399 research outputs found
Maksimalisasi Keuntungan USAha Roti dan Brownis pada Industri “Syariah Bakery” di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Palu Selatan Kota Palu
The objective of this research is to find out the maximum production of bread and brownies that must be provided by ‘Syariah Bakery' home industry in order to obtain the maximum profit by optimalizing limited sources. The research was conducted at ‘Syariah Bakery' home industry in Tanamodindi regency, Palu Selatan subdistrict, Palu City in February until April 2015. It had four respondents which consisted of the owner and three employees of ‘Syariah Bakery' home industry. In addition, the result of the research showed that the optimal production of the home industry by producing 52, 550 packages of bread, 1, 218 packages of brownies in every month and by optimalizing 1,729 kg of wheat flour, 278,79 kg of chocolate powder, 403 kg of sugar, and 910 HOK, the maximum profit obtained was Rp. 36,736,05
HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI UNIT PRODUKSI PAVING BLOCK CV. SUMBER GALIAN MAKASSAR
Kebisingan merupakan salah satu faktor yang tidak luput dari lingkungan pekerjaan, terlebih lagi di bagian produksi suatu perusahaan. Sebuah pabrik biasanya memiliki beberapa mesin untuk menjalankan proses produksinya. Kebisingan di tempat kerja bukan hanya menyebabkan gangguan pendengaran seperti penurunan nilai ambang batas dengar pekerja, namun juga dapat menyebabkan gangguan nonaudiotoir (gangguan yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendengaran) yaitu stress, mempercepat denyut nadi, meningkatkan tekanan darah, perasaan mudah marah, gangguan komunikasi, dan menurunkan gairah kerja yang akan menyebabkan meningkatnya absensi. CV. Sumber Galian Makassar yang berdiri sejak tahun 2000 merupakan industri yang bergerak dibidang pembuatan paving block, gorong-gorong, batu batako, loster, dan lain-lain. Proses pembuatan bahan-bahan tersebut mesin produksi yang digunakan berpotensi menimbulkan kebisingan yang tinggi, ditambah lagi dengan pekerja yang selama delapan jam setiap harinya terpapar kebisingan dari alat-alat proses produksi yang beroperasi. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah empat puluh pekerja yang berada di bagian unit produksi, dan sampel diambil dengan teknik exhaustive sampling. Hasil analisis univariat dan bivariat terhadap variabel independen dan dependen diperoleh hasil bahwa masa kerja, umur, lama kerja berhubungan dengan terjadinya gangguan pendengaran kepada pekerja akibat bising di lingkungan kerja
Penyuluhan Model Pendampingan dan Perubahan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan
The outreach counseling model and nutritional status change in 6–24 months old childrenBackground: Insufficient knowledge on food and health of mothers will lead to inadequate food intake and high infection risk, especially diarrhea and acute respiratory tract infection (ARTI). Improvement of knowledge can be achieved by counseling. There are several model of counseling, one of them is the outreach model. This study aimed was to analyze the influence of outreach counseling model toward the change of nutritional status of 6–24 months old children. Methods: Research design was a quasi experiment with non randomized pre post test control group. Intervention group recieved outreach counseling model by outreach nutritionists (Tenaga Gizi Pendamping) and control group recieved conventional counseling from nutritionists of primary health care center (Tenaga Gizi Puskesmas). The study was done in Makassar City, South Sulawesi Province with the working area of Sudiang Raya\u27s Primary Health Care chosen as intervention area and Bira\u27s Primary Health Care as control site. Subjects were children aged 6–24 months with WAZ between -3 until 0 SD. The number of subjects in intervention group were 32 and control were 37 children. The observation variables were changes of mother\u27s knowledge, energy adequacy level, protein adequacy level, diarrhea and ARTI duration and nutritional status (WAZ, HAZ and WHZ) of the children. Data were analyzed using t-test and multivariate analysis by linear regression.Results: After 3 months of intervention, there were increase in mother\u27s knowledge, energy adequacy level, and the decrease of duration diarrhea was higher in the outreach counseling group than the control group. The WAZ and HAZ in outreach counseling group were better than control group, and there was an increase in WHZ in outreach counseling group with a decrease in the control group.Conclusions: Outreach counseling model is more effective than conventional counseling in lowering the decrease of nutritional status on 6–24 months old children
Penyuluhan Model Pendampingan dan Perubahan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan
The outreach counseling model and nutritional status change in 6–24 months old childrenBackground: Insufficient knowledge on food and health of mothers will lead to inadequate food intake and high infection risk, especially diarrhea and acute respiratory tract infection (ARTI). Improvement of knowledge can be achieved by counseling. There are several model of counseling, one of them is the outreach model. This study aimed was to analyze the influence of outreach counseling model toward the change of nutritional status of 6–24 months old children. Methods: Research design was a quasi experiment with non randomized pre post test control group. Intervention group recieved outreach counseling model by outreach nutritionists (Tenaga Gizi Pendamping) and control group recieved conventional counseling from nutritionists of primary health care center (Tenaga Gizi Puskesmas). The study was done in Makassar City, South Sulawesi Province with the working area of Sudiang Raya's Primary Health Care chosen as intervention area and Bira's Primary Health Care as control site. Subjects were children aged 6–24 months with WAZ between -3 until 0 SD. The number of subjects in intervention group were 32 and control were 37 children. The observation variables were changes of mother's knowledge, energy adequacy level, protein adequacy level, diarrhea and ARTI duration and nutritional status (WAZ, HAZ and WHZ) of the children. Data were analyzed using t-test and multivariate analysis by linear regression.Results: After 3 months of intervention, there were increase in mother's knowledge, energy adequacy level, and the decrease of duration diarrhea was higher in the outreach counseling group than the control group. The WAZ and HAZ in outreach counseling group were better than control group, and there was an increase in WHZ in outreach counseling group with a decrease in the control group.Conclusions: Outreach counseling model is more effective than conventional counseling in lowering the decrease of nutritional status on 6–24 months old children
