mRNA
expression of 7 genes, namely, EGF, HGF, KGF, KGFR, TGF-β1, TGF-β2 and
TGF-β3 and down-regulated mRNA expression of HGFR, TGF-α and bFGF.
However, these mRNA expressions did not show a statistically significant difference
compared to control groups. Thus, it can be concluded that the glycerol
cryopreservation did not have an effect on the growth factors’ and receptors’ mRNA
expression levels in HAM. Similarly, 15 kGy gamma irradiation did not have an
effect on the growth factors’ and receptors’ mRNA expression in glycerol
cryopreserved HAM. This finding provides a useful information to clinicians and
surgeons to choose the best method for HAM preservation that could benefit patients
in their treatment
RELASI PERTEMANAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SLB AUTISMA BUNDA BENING SELAKSHAHATI, CILEUNYI WETAN, KABUPATEN BANDUNG
Relasi merupakan hubungan saling mempengaruhi, sehingga perubahan seseorang akan memengaruhi orang lain, atau sebaliknya. Anak autistik memiliki hambatan dalam komunikasi dan bahasa, perilaku, dan interaksi. Anak autistik merupakan anak yang suka menyendiri atau asyik dengan dunianya sendiri. Penelitian ini menggali tentang bagaimana Relasi Pertemanan Remaja Autis dalam Pembelajaran di SLB Autisma Bunda Bening Selakshahati. Relasi pertemanan ditinjau dalam perspektif teori relasi komunal, yang memiliki empat fungsi secara positif yakni sumber daya emosi, sumber daya kognitif, sarana pembelajaran keterampilan sosial, dan pelopor pengembangan relasi sosial. Tujuan penelitian ini yakni untuk menggambarkan relasi pertemanan remaja autis dalam proses pembelajaran, hambatan dan upaya relasi pertemanan remaja autis dalam proses pembelajaran, dan implikasi teoretis dan praktis terhadap pengembangan ilmu kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, obervasi, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, informan kunci yakni dua remaja autis, dan informan tambahan yakni orang tua asuh, kepala sekolah, wakasek kurikulum, dan tenaga pendidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat fungsi relasi pertemanan dalam perspektif teori komunal, pada NH dan EA dapat di jalankan walaupun dengan hambatan dalam komunikasi verbal namun NH dan EA dapat memahami arti pesan tersebut. Simpulan penelitian ini relasi pertemanan remaja autis NH dan EA dapat terjalin, adanya proses mempengaruhi dan interaksi antar teman
RELASI PERTEMANAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SLB AUTISMA BUNDA BENING SELAKSHAHATI, CILEUNYI WETAN, KABUPATEN BANDUNG
Relasi merupakan hubungan saling mempengaruhi, sehingga perubahan seseorang akan memengaruhi orang lain, atau sebaliknya. Anak autistik memiliki hambatan dalam komunikasi dan bahasa, perilaku, dan interaksi. Anak autistik merupakan anak yang suka menyendiri atau asyik dengan dunianya sendiri. Penelitian ini menggali tentang bagaimana Relasi Pertemanan Remaja Autis dalam Pembelajaran di SLB Autisma Bunda Bening Selakshahati. Relasi pertemanan ditinjau dalam perspektif teori relasi komunal, yang memiliki empat fungsi secara positif yakni sumber daya emosi, sumber daya kognitif, sarana pembelajaran keterampilan sosial, dan pelopor pengembangan relasi sosial. Tujuan penelitian ini yakni untuk menggambarkan relasi pertemanan remaja autis dalam proses pembelajaran, hambatan dan upaya relasi pertemanan remaja autis dalam proses pembelajaran, dan implikasi teoretis dan praktis terhadap pengembangan ilmu kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, obervasi, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, informan kunci yakni dua remaja autis, dan informan tambahan yakni orang tua asuh, kepala sekolah, wakasek kurikulum, dan tenaga pendidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat fungsi relasi pertemanan dalam perspektif teori komunal, pada NH dan EA dapat di jalankan walaupun dengan hambatan dalam komunikasi verbal namun NH dan EA dapat memahami arti pesan tersebut. Simpulan penelitian ini relasi pertemanan remaja autis NH dan EA dapat terjalin, adanya proses mempengaruhi dan interaksi antar teman
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
Kedisplinan penggunaan APD diLaboratorium Farmasi bagi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kudus perlu ditingkatakan seperti penggunaan jas laborat, masker, dan sarung tangan. Selain itu kondisi APD dan penerapan keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan yang belum maksimal di laboratorium menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah kudus dengan memberikan arahan pada mahasiswa tentang penggunaan APD yang baik dan benar, jenis-jenis APD, cara penggunaan APD, potensi bahaya jika tidak menggunakan APD. Hasil yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah Modul tentang Alat Pelindung Diri dan Potensi Bahaya di laboratorium Farmasi, Stiker/ Video tentang himbauan Pemakain APD, Stiker tanda-tanda bahay
