59 research outputs found
Binary and Millisecond Pulsars at the New Millennium
We review the properties and applications of binary and millisecond pulsars.
Our knowledge of these exciting objects has greatly increased in recent years,
mainly due to successful surveys which have brought the known pulsar population
to over 1300. There are now 56 binary and millisecond pulsars in the Galactic
disk and a further 47 in globular clusters. This review is concerned primarily
with the results and spin-offs from these surveys which are of particular
interest to the relativity community.Comment: 59 pages, 26 figures, 5 tables. Accepted for publication in Living
Reviews in Relativity (http://www.livingreviews.org
Multi-messenger observations of a binary neutron star merger
On 2017 August 17 a binary neutron star coalescence candidate (later designated GW170817) with merger time 12:41:04 UTC was observed through gravitational waves by the Advanced LIGO and Advanced Virgo detectors. The Fermi Gamma-ray Burst Monitor independently detected a gamma-ray burst (GRB 170817A) with a time delay of ~1.7 s with respect to the merger time. From the gravitational-wave signal, the source was initially localized to a sky region of 31 deg2 at a luminosity distance of 40+8-8 Mpc and with component masses consistent with neutron stars. The component masses were later measured to be in the range 0.86 to 2.26 Mo. An extensive observing campaign was launched across the electromagnetic spectrum leading to the discovery of a bright optical transient (SSS17a, now with the IAU identification of AT 2017gfo) in NGC 4993 (at ~40 Mpc) less than 11 hours after the merger by the One- Meter, Two Hemisphere (1M2H) team using the 1 m Swope Telescope. The optical transient was independently detected by multiple teams within an hour. Subsequent observations targeted the object and its environment. Early ultraviolet observations revealed a blue transient that faded within 48 hours. Optical and infrared observations showed a redward evolution over ~10 days. Following early non-detections, X-ray and radio emission were discovered at the transient’s position ~9 and ~16 days, respectively, after the merger. Both the X-ray and radio emission likely arise from a physical process that is distinct from the one that generates the UV/optical/near-infrared emission. No ultra-high-energy gamma-rays and no neutrino candidates consistent with the source were found in follow-up searches. These observations support the hypothesis that GW170817 was produced by the merger of two neutron stars in NGC4993 followed by a short gamma-ray burst (GