1,713 research outputs found

    Use of dialkyldithiocarbamato complexes of bismuth(III) for the preparation of nano- and microsized Bi2S3 particles and the X-ray crystal structures of [Bi{S2CN(CH3)(C6H13)}(3)] and [Bi{S2CN(CH3)(C6H13)}(3)(C12H8N2)]

    Get PDF
    A range of bismuth(III) dithiocarbamato complexes were prepared and characterized. The X-ray crystal structures of the compounds [Bi{S2CN(CH3)(C6H13)}3] (1) and [Bi{S2CN(CH3)- (C6H13)}3(C12H8N2)] (2) are reported. The preparation of Bi2S3 particulates using a wet chemical method and involving the thermalysis of Bi(III) dialkyldithiocarbamato complexes is described. The influence of several experimental parameters on the optical and morphological properties of the Bi2S3 powders was investigated. Nanosized Bi2S3 colloids were obtained having long-term stability and showing a blue shift on the optical band edge; the presence of particles exhibiting quantum size effects is discussed. Morphological welldefined Bi2S3 particles were obtained in which the fiber-type morphology is prevalent.FCT - POCTI/1999/CTM/ 3545

    Pemanfaatan sumber daya alam dan pemenuhan kebutuhan pangan pada masyarakat kampung Dukuh Jawa Barat

    Get PDF
    Pola perkampungan pada masyarakat Kampung Dukuh pada hakekatnya dapat dikategorikan menjadi empat bagian. Bagian pertama adalah kompleks pemakaman suci atau menurut istilah mereka Makom Karomah. Kompleks pemakaman ini letaknya paling tinggi di antara bagian-bagian yang lainnya. Di bagian yang lebih tinggi lagi adalah hutan keramat tempat tinggal roh-roh dan nenek moyang mereka. Bagian kedua adalah kampung inti, yaitu tempat di mana penduduk yang masih dianggap suci atau murni menetap. Mereka adalah keturunan para pendiri Kampung Dukuh. Bagian ketiga adalah luar, yaitu perluasan wilayah kampung inti yang penduduknya merupakan percampuran antara orang asli dengan pendatang. Bagian keempat adalah awisan, yaitu kampung-kampung yang dulunya adalah tanah kosong tetapi kemudian atas izin Sesepuh Pakuncen tanah kosong itu dapat dihuni oleh penduduk luar

    Analysis of Adhesion Quality of Mangium Laminated Wood with Polystirene Resin

    Full text link
    Adhesion quality effeccted by adhesive and adheren quality, adhesion process, and product purpose condition. Materials in this research used mangium wood (Acacia mangium) and polystirene resin. The objective of the research was to know the adhesion quality of laminated wood and effect of fiber orientation (axial/ A; radial/ R; tangensial/ T), glue spread (120; 170 g/cm2) and glue spread system (single spread/ SS; double spread/ DS) to adhesion quality of laminated wood. The research results show that the highest of glue line shear strength are 5.01 N/mm2 (R–SS–170) for dry test, and 4.68 N/mm2 (T–SS–170) for wet test. Meanwhile the lowest of glue line shear strength are 1.47 N/mm2 (A–SS–120) for dry test, and 1.47 N/mm2 (T–SS–120) for wet test. Only two wet test laminated wood (T–SS–170 and T–SS–120) fulfill Indonesian standard/ SNI 06–6049–1999 (glue line shear strength ≥3 N/mm2)

    Perancangan Kembali Pasar Tawangmangu di Kota Malang

    Full text link
    Pasar tradisional mempunyai peran penting di dalam suatu kota, yang tidak lain adalah sebagai tempat bagi masyarakat yang mencari barang sandang maupun pangan bagi pemenuhan kebutuhannya dalam sehari-hari. Masyarakat punya kecenderungan untuk lebih memilih pasar modern dalam membeli semua kebutuhan pokok yang memberikan pelayanan lebih baik, nyaman, tertata rapi dan bersih. Untuk menjaga perananan pasar tradisional pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas dari pasar tradisional dengan dikeluarkannya undang-undang untuk standar perancangan pasar tradisional Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dan Standar Nasional Indonesia tentang Pasar Rakyat. Objek perancangan yang dipilih adaah Pasar Tawangmangu Kota Malang yang dimana pengmbangannya sudah direncanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang. Fokus yang diambil adalah penataan tata ruang dan pengelompokan area dagang sesuai dengan komoditi yang dijual

