2,896 research outputs found

    ANN Model For SiGe HBTs Constructed From Time-Domain Large-Signal Measurements

    Get PDF
    We construct a large-signal artificial neural network (ANN) model for SiGe HBTs, directly from time-domain large-signal measurements. It is known that HBTs are very sensitive to self-heating and therefore we explicitly study the effect on the model accuracy of the incorporation of the self-heating effect in the behavioural model description. Finally, we show that this type of models can be accurate at extreme operating conditions, where classical compact models start to fail

    Interval Oscillation for Second Order Nonlinear Differential Equations with a Damping Term

    Get PDF
    2000 Mathematics Subject Classification: 34C10, 34C15.It is the purpose of this paper to give oscillation criteria for the second order nonlinear differential equation with a damping term (a(t) y′(t))′ + p(t)y′(t) + q(t) |y(t)| α−1 y(t) = 0, t ≥ t0, where α ≥ 1, a ∈ C1([t0,∞);(0,∞)) and p,q ∈ C([t0,∞);R). Our results here are different, generalize and improve some known results for oscillation of second order nonlinear differential equations that are different from most known ones in the sencse they are based on the information only on a sequence of subintervals of [t0,∞), rather than on the whole half-line and can be applied to extreme cases such as ∫t0∞ q(t) dt = − ∞. Our results are illustrated with an example

    Biophysical and economic water productivity of dual-purpose cattle farming

    Get PDF
    This study analyzes key factors influencing water productivity in cattle rearing, particularly in contexts characterized by water scarcity. This was done through year-round monitoring of on-farm practices within five smallholder farms located in the Saïss area (northern Morocco). The on-farm monitoring protocol consisted of characterizing: (i) volumes of water used for fodder production and distinguished by source (rainfall, surface irrigation and groundwater), (ii) virtual water contained in off-farm feed resources, (iii) total forage biomass production, (iv) dietary rations fed to lactating cows and their calves and (v) milk output and live weight gain. Findings reveal a mean water footprint of 1.62±0.81 and 8.44±1.09 m3/kg of milk and of live weight gain, respectively. Groundwater represented only 13.1% and 2.2% of the total water used to get milk and live weight gain, respectively, while rainfall represented 53.0% and 48.1% of the total water for milk and live weight gain, respectively. The remaining water volumes used came from surface irrigation water (7.4% for milk and 4.0% for live weight gain) and from virtual water (26.5% for milk and 44.7% for live weight gain). The results also revealed a relatively small gross margin per m3 of water used by the herd, not exceeding an average value of US $ 0.05, when considering both milk and live weight. Given the large variability in farm performances, which affect water productivity in cattle rearing throughout the production process, we highlight the potential for introducing a series of interventions that are aimed at saving water, while concurrently improving efficiency in milk production and live weight gain. These interventions should target the chain of production functions that are implemented throughout the process of water productivity in cattle rearing. Moreover, these interventions are of particular importance given our findings that livestock production depends largely upon rainfall, rather than groundwater, in an area afflicted with sustained droughts, overexploitation of groundwater resources and growing water scarcity. (Résumé d'auteur

    Pendidikan Etika Budaya Komunikasi melalui Media Sosial Berbasis Al-Qur\u27an

    Full text link
    Isyarat tentang etika budaya komunikasi di media sosial berbasis Al-Qur\u27an mengutamakan penyampaian kalimat thayyibah yang mengandung unsur solidaritas, kooperatif, ekualitas dalam bingkai menjaga persatuan ummat. Di dalam al-Quran juga ditemukan dua macam makna etika budaya komunikasi, yaitu: makna etika budaya secara konotatif dan denotatif.  Konotatif yaitu  makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang di kenakan pada makna Konseptual, sedangkan makna denotatif yaitu makna dalam arti wajar secara ekplisit (makna wajar, makna yang sesuai apa adanya). Artikel ini juga menemukan model komunikasi secara  konotatif : da\u27wah (mengajak, menyeru kebaikan), nasehah (memberi masukan untuk kebaikan), hiwar (berdialog), Jidal (adu argumen), bayan (menjelaskan), tadzkir (memberi peringatan), tabligh (Menyampaikan), indzar (peringatan keras), ta\u27aruf (saling mengenal), tawashi (saling memberi pesan), mauidzoh (saling memberi nasehat), tabsyir (memberi kabar gembira), idzkhol al-surur (menyenangkan hati orang). Sedangkan komunikasi secara denotatif, yaitu: qowlan kariman (Perkatan yang mulia), qowlan layyinan (perkataan lemah lembut), qowlan sadidan (perkataan yang benar), qawlan maysuran (perkataan yang mudah), qawlan Balighan (perkataan yang jelas), qowlan ma\u27rufan (perkataan yang baik). Artikel ini memiliki kesamaan dengan: Andi Faozi Hadiono (2016) yang mengatakan bahwa: Manusia berkomunikasi untuk menyelesaikan hal-hal yang penting bagi kebutuhanya. Manusia berkomunikasi untuk menciptakan, memupuk hubungan yang baik dengan orang lain. Harold Dwight Lassweel (1978) mengatakan  bahwa manusia hidup tidak bisa terhindar dari kegiatan komunikasi. Sasa Djuarsa Sanjaya  mengatakan manusia hidup sangat memerlukan komunikasi.  Sebaliknya, artikel ini memiliki perbedaan  dengan : Rerin Maulida dan Suryatno  (2016) yang menjelaskan tentang Media social -Media Sosial, Twiter, Face book, Instagram,  Path, WhatsAp tanpa menghubungkan medsos sebagai salah satu perangkat media da\u27wah. Metode penelitian dalam disertasi ini adalah metode penelitian kualitatif dan library research. Metode penafsiran yang dipilih dalam disertasi ini adalah metode tafsir Maudu\u27i. Sedangkan pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan humanistic

