188,599 research outputs found
Proceedings of the 2016 International Conference on Public Management (ICPM 2016) Analysis Of The Factors For The Strengthening Of The Indonesian Traditional Market
The traditional market is heavily developed by the Indonesian Government in the last two decades, where as one of the underpinning national economy, it is improved hold many labor, a main container product sales – products of people's economy. As the traditional market of public space has local identity that strengthens national identity, which requires strengthening in order to awake functions and its society role, the region and nation. Some policies have been implemented by the Government, such as revitalizing and coaching. In conjunction relates this strengthening traditional markets necessity so it can grow and optimally beneficial. This research analyzes the strengthening traditional markets factors in Indonesia, with a case study on Pasar Gede in Solo and Panorama market in Bengkulu. The findings that gain factors strengthening the traditional market is the local identity strengthening, strengthening governance, the physical strengthening, the society participation strengthening, as well as local interaction patterns strengthening
Pembangunan kerangka transferable skills bagi perlaksanaan penyelidikan dalam kalangan pelajar pascasiswazah di Malaysia
Malaysia berhasrat menjadi negara maju dan berpendapatan tinggi maka keperluan sumber manusia profesional iaitu graduan pascasiswazah adalah semakin mendesak. Namun demikian, timbul isu tentang tekanan yang dihadapi pelajar dalam menjalankan penyelidikan, seperti putus asa, hilang minat, hilang keyakinan diri, tidak fokus, mengalami tekanan mental, ketandusan idea, tidak mencapai target yang diinginkan, hilang komitmen dan gagal dalam menamatkan pengajian. Terdapat keperluan terhadap peranan transferable skills untuk melakukan pelbagai aktiviti, untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan masalah yang timbul sepanjang proses penyelidikan. Oleh itu, kajian ini dilaksanakan untuk membangunkan kerangka transferable skills bagi perlaksanaan penyelidikan dalam kalangan pelajar pascasiswazah di Malaysia. Dalam kajian ini, pengkaji menggunakan reka bentuk penerokaan bercampur berurutan yang melibatkan kajian kualitatif dan kajian kuantitatif. Peserta temu bual iaitu seramai 11 orang pakar dan peserta kajian Fuzzy Delphi iaitu 13 orang pakar, yang telah dipilih menggunakan kaedah persampelan bertujuan. Sampel bagi kajian tinjauan pula iaitu seramai 483 pelajar pascasiswazah dalam bidang sains sosial dan kemanusiaan di universiti awam yang terdapat di Malaysia, telah dipilih menggunakan kaedah pensampelan rawak berlapis mengikut kadar. Dapatan kajian ini menunjukkan bahawa terdapat enam domain transferable skills dan 22 elemen transferable skills. Kajian ini mendapati bahawa pelajar Sarjana dan Doktor Falsafah memberikan tahap persetujuan yang tinggi terhadap enam domain dan 22 elemen transferable skills. Hasil dapatan kajian ini menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan kesesuaian domain dan elemen transferable skills untuk menjalankan proses penyelidikan berdasarkan pelajar Sarjana dan Doktor Falsafah (PhD). Kajian ini juga mendapati bahawa kerangka transferable skills yang dibangunkan adalah sah dan boleh dipercayai untuk menjadi panduan bagi perlaksanaan penyelidikan dalam kalangan pelajar pascasiswazah di Malaysia. Oleh yang demikian, pengkaji berharap kerangka transferable skills yang dibangunkan melalui kajian ini dapat menjadi panduan bagi pelajar pascasiswazah untuk mencapai target yang diinginkan dan dapat menyelesaikan penyelidikan sebagaimana tempoh yang ditetapkan sehingga berjaya menamatkan pengajian
BUILDING CROSS – CULTURAL COMPETENCE TO IMPROVE ENGLISH EFFECTIVE COMMUNICATION
This paper is intended to expose the importance of cross-cultural competenc to improve
English oral communication effectively. The background of this paper is due to my teaching
experience in English Department of School of Bumiayu Islamic Teacher Training.