FERTILITAS DAN VIABILITAS EMBRIO TELUR ITIK YANG INDUKNYA DIBERI PAKAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek perbedaan dosis pada pakan dengan suplementasi probiotik dan mengetahui dosis yang paling efektif terhadap fertilitas dan viabilitas embrio telur itik (Anas platyrhynchos). Materi penelitian terdiri dari Itik petelur (Anas platyrhynchos) sebanyak 100 ekor dengan rasio sex, jantan : betina = 1 : 5. Bahan pakan sesuai standar SNI formulasi H dan probiotik MEP+. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari : Ro (Kontrol), R1 (Probiotik 0,075 cc/kg pakan), R2 (Probiotik 1,5 cc/kg pakan), R3 (Probiotik 3 cc/kg pakan). Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase fertilitas telur itik, secara statistik tidak berbeda nyata (p > 0,05). Viabilitas embrionya hingga hari ke-21 inkubasi hasilnya tidak berbeda nyata (p > 0,05). Persentase penetasan dan viabilitas embrio setelah periode hari ke-21 hasilnya berbeda nyata (p 0,05). Hasil uji regresi korelasi data membuktikan bahwa fertilitas dan penetasan, berat telur dan penetasan, bobot DOD dan berat telur terdapat korelasi lemah diantaranya (r 0.05) among treatments. Embryo viability up to days 21 of incubation was also statistically no significant different (p > 0.05). Hatching rate among treatments as well as embryo viability data after days 21, however, statistically were significant difference (p 0.05) among treatments, except for the weight eggs and length eggs data which was highly significance different (p < 0.01) among treatments. Regression-Correlation analysis between fertility rate and egg weight, between fertility rate and hatching rate, between hatching rate and eggs weight, between egg weight and DOD weight data, all shown that no such strong correlation at all (r < 0.06). Embryo survival at late developmental stages and hatching rate datawere significantlu different (p < 0.05) among treatmens. Eggs weight and length were highly significant different (p < 0.01) among treatments, proving that probiotic supplementation through parental feeding determined embryo survival and hatching rate of their egg produced. However, this study also proving that fertility rate and viability of early embryo developmental stage data as well as egg width, DOD weight, DOD quality, had no effect after probiotic treatments for 30 days, need further confirmation that probiotic effectively improving reproductive performance (r < 0,06). Keywords: fertility, embryo viability, probiotics MEP+
The Relationship between Adherence to Antihypertensive Medication and Microalbumin Levels in Hypertension Prolanis Patients
Hypertension is one of the main health problems faced by people throughout the world, including in Indonesia. Uncontrolled hypertension can cause various complications such as heart disease, stroke and kidney damage. Microalbuminuria, namely the presence of small amounts of albumin in the urine, is an early indicator of kidney damage. In hypertensive patients, microalbuminuria can be an early sign of hypertensive nephropathy, which is a serious complication of high blood pressure. Compliance with taking medication affects blood pressure control. This study aims to evaluate the relationship between adherence to antihypertensive medication and microalbumin levels in hypertension prolanis patients. This research is observational analytic with a cross sectional approach. Data was obtained prospectively in the period July-August 2024 with a sample size of 33 respondents. Medication adherence was taken using a questionnaire, and data on microalbuminuria levels was obtained through medical record data. Next, the results were subjected to a chi-square statistical correlation test. Microalbumin levels and medication adherence blood pressure lowering medication, obtained a value of p = 0.0 (p < 0.05) which indicates that statistically there is a significant relationship between microalbumin levels and compliance of taking blood pressure lowering medication. The frequency distribution of hypertensive sufferers with high microalbumin levels, namely ≥ 30 mg/dL, shows a result of 51.6% (17 patients)
The nutritional composition of mayonnaise and salad dressing in the Malaysian market