    Korelasi Nilai Mata Kuliah Geografi Lingkungan dan Pklh dengan Sikap Peduli Lingkungan Hidup pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Fkip Unsyiah

    Full text link
    Pendidikan merupakan hal penting dalam membentuk sikap, karakter dan tingkah laku seseorang. Seseorang yang telah mendapatkan sebuah pendidikan dapat dikatakan sikap dan tingkah lakunya akan mengikuti pengetahuan yang dimilikinya. Hasil nilai mata kuliah pada mahasiswa sudah sejalan dengan sikap yang dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Geografi Unsyiah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kulliah Geografi Lingkungan dan Mata kuliah PKLH dengan sikap peduli lingkungan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 58 mahasiswa. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dan dokumentasi data. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, korelasi ganda, dan uji F. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai korelasi antara minat baca dan motivasi belajar dengan hasil belajar sebesar R = 0,91. Untuk menyatakan apakah korelasi ini signifikan atau tidak maka dilakukan uji F dengan ketentuan terima Ha jika Fhitung Ftabel untuk taraf signifikansi 5%. Hasil uji F yang diperoleh yaitu Fhitung = 13,66 dan Ftabel = 3,17, berarti Fhitung Ftabel. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara nilai mata kulliah geografi lingkungan dan mata kuliah PKLH dengan sikap peduli lingkungan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah

    Penggunaan Asap Cair Cangkang Pala (Myristica Fragrans) Sebagai Bahan Pengawet Pada Pengolahan Ikan Tongkol (Euthinnus Affinis) Asap

    Full text link
    The purpose of this research is to determine the quality of the smoked mackerel tuna (Euthynnus affinis) processed with liquid smoke from nutmeg shell at various concentration (6, 8 or 10%) by drying for 6 hours or 8 hours. The tested parameters tested were moisture content, pH, organoleptic and texture. The lowest water content (36.25) and pH value (5.5) was obtained from a smoked fish that was dried for 8 hours using 10% liquid smoke. The organoleptic results of taste and smell indicated that the panelists preferred smoked fish which was made with 6% concentration of liquid smoke and dried for 6 hours. Keyword: Mackerel tuna, liquid smoke, nutmeg shell. Ikan tonggkol (Euthynnus affinis) adalah salah satu jenis ikan yang banyak terdapat di perairan Indonesia terlebih khusus di daerah Sulawesi Utara. Pengolahan ikan menggunakan asap cair memiliki beberapa kelebihan antara lain, mudah diterapkan dan praktis penggunaannya polusi ke lingkungan dapat diperkecil dan yang paling penting senyawa karsinogen yang terbentuk dapat dieliminasi. Asap cair cangkang Pala dapat dijadikan solusi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penggunaan asap cair cangkang Pala dengan konsentrasi 6, 8, 10% terhadap mutu ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini ialah mengetahui penggunaan asap cair dari cangkang pala yang direndam pada ikan tongkol dengan konsentrasi berbeda-beda, dengan perlakuan perendaman pada konsentrasi 6, 8, 10% dengan pengeringan selama 6 jam dan pengeringan selama 8 jam. Dengan parameter uji Kadar air, pH, Organoleptik dan Tekstur. Hasil yang diperoleh dari ikan tongkol asap cair cangkang pala konsentrasi 6, 8, 10%. Kadar air dengan pengeringan selama 6 jam memiliki kadar air tertinggi kosentrasi 6%, 44,75%. 8%, 38,75%. 10%, 36,25%. Dan pengeringan selama 8 jam memiliki kadar air terendah. Hasil pH dari ikan tongkol asap cair cangkang Pala dengan konsentrasi 6%, 8%, 10%. Dengan pengeringan selama 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu konsentrasi 6%, 5,76. 8%, 5,65. 10%, 5,61. dan pengeringan selama 8 jam memiliki nilai terendah. Organoleptik kenampakan setelah dari uji direngking diperoleh konsentrasi 10% yang dikeringkan 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu 66,5 Untuk organoleptik bau setelah di uji rengking konsentrasi 6% dikeringkan selama 6 jam memiliki nilai tertinggi yaitu 59,5. Organoleptik rasa setelah dari uji rengking dengan konsentrasi 6% dengan lama pengeringan 6 jam memiliki nilai tertinggi 75,5. Dan untuk tekstur dimana konsentrasi 10 % dengan pengeringan 8 jam memiliki nilai terendah 0,28 dari konsentrasi lainnya
    corecore