2,216 research outputs found

    Latitudinal differences in the amplitude of the OAE-2 carbon isotopic excursion: pCO2 and paleoproductivity [Discussion paper]

    Get PDF
    A complete, well-preserved record of the Cenomanian/Turonian (C/T) Oceanic Anoxic Event 2 (OAE-2) was recovered from Demerara Rise in the southern North Atlantic Ocean (ODP site 1260). Across this interval, we determined changes in the stable carbon isotopic composition of sulfur-bound phytane (δ13Cphytane, a biomarker for photosynthetic algae. The δ13Cphytane record shows a positive excursion at the onset of the OAE-2 interval, with an unusually large amplitude (~7 ‰) compared to existing C/T proto-North Atlantic δ13Cphytane records (3–6 ‰). Overall, the amplitude of the excursion of δ13Cphytane decreases with latitude. Using reconstructed sea surface temperature (SST) gradients for the proto-North Atlantic, we investigated environmental factors influencing the latitudinal δ13Cphytane gradient. The observed gradient is best explained by high productivity at DSDP Site 367 and Tarfaya basin before OAE-2, which changed in overall high productivity throughout the proto-North Atlantic during OAE-2. During OAE-2, productivity at site 1260 and 603B was thus more comparable to the mid-latitude sites. Using these constraints as well as the SST and δ13Cphytane-records from Site 1260, we subsequently reconstructed pCO2 levels across the OAE-2 interval. Accordingly, pCO2 decreased from ca. 1750 to 900 ppm during OAE-2, consistent with enhanced organic matter burial resulting in lowering pCO2. Whereas the onset of OAE-2 coincided with increased pCO2, in line with a volcanic trigger for this event, the observed cooling within OAE-2 probably resulted from CO2 sequestration in black shales outcompeting CO2 input into the atmosphere. Together these results show that the ice-free Cretaceous world was sensitive to changes in pCO2 related to perturbations of the global carbon cycle

    Hubungan antara Sikap Modis dan Intensi Berhijab pada Hijabers

    Full text link
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap modis dan intensi berhijab pada hijabers. Penelitian kuantitatif ini menggunakan penyebaran kuesioner mengenai sikap modis dan intensi berhijab. Sampel penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Gunadarma yang menggunakan hijab, berjumlah 50 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi dari Pearson.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap modis dan intensi berhijab pada hijabers dengan nilai korelasi -0,145 dan nilai signifikansi 0,158 (> 0,05)

    Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving (Cps) Disertai Demonstrasi Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri Gondangrejo Tahun Ajaran 2012/2013

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan menerapkan pembelajaran cooperative problem solving (CPS) disertai demonstrasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri Gondangrejo yang berjumlah 24 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes (kognitif) dan non tes (angket afektif dan aktivitas belajar). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran cooperative problem solving (CPS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari 67,52% pada siklus I menjadi 84,27% pada siklus II. Melalui pembelajaran yang sama, prestasi belajar aspek kognitif maupun afektif juga mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran cooperative problem solving (CPS) dan demonstrasi pada tindakan tiap siklus berbeda. Pada prestasi belajar kognitif meningkat dari 41,67% pada siklus I menjadi 75% siklus II dan aspek afektif meningkat dari 66,67% pada siklus I menjadi 75% pada siklus II

    Penentuan Daya Listrik Rumah Tangga Menggunakan Metode Decision Tree

    Full text link
    PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero sebagai Perusahaan penyedia energi listrik mengeluarkan inovasi yaitu listrik prabayar (listrik pintar) sebagai opsi terbaru dalam hal pemilihan tipe pelanggan selain listrik pascabayar. Semakin bervariasinya daya listrik maupun tipe pelanggan membuat pelanggan maupun calon pelanggan listrik PLN memiliki pilihan yang beragam saat menentukan daya listrik. Masalah penentuan daya listrik juga dialami di sisi PLN dimana harus menentukan pelanggan yang tepat untuk mendapatkan subsidi listrik yang disediakan pada daya 450 VA dan 900. Dengan pendekatan data mining menggunakan metode decision tree, penelitian ini mencari pola atau model decision tree yang dapat menentukan daya listrik dan tipe pelanggan yang sesuai. Algoritma ID3 dan C4.5 dipilih sebagai algoritma metode decision tree yang digunakan untuk kalkulasi pada saat proses training data. Keluaran dari penelitian ini adalah pola atau model decision tree yang dihasilkan kedua algoritma tersebut yang dapat digunakan untuk menentukan daya listrik. Dari hasil pengujian sendiri didapatkan hasil akurasi algoritma ID3 sebesar 62 % sedangkan hasil algoritma C4.5 sebesar 88 %

    Penerapan Sistem Temu Kembali Informasi Pada Kumpulan Dokumen Skripsi

    Full text link
    - Sistem temu kembali informasi (information retrieval system)merupakan sistem yang digunakan untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanya, dengan menerapkan sistem tersebut permasalahan pencarian informasi dokumen skripsi bisa memberikan hasil yang relevan sesuai kebutuhan pengguna. Terdapat dua proses utama dalam sistem temu kembali informasi yaitu indexing dan retrieval. Proses indexing adalah proses untuk memberikan bobot pada kata dalam dokumen, metode pembobotan pada penelitian ini menggunakan metode pembobotan TF-IDF. Prosesretrieval adalah proses untuk menghitung kemiripan query terhadap dokumen, perhitungan kemiripan menggunakan konsepvector space modeldengan mencari nilai cosine similarity.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pengindeksan otomatis untuk membangun sistem pencarian dokumen di dalam sebuah system penyimpanan dokumen dengan konsep temu-kembali informasi

    Experimental study of the 11B(p,3α)γ^{11}\text{B}(p,3\alpha)\gamma reaction at Ep=0.52.7E_p = 0.5-2.7 MeV

    Full text link
    Our understanding of the low-lying resonance structure in 12^{12}C remains incomplete. We have used the 11B(p,3α)γ^{11}\text{B}(p,3\alpha)\gamma reaction at proton energies of Ep=0.52.7E_p=0.5-2.7 MeV as a selective probe of the excitation region above the 3α3\alpha threshold in 12^{12}C. Transitions to individual levels in 12^{12}C were identified by measuring the 3α\alpha final state with a compact array of charged-particle detectors. Previously identified transitions to narrow levels were confirmed and new transitions to broader levels were observed for the first time. Here, we report cross sections, deduce partial γ\gamma-decay widths and discuss the relative importance of direct and resonant capture mechanisms.Comment: 9 pages, 7 figures, 5 tables; added details on data analysi

    The factorization method for systems with a complex action -a test in Random Matrix Theory for finite density QCD-

    Get PDF
    Monte Carlo simulations of systems with a complex action are known to be extremely difficult. A new approach to this problem based on a factorization property of distribution functions of observables has been proposed recently. The method can be applied to any system with a complex action, and it eliminates the so-called overlap problem completely. We test the new approach in a Random Matrix Theory for finite density QCD, where we are able to reproduce the exact results for the quark number density. The achieved system size is large enough to extract the thermodynamic limit. Our results provide a clear understanding of how the expected first order phase transition is induced by the imaginary part of the action.Comment: 27 pages, 25 figure
    corecore