    Dampak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) terhadap Penerapan Teknologi Ptt pada USAhatani Padi Sawah (Studi Kasus pada Kelompok Tani Trirahayu III di Desa Medanglayang Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT. (2) Dampak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) terhadap penerapan teknologi PTT pada USAhatani padi sawah. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus. Responden ditentukan secara sensus. Analisis data untuk mengetahui penerapan teknologi sebelum dan sesudah petani mengikuti SLPTT dilakukan secara deskriptif, sedangkan untuk mengetahui dampak Sekolah Lapang Pengelolaan TanamanTerpadu terhadap penerapan teknologi PTT pada USAha tani padi sawah, dianalisis dengan menggunakan statistik non parametric karena datanya bersifat kualitatif (nominal) dengan menggunakan uji tanda.Hasil penelitian menunjukkan :1) Tingkat penerapan teknologi PTT sebelum petani mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 18 orang (72%) termasuk kategori rendah, sedangkan setelah mengikuti SLPTT sebagian besar yaitu sebanyak 20 orang (80%) termasuk kategori tinggi.2) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu mempunyai dampak positif terhadap penerapan teknologi PTT pada USAhatani padi sawah pada kelompok tani Trirahayu III di Desa Medanglayang

    Hambatan-Hambatan Dalam Praktek Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah ( Studi di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali )

    Get PDF
    Tanah sebagai salah satu sumber kekayaan alam memiliki hubungan erat sekali dengan kelangsungan hidup manusia. Untuk melindungi pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah tanah, kepastian hukum akan tanah merupakan sesuatu hal yang mutlak yang harus ada demi menjaga keamanan dan kestabilan pembangunan serta mewujudkan kepastian hak atas tanah. Dari sejumlah pemegang hak atas tanah hanya sedikit yang sudah mendaftarkan hak atas tanahnya itu, tentunya ada faktor-faktor penghambatnya, baik dari Kantor Pertanahan maupun dari pemegang hak atas tanah sendiri. Oleh karena itu penulisan ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui prosedur pendaftaran hak milik atas tanah, 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam proses pendaftaran hak milik atas tanah, 3) Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan-hambatan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan subyek dan/atau objek penelitian sebagaimana adanya. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah yuridis sosiologis karena dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui prosedur-prosedur pendaftaran tanah, apa saja yang menjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah dan upaya menanggulangi hambatan-hambatan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur pendaftaran tanah adalah melengkapi berkas-berkas permohonan. Setelah berkas permohonan lengkap, berkas tersebut diajukan ke loket pelayanan untuk dilakukan pemeriksaan dan penerimaan berkas permohonan. Apabila berkas permohonan sudah lengkap dan memenuhi syarat, berkas tersebut dimasukkan ke loket pembayaran untuk dilakukan penerimaan biaya pengukuran, pemeriksaan tanah dan pendaftaran hak. Setelah pemohon membayar semua biaya, dilakukan pengukuran dan pemeriksaan tanah, pemohon harus hadir. Setelah pengukuran dan pemeriksaan tanah selesai, maka hasilnya akan diumumkan kepada pemohon. Setelah diumumkan, akan dilakukan pembukuan dan penerbitan sertifikat. Setelah sertifikat jadi, akan diserahkan kepada pemohon di loket pelayanan. Yang menjadi hambatan dalam pelaksanaanya antara lain adalah kelalaian pemohon untuk melengkapi berkas saat ingin mendaftarkan tanahnya, biaya yang terlalu mahal bagi masyarakat yang tidak mampu, proses pendaftaran tanah yang memakan waktu lama, dan anggapan masyarakat bahwa pendaftaran tanah itu prosedurnya berbelit-belit. Untuk menanggulangi hambatan-hambatan tersebut upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan larasita dan sertifikat massal, sosialisasi terhadap masyarakat agar mengetahui apa saja syarat dan bagaimana prosedur mendaftarkan tanah, serta meningkatkan kerja sama antara Kantor Desa dengan Kantor Pertanahan