(CCU)course is offered to the students in the sixth semester. To know the students’
knowledge about cross-culture, in the begining of semester session, before they got the
materials, the writer instructed them to make a group of two or three, then practiced
communicating in English. The number of the students in a class is thirty five, so there are
about twelve groups. Each group was then extended one topic to perform in the role play.
The writer took several topics from the guidance book entitled ‘Business Across Culture:
Effective Communication Straegies’. Based on practicing to communicate in English with
foreigners through role plays, most students still performed/showed Javanese or moslem
attitude in which are not appropriate with foreign’s culture. Meanwhile, the cultural
competence will affect practically some aspect of language use. It can influence the
foreigners’ respond whether or not they accept the communicator’s attitude. Negative or
inappropriate impression of English learners of course can inhibit the effective
communication
IMPROVING STUDENTS’ WRITING SKILL THROUGH WEB BLOG (A CLASSROOM ACTION RESEARCH IN THE ELEVENTH GRADE STUDENTS’ OF IPS 1 SMA N 2 SELONG IN ACADEMIC YEAAR OF 2010/2011
LANGUAGE VARIETIES MAINTAINED IN SEVERAL SOCIAL CONTEXTS IN SEMARANG CITY
Language varies not only according to the social characteristics of the speaker ( such as his
social class, ethnic group, age ,and sex ) but also according to the social context in which
he finds himself. The same speaker uses different linguistic varieties in different situations
and for different purposes. This study is aimed at describing the language varieties
maintained in several social contexts in Semarang city such as market, police office,
university, etc. The data were collected by using observation and note taking on some
conversations occurred on those contexts, then, they were analyzed based on the theories of
language varieties proposed by Trudgill (1984). The result showed that the social contexts
or social situations that can come into play in controlling language varieties in Semarang
city are : relationship between participants such as the degree of intimacy, the degree of
social status, and power and solidarity; occupational situation, and degree of formality. In
the degree of intimacy and the degree of social status, the lower the degree the higher style
the language used. Power is a relationship between at least two persons, and it is non-
reciprocal in the sense that both cannot have power in the same area of behaviour.
Occupational situation was usually characterized solely by vocabulary differences and was
simply a rather special case of a particular kind of language being produced by social
situation. Degree of formality was usually characterized by the situation in which the
conversation took place
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN VOKASIONAL MELALUI PEER TEACHING PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA KULIAH SISTEM VIDEO
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogi dan kompetensi vokasional mahasiswa peserta mata kuliah Sistem Video. Sehingga mahasiswa lebih siap dalam menempuh pengajaran mikro dan berhasil dalam Pelaksanaan Praktek Lapangan di sekolah. Penelitian dilatar belakangi adanya beberapa mahasiswa yang gagal dalam menempuh mata kuliah Pelaksanaan Praktek Lapangan (PPL) dan pengajaran mikro.