Mayonnaise and salad dressing are fast becoming popular condiments for Malaysian. The aim of this study was to obtain the nutritional composition of mayonnaise and salad dressing commercially available in the Malaysian market. The data will be used to update the Malaysian Food Composition Database which was last updated in 1997. A total of six brands from each type of mayonnaise and salad dressing were sampled from local supermarkets in the Klang Valley and analysed using standard methods. The validity of test data was monitored with the application of internal quality controls in line with the requirements of ISO 17025. The energy contents of mayonnaise and salad dressings were up to 626.40 kcal/100 g. Our findings were also in agreement with the energy labelling on the packaging. Sodium was high in mayonnaise and salad dressing because it is used in the final mixture of both condiments to improve their characteristics for certain reasons. Mayonnaise and salad dressing have been identified as potent sources of vitamin A and vitamin E and both condiments were found to contain high levels of these antioxidants. It can be concluded that this study are useful not only in providing information on the nutritional content of several commercial types of mayonnaise and salad dressing, but also in improving the public understanding of healthy food choices
ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN NOMOR 0066/Pdt.P/2018/PA.Ppg TENTANG ISBAT NIKAH TERHADAP PERNIKAHAN SIRI YANG DILAKUKAN SETELAH HAMIL DILUAR NIKAH
ABSTRAK
Sukni Rusidah (2019): Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengarain Nomor 0066/Pdt.P/2018/PA.Ppg Tentang Isbat Nikah Terhadap Pernikahan Siri yang Dilakukan Setelah Hamil Di Luar Nikah
Penelitian ini berjudul Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Nomor 0066/Pdt.P/2018/Pa.Ppg Tentang Isbat Nikah Terhadap Pernikahan Siri yang dilakukan setelah Hamil di Luar Nikah. Latar belekang judul ini yaitu adanya pernikahan siri yang mana wanita tersebut dalam keadaan hamil ketika menikah dan diisbatkan di Pengadilan Agama Pasir Pengaraian.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan hakim dalam putusan tentang isbat nikah terhadap nikah siri yang dilakukan setelah hamil diluar nikah,serta bagaimana analisis putusan hakim tentang isbat nikah terhadap pernikahan siri yang dilakukan setelah hamil diluar nikah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library reseach) yang bersifat studi kasus. Data berupa putusan Pengadilan Pasir Pengaraian nomor 0066/Pdt.P/2018/Pa.Ppg, data sekunder buku-buku yang berkaitan dengan judul yang menunjang penelitian tersebut .Teknik pengumpulan data dokumentasi, dan studi pustaka.Teknik analisa content analysis.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pengadilan Agama Pasir Pengaraian menerima putusan isbat nikah terhadap nikah siri yang dilakukan setelah hamil diluar nikah adalah untuk menghindarkan dari segala kemadharatan dan untuk mendapatkan kemaslahatan baik secara yuridis, maupun filosofis. Dan analisis hukum Islam terhadap sahnya pernikahan nikah siri yang dilakukan setelah hamil diluar nikah menurut KHI dan sebagian ulama Hanafiyah menikahi wanita hamil akibat zina ialah sah, karena tidak ada larangan menikahi wanita hamil dan tidak ada terdapat dalil qath’I, terlebih lagi menikahi wanita hamil akan berkait dengan masalah nasab dan pada intinya isbat nikah yang dikabulkan adalah untuk menghindari dari kemadharatan dan mendapatkan kemaslahatan
STUDI KUALITAS PRODUK HEWANI MELALUI PENGUJIAN MIKROBIOLOGI, ORGANOLEPTIK DAN DERAJAT KEASAMAN SUSU SAPI SEGAR YANG DIPRODUKSI KOTA KUDUS
Kualitas susu sapi merupakan hubungan sifat-sifat susu meliputi sifat fisik, kimia dan mikrobiologis. Mencerminkan penerimaan susu tersebut oleh konsumen dan merupakan hal yang penting dalam produksi dan perdagangan susu. Penelitian bertujuan mengetahui kandungan mikrobiologis, organoleptik dan tingkat keasaman dari susu segar yang diproduksi Kota Kudus. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Kudus, bulan Juni 2021. Total sampel ada 5 diambil dari peternakan susu di Kota Kudus. Variabel penelitian yang diamati adalah mikrobiologis, organoleptik dan tingkat keasaman. Data yang diperoleh dianalis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil analisa mikrobiologis yaitu rerata total bakteri terdapat pada sampel susu sapi segar. Uji metylen blue menunnjukkan katagori susu yang baik, karena waktu yang diperlukan untuk perubahan warna susu > 8 jam sehingga perkiraan jumlah bakteri per ml hanya > 50000 koloni. Analisa kualitas organoleptik dari 5 sampel menunjukan hasil normal dari segi rasa, warna dan bau. Analisa pH atau derajat keasaman berkisar pada pH mendekati normal yaitu 6.58 sampai dengan 7,25. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas susu sapi dari peternakan Kudus ditinjau dari kandungan mikrobiologis, pH dan orgonoleptik dalam katogori aman dan laik sebagai dikonsumsi
- …
