6,923 research outputs found

    Antenatal Care Visits and Early Detection of Pre-eclampsia Among Pregnant Women

    Get PDF
    The death of pregnant women is still the world\u27s attention in the field of health. The SDG\u27s indicator provides one of the goals in the health field. The target to be achieved is a global maternal mortality ratio of less than 70/100,000 live births by 2030. According to WHO, preeclampsia is one of the leading causes of maternal death in the world, including Indonesia. East Java Province with the highest ranking in Indonesia. One of the cities in East Java which is the leading contributor to preeclampsia is Surabaya with 16 cases in 2016. The government carries out the treatment to reduce maternal mortality due to preeclampsia through antenatal care. This study aimed to analyze antenatal care visits for early detection of preeclampsia. The method in this research is qualitative research method with data retrieval technique using in-depth interview. Based on the results of research antenatal care visits have an effect on early detection of preeclampsia. Pregnant women who regularly make antenatal visits can prevent possible dangers of pregnancy as early as possible. So the maternal mortality rate (MMR) due to pre-eclampsia can be decreased

    Isolasi, Karakterisasi, Dan Identifikasi Bakteri Aeromonas SP. Penyebab Penyakit Motile Aeromonas Septicemia (Mas) Pada Gurami

    Full text link
    These research were conducted to isolate, characterize, and identify bacterium Aeromonas sp. causative agents of Motile Aeromonas Septicemia (MAS) in gouramy. Samples of sick gouramy with MAS attack symptoms were taken random from tree regencies, i.e. Banyumas regency (Pliken and Lemberang), Purbalingga regency (Padamara and Jompo), and Banjarnegara regency (Kaliwinasu and Blimbing). Ten isolates were isolated from ren of gouramy on Glutamat Starch Phenile (GSP). Koch Postulat Test was conducted to determine pathogenic bacteria by intramuscular injection to gouramy (10-12 cm of total length) suspension bacteria 0,1 ml at 109 cell/fish, and control with 0,1 ml sterile PBS pH 7,0. Then, the pathogenic bacteria were identified with morphological and biochemical test. Results indicated that 10 isolates were pathogenic bacteria and morphological and biochemical tests suggested that the pathogenic bacteria could be identified to be Aeromonas hydrophila. Keywords : Aeromonas sp., gouramy, isolation, identification, characterization, motile aeromonas septicemia (mas

    Composition and Distribution of Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae Pathotypes, the Pathogen of Rice Bacterial Leaf Blight in Indonesia

    Full text link
    This research aimed to determine the composition and pathotype distribution of Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) in several rice producing centers in Indonesia during the growing season of 2010-2013. The studies were conducted into three phases of activities, namely: sampling and collection of infected leaves from the representative rice growing areas; isolation and purification of the Xoo isolates; and evaluation of composition and pathotype of Xoo on five rice differential varieties. Results indicated that a total of 2,658 isolates Xoo have been isolated from 10 provinces representing rice ecosystem in Indonesia during the growing season from 2010-2013. Evaluating these Xoo isolates against five differential varieties revealed that these Xoo isolates consisted of three pathotypes III, IV, and VIII with a total of 30, 36, and 34%, respectively. The data also indicated that two pathotypes III and IV were dominant in three provinces, while the pathotype VIII was dominant in four provinces. As mentioned previously, such information are useful in designing strategy of integrating components of technologies combined in the management of Bacterial leaf blight (BLB) occurrences in a particular endemic areas