Penelitian menggunakan desain tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah mahasiswa 34 orang. Pada awal tindakan peneliti membekali mahasiswa tentang penyusunan RPP, pengajaran mikro. Mereka difasilitasi modul pembelajaran dalam bentuk soft copy hardcopy, link dengan informasi terkait dalam BESMART, konsultasi dilayani melalui email, chating. Membentuk kelompok ahli masing-masing terdiri dari 4-5 anggota mereka meyusun RPP, melengkapi materi, evaluasi hasil belajar dan media pembelajaran. Kemudian membentuk kelompok baru sejumlah 4-5 orang sesuai jumlah topik yang dibahas. Setiap mahasiswa bertindak sebagai guru menyampaikan materi kepada anggotanya yang berasal dari tim ahli yang berbeda serta mengevaluasi pemahaman mereka. Sedangkan mahasiswa yang berperan sebagai siswa menilai cara mengajar temannya yang berlaku sebagai guru. Teknik pengumpulan data dengan observasi, kuesioner dam tes hasil belajar kemudian dianalisis deskriptip.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran pendekatan kooperatif Jigsaw dengan peer teaching dari siklus ke siklus : 1) meningkatkan kompetensi pedagogi meliputi peningkatan kemampuan membuat persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran. 2) meningkatkan kompetensi vokasional 3) mendapat respon positip dari mahasiwa karena pembelajaran lebih bermakna dan merasa dilatih untuk mengajar serta lebih memahami gambaran tugas guru
A DESCRIPTIVE STUDY ON THE SECOND YEAR STUDENTS' ERRORS IN ENGLISH WRITTING AT SMP 1 DUNGKEK SUMENEP IN ACADEMIC YEAR 2005 / 2006
The writer was interested in analyzing the errors made by the second year students of SMP 1 Dungkek, Sumenep because of two reasons : First, the students often make errors, when they wrote an essay, at although they had been given the topic before by the teacher. Second, they don’t know the kinds of errors. The purposes of the study were to find out the kinds of the errors in writing made by the students, and the most dominant errors in using simple past tense. This study has some significance for both the students and the teachers to increase learning and teaching English, especially in using the verb change of simple past tense.\ud
This study used descriptive research design, and a population research involving 60 students. The research instrument of the study was a composition test given by teacher consisting of 13 items of simple past tense. To analyze the data, the writer took some steps, namely identifying and classifying the errors, and determining the frequency of occurrence by using percentage formula.\ud
The result of the test shows that there were 500 errors in hand writing of simple past tense. More specifically, errors there were 23.8 % errors of omission, 50.4 % errors of addition, and 11.7 % errors of misformation, and no one made misordering errors. In other words, the dominant errors made by the students happened in addition errors.\u
Hubungan antara Tingkat Stres dengan Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri di SMK Hidayah Banyumanik
Dismenore merupakan nyeri haid selama menstruasi yang banyak dialami oleh remaja
putri. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore ini, salah satunya faktor
psikis seperti stres. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Hidayah
Banyumanik didapatkan data bahwa sebanyak 17 siswi dari 21 responden mengalami
dismenore dan 10 siswi dari 17 responden yang mengalami dismenore disebabkan oleh
stres yang mereka rasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat stres dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMK hidayah Banyumanik
Semarang. Penelitian ini menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Jumlah sampel sebanyak 109 responden
EFEKTIVITAS DOSIS KAPORIT DALAM MENURUNKAN KADAR AMONIAK LIMBAH CAIR RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
Amoniak adalah senyawa yang terbentuk dari oksidasi bahan organik yang mengandung bahan nitrogen dalam air limbah dengan bantuan bakteri. Adanya amoniak dalam effluent air limbah dapat menjadi indikasi adanya pencemaran senyawa organik yang mengandung nitrogen dalam buangan limbah cair yang berarti terjadi gangguan proses dalam pengolahan air limbah. kadar amoniak dapat diturunkan melalui pengolahan limbah secara kimiawi yaitu dengan oksidasi menggunakan kaporit. Amoniak bereaksi dengan kaporit dan membentuk monokloramin, dikloramin atau trikloramin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kaporit dalam menurunkan kadar amoniak limbah cair RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Variabel bebas penelitian ini adalah beberapa dosis kaporit dan variabel terikat adalah kadar amoniak. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni. Populasi yang digunakan adalah air limbah yang berada di kolam indikator Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah air limbah rumah sakit yang diambil di bak penampungan akhir sebelum klorinasi IPAL. Test Homogenity of Variances didapatkan bahwa nilai levene test 1,623 dengan nilai p = 0,220, karena nilai p > 0,05 maka kelima varian adalah sama. Uji statistik yang digunakan adalah anova. Hasil uji statistik one way pada tes anova didapatkan bahwa F hitung adalah 596,146 dengan nilai p = 0,000. Karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak berarti rata-rata penurunan kadar amoniak dari kelima variasi dosis tersebut memang berbeda nyata. Dengan dosis paling efektif 7,5 ml/l yang mampu menurunkan kadar amoniak sebesar 95,727%. Dosis optimum adalah 5,18 ml/l. Disarankan agar pembubuhan kaporit dilakukan pada bak indikator terakhir sebelum memasuki outlet agar dapat membantu menurunkan kadar amoniak dan sebagai desinfektan.