    Analisis Penyebab Remaja Mengkonsumsi Narkoba Ditinjau dari Kesalahan Pendidikan Keluarga di Pontianak

    Full text link
    : This research aims to determine the causes of adolescent abusing drugs caused by faulty upbringing parents in Wisma Sirih Sungai Bangkong Pontianak. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques techniques used are observation , interviews , and documentation. Whereas data collection tool is a guide observation , interview , and documentation . The results showed that the error in the family upbringing and harmonious family relationships are not going to be a precipitating factor deviant adolescents taking drugs . It is seen from the third resident ( teenage drug addicts ) who becomes the object of study is unknown if the education of parents Za in educating their children are always demanding and always spoiling her son. While factors harmony in the household also factored into adolescence abusing drugs . Of the three resident who becomes the object there are two resident families who are less harmonious family relations , namely family Na and Za. It is seen mothers Na and Za remarried

    Dust in Interstellar Clouds, Evolved Stars and Supernovae

    Full text link
    Outflows of pre-main-sequence stars drive shocks into molecular material within 0.01 - 1 pc of the young stars. The shock-heated gas emits infrared, millimeter and submillimeter lines of many species including. Dust grains are important charge carriers and play a large role in coupling the magnetic field and flow of neutral gas. Some effects of the dust on the dynamics of oblique shocks began to emerge in the 1990s. However, detailed models of these shocks are required for the calculation of the grain sputtering contribution to gas phase abundances of species producing observed emissions. We are developing such models. Some of the molecular species introduced into the gas phase by sputtering in shocks or by thermally driven desorption in hot cores form on grain surfaces. Recently laboratory studies have begun to contribute to the understanding of surface reactions and thermally driven desorption important for the chemistry of star forming clouds. Dusty plasmas are prevalent in many evolved stars just as well as in star forming regions. Radiation pressure on dust plays a significant role in mass loss from some post-main-sequence stars. The mechanisms leading to the formation of carbonaceous dust in the stellar outflows are similar to those important for soot formation in flames. However, nucleation in oxygen-rich outflows is less well understood and remains a challenging research area. Dust is observed in supernova ejecta that have not passed through the reverse shocks that develop in the interaction of ejecta with ambient media. Dust is detected in high redshift galaxies that are sufficiently young that the only stars that could have produced the dust were so massive that they became supernovae. Consequently, the issue of the survival of dust in strong supernova shocks is of considerable interest.Comment: 4 pages, to be published in the proceedings of Fifth International Conference on Physics of Dusty Plasma

    Pengoptimalan Fungsi Ruang Terbuka Hijau Pada Komplek Hutan Kota Velodrom Sawojajar

    Full text link
    Pembangunan diberbagai sektor merusak fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan, penurunan kualitas lingkungan Kota tersebut terjadi akibat ketidakseimbangan antara lingkungan terbangun (binaan) dengan lingkungan perlindungan (alam) pada komplek hutan Kota Velodrom Sawojajar, sehingga kualitas lingkungan tidak terjaga seoptimal mungkin, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi RTH berdasarkan variabel dan kriteria pengoptimalan fungsi RTH. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis pada objek penelitian menggunakan pendekatan kebutuhan RTH yang dijadikan variabel penelitian dan kriteria dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, peraturan dan penelitian terdahulu yang terkait pengoptimalan fungsi RTH. Hasil dari analisis tersebut kemudian di sintesis sehingga menghasilkan rekomendasi awal berupa pengoptimalan pada ke empat variabel kebutuhan RTH yakni: daya dukung ekosistem yang mencangkup penggunaan lahan, pengaplikasian parking lot dan penerapan drainase, pengendalian gas berbahaya dari kendaraan bermotor yang mencangkup pohon penyerap timbel dan karbon dioksida, pengamanan lingkungan hidrologis yang mencangkup penerapan kenaikan sirkulasi dari permukaan tanah, pengaplikasian biopori dan variabel yang terakhir adalah pengendalian suhu udara yang mencangkup pengoptimalan patio dan pengaplikasian green roof. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi awal pada tiap variabel dan kriteria yang telah diolah pada tahap sebelumnya
    corecore