    Analisis USAhatani Jamur Tiram

    Full text link
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi jamur tiram; untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan bersih USAhatani jamur tiram, menganalisis pendapatan USAhatani, pendapatan tenaga kerja keluarga, dan pendapatan tenaga kerja jamur tiram; serta menganalisis kelayakan USAhatani jamur tiram. Daerah penelitian ditentukan dengan metode purposive (sengaja) dan penarikan sampel dilakukan secara sensus. Penelitian dilakukan untuk satu kali proses produksi (6 bulan). Metode analisis yang digunakan adalah regresi non-linier Cobb-Douglass untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jamur tiram, regresi linier berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan bersih USAhatani jamur tiram. Analisis pendapatan bersih USAhatani, pendapatan tenaga kerja keluarga, pendapatan tenaga kerja digunakan metode tabulasi sederhana, analisis kelayakan USAhatani jamur tiram digunakan analisis R/C, BEP, dan ROI. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bibit, serbuk kayu, dedak, kapur, gipsum, dan luas kumbung secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi jamur tiram sedangkan secara parsial yang berpengaruh nyata hanya serbuk kayu, dedak, dan kapur. harga bibit, harga serbuk kayu, harga dedak, produksi, dan harga output secara serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan bersih jamur tiram sedangkan secara parsial hanya harga dedak, produksi, dan harga output yang berpengaruh nyata. Pendapatan bersih USAhatani jamur tiram per petani adalah sebesar Rp. 13.846.750,- , pendapatan tenaga kerja keluarga USAhatani jamur tiram per petani sebesar Rp 15.991.125,-, pendapatan tenaga kerja USAhatani jamur tiram per petani adalah sebesar 17.027.196,-. Pendapatan bersih Jamur Tiram per bulan sebesar Rp. 2.307.791,-, pendapatan tenaga kerja per bulan sebesar Rp. 2.837.866,-, pendapatan tenaga kerja keluarga per bulan adalah sebesar Rp. 2.665.187,-. Jika dibandingkan dengan Upah Minimum Kabupaten Deli Serdang sebesar Rp. 1.290.000/bulan, maka dapat dikatakan pendapatan USAhatani jamur tiram tergolong tinggi. Usahatani jamur tiram layak untuk diusahakan dilihat dari nilai R/C sebesar 2,75, ROI sebesar 178,02, dengan ketentuan harga jual terendah Rp 6.057,39/kg dan hasil produksi minimum 475,26 kg/ periode produksi

    Penguatan Manajemen USAha Pedagang Kakilima Bebek Goreng Aryojipang Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah

    Full text link
    Tujuan kegiatan Iptek Bagi Masyarakat dengan sasaran pedagang Kakilima Bebek Goreng Aryojipang Cepu Blora ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Iptek, dengan penguatan manajemen USAha (keuangan, produksi,pemasaran, SDM), untuk inovasi kualitas Produksi yang didukung sustainibilitas bahan baku , melakukan introduksi peralatan, mendesain Packing dan Branding yang marketable dibarengi penguatan akses permodalan diharapkan akan mempunyai multiplayer effect terhadap peningkatan skala produksi momotivasi tumbuhnya wirausaha baru, penyerapan tenaga kerja yang akirnya dapat meningkatkan kesejahteraan. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) dengan model Partisipatif dimana kelompok sasaran ikut terlibat dalam merencanakan kegiatan, melaksanakan serta monitoring. Hasil kegiatan 1) dengan telah dilaksanakan program kegiatan Iptek bagi Masyarakat maka skala produksi dapat meningkat berkisar10% sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, 2) dengan penguatan manajemen USAha dapat dilakukan peningkatan kualitas produk dengan standart rasa ,inovasi produk agar bisa menekan kerugian, 3) Telah dibina Mitra I Peternak Bebek Baru diberikan bantuan Kandang, dan pakan diharapkan dapat menjadi suplyer Mitra I PKL bebek Goreng yang mampu menjaga sustainibilitas bahan mentah, 4) Telah diserahkan peralatan guna introduksi peralatan kepada Mitra I yang dapatdigunakan inovasi produk dan meningkatkan kualitas produk, 5) Telah dibuat Packing dan Branding yang marketable guna meningkatkan pemasaran berkisar 10%, 6) Telah dilakukan Pelatihan manajemen Usaha (produks keuangan pemasaran dan SDM) , pelatihan pembukuan sehingga dapat data keuangan dapat digunakan untuk akses permodalan di lembaga keuangan, 7) Setelah pelaksanaan kegiatan terdapat multiplayer effect peningkatan skala produksi momotivasi tumbuhnya wirausaha baru, penyerapan tenaga kerja yang akirnya dapat meningkatkan kesejahteraan

    Perlindungan Konsumen Terkait Regulasi Pencantuman Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Dan Promosi Rokok

    Full text link
    This research involved collecting the required information from primary, secondary and tertiary sources, then followed by conducting empirical research which took place in related government insititutions. The study found that the Regulation of The Health Ministry of the Republic of Indonesia Number 28 of 2013 conflicts with Law Number 32 of 2009 on Broadcasting, also with P3SPS which is the code of broadcasting ethics issued by the Indonesian Broadcasting Commision. The supervision of Indonesia's National Agency of Food and Drug Control of Yogyakarta city is considered weak due to lack of authority, so that difficult to ensure consumer protection. IntisariPenelitian meliputi penelusuran bahan hukum yang bersifat primer, sekunder maupun tersier kemudian dilanjutkan dengan penelitian lapangan yang bertempat di beberapa institusi pemerintahan terkait. Hasil penelitian menunjukan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2013 bertentangan dengan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Penyiaran serta P3SPS sebagai kode etik penyiaran yang disusun oleh KPI. Pengawasan oleh BPOM di Yogyakarta dinilai lemah karena terbatasnya kewenangan, sehingga sulit menjamin perlindungan konsumen
    corecore