Kata Kunci: amoniak, kaporit, oksidasi
THE EFFECTIVENESS OF CHLOR DOSAGE FOR DECREASING AMMONIA AT Dr. SARDJITO THE CENTER PUBLIC HOSPITAL, YOGYAKARTA
Ammonia is compound resulted by the oxidation process of organic substances containing nitrogen in wastewater facilitated by bacteria. The existence of ammonia in wastewater effluent indicates the occurance of organic substance pollution containing nitrogen in liquid waste. A methode which maybe applied in reducing the contain of ammonia is chemical treatment by using chlor. Ammonia will react to chlor or hypochloric acid and form the monochloramine, dichloramine or trichloramine. The aim of this research was to explore the ability of chlor as the oxidize in reducing the contain of ammonia on liquid waste of Dr. Sardjito The Center Public Hospital Yogyakarta. The independent variables were variety dosage of chlor and dependent variable was the ammonia levels. This research was clasified to true experimental research. The population this research was wastewater in indicator basin at installation of wastewater treatment. Based on the result of homogenity test of variances was obtained that the levene of count test 1,623 with p value = 0,220, for the p value >0,05, then the five variances were the same. Anova was used as the statistical test. The result of one way statistical test of anova shows F count 596,146 with p value = 0,000 For the p value <0,05 then Ho is refused, or the reduction mean of those five variances dosage is obviously diffrent. The most effective dosage was 7,5ml/l (95,727%). The optimum dosage was 5,18ml/l. It was advised that the adding of the chlor should be conducted on the last indicator basin before outlet, in order to facilitate the reduction of ammonia and desinfectant
Keyword ; ammonia, chlor, oxidatio
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK MESIN DENGAN BENDA NYATA DI SMK N 2 DEPOK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prestasi siswa SMK N 2 Depok pada pelajaran Gambar Teknik Mesin setelah mendapatkan pembelajaran dengan benda nyata, (2) mengetahui seberapa tinggi efektivitas pembelajaran Gambar Teknik Mesin dengan benda nyata di SMK N 2 Depok, (3) mengetahui adakah perbedaan efektivitas pembelajaran Gambar Teknik Mesin dengan benda nyata dengan pembelajaran konvensional yang sebelumnya digunakan di SMK N 2 Depok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Tempat penelitian dilakukan di SMK N 2 Depok Sleman. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan Teknik Pemesinan (X TP) SMK N 2 Depok yang terdiri dari 2 (dua) kelas. Variabel dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas (penggunaan benda nyata) dan variabel terikat (prestasi belajar). Desain penelitian yang dipakai yaitu praeksperimen. Dari kedua kelas tersebut 1 kelas sebagai kelas eksperimen ( X TPA) dan 1 kelas sebagai kelas kontrol (X TPB). Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dengan memberikan metode pembelajaran dengan benda nyata, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Instrumen meliputi indikator dan validitas, validitas dalam penelitian ini tergolong face validity dengan expert judgment atau validitas yang dilakukan oleh ahli. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif yang meliputi : modus, median, mean, varians, dan standart deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: prestasi belajar siswa SMK N 2 Depok pada pelajaran Gambar Teknik Mesin setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan benda nyata nilai rata-ratanya 77,38 sedangkan yang mendapatkan pembelajaran konvensional nilai rata-ratanya 70,81. Pembelajaran Gambar Teknik Mesin dengan benda nyata di SMK N 2 Depok efektif jika dibanding dengan pembelajaran konvensional yang sebelumnya digunakan. Ada perbedaan efektivitas pembelajaran Gambar Teknik Mesin dengan benda nyata dengan pembelajaran konvensional yang sebelumnya digunakan di SMK N 2 Depok
- …