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS PARU PADA KARYAWAN SPBU PASTI PAS! DI KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR TAHUN 2013
Perkembangan industri yang pesat dan dapat meningkatkan taraf hidup dapat menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat dan pekerja. Salah satunya adalah gangguan kapasitas paru pada pekerja operator pengisian bahan bakar di SPBU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan kapasitas paru pada pekerja operator SPBU. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Data diambil dari responden dengan metode survei menggunakan kuesioner, spirometer untuk pengukuran kapasitas paru, dan status gizi diukur dengan menggunakan microtoice role timbangan berat badan manual. Penarikan sampel dengan teknik Proportional Random Sampling sebanyak 46 pekerja di 3 SPBU di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Dari 46 responden, 26 orang mengalami gangguan kapasitas paru. Berdasarkan uji statistik menggunakan chi square test yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur (p=0,015), masa kerja (p=0,019), dan kebiasaan merokok (p=0,019). Dengan gangguan kapasitas paru. Sedangkan lama kerja dan status gizi tidak berhubungan dengan gangguan kapasitas paru pada operator SPBU. Kepada pihak managemen SPBU dan instansi terkait supaya lebih memperhatikan kesehatan pekerja
GAMBARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS
Pelaksanaan K3 merupakan upaya untuk memenuhi hak-hak dasar, perlindungan tenaga kerja/pekerja, yang telah diatur melalui Peraturan Pemerintah N0. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di PT. Semen Bosowa Maros Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan deskriptif, pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16,0. Jumlah sampel dalam penelitian ini 61 orang. Hasil yang diperoleh, yaitu, penetapan kebijakan K3 sebanyak 68,2% responden menilai kurang sedangkan untuk karyawan SHE menilai baik dengan presentase 89,7%, perencanaan K3 menilai kurang dengan presentase 54,5% sedangkan responden menilai baik yaitu 89,7%, pelaksanaan rencana K3 responden pada tenaga kerja menilai kurang yakni dengan persentase 54,5% sedangkan responden karyawan SHE menilai baik dengan persentase 84,6%, pemantauan dan evaluasi kinerja K3 responden tenaga kerja yang menilai kurang yakni 50,0%, sedangkan karyawan SHE menilai baik dengan persentase 94,5%, peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 pada responden karyawan SHE menilai baik dengan persentase 94,9% dari keseluruhan variabel dapat disimpulkan penerapan SMK3 menunjukkan sebanyak responden tenaga kerja menilai kurang dengan persentase 63,6%, akan tetapi pada responden karyawan SHE menilai baik dengan persentase 100%
Prospek Bacillus Subtilis sebagai Agen Pengendali Hayati Patogen Tular Tanah pada Tanaman Jagung
Patogen tular tanah seperti Rhizoctonia solani dan Fusarium spp. dapat menyebabkan penyakit pada tanaman jagung. Kedua patogen tersebut dapat menimbulkan kerugian ekonomis antara 20100%. Untuk menekan perkembangan patogen tersebut dapat diterapkan pengendalian yang ramah lingkungan, antara lain dengan memanfaatkan mikroba antagonis yang dapat mengkoloni daerah perakaran tanaman. Bacillus subtilis merupakan salah satu bakteri antagonis yang banyak digunakan dalam pengendalian patogen tular tanah. Efektivitas B. subtilis dalam pengendalian patogen tular tanah pada tanaman jagung telah dibuktikan oleh beberapa peneliti. B. subtilis CEI mampu menghambat perkembangan F. verticillioides hingga 98,5% pada level rhizoplane dan 99,86% pada endorhizosfer jagung. B. subtilis juga mampu menekan perkembangan F. solani hingga 82,1%. Oleh karena itu, B. subtilis berpotensi dikembangkan secara komersial sebagai biopestisida. Formulasi biopestisida berbahan aktif B. subtilis telah dikembangkan secara komersial khusus untuk mengendalikan patogen tular tanah
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PENGEMUDI PENGANGKUTAN BBM DI TBBM PT. PERTAMINA PAREPARE
Data dari WHO, saat ini kecelakaan transportasi di dunia mencapai 1,5 juta korban meninggal dan 35 juta korban cacat akibat kecelakaan lalu lintas/tahun. Kelelahan pada pengemudi dapat mengakibatkan menurunnya kesiagaan, perhatian, penurunan dan hambatan persepsi serta waktu reaksi saat mengemudi, pengemudi akan mengantuk dan kemungkinan kehilangan kewaspadaan, dari 80% human error, 50% nya disebabkan oleh kelelahan kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja seperti durasi mengemudi, waktu tidur, usia, kebiasaan merokok dan status gizi. Jumlah populasi sebanyak 42 pekerja. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik exhaustive sampling yaitu keseluruhan populasi sebanyak 42 responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja yaitu durasi mengemudi (p=0,001), usia (p=0,013), dan kebiasaan merokok (p=0,010). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah variabel waktu tidur (p=0,070) dan status gizi (p=0,129). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan durasi mengemudi, usia dan kebiasaan merokok dengan kelelahan kerja dan tidak ada hubungan total waktu tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi pengengkutan BBM di TBBM PT. Pertamina Kota Parepare tahun 2014
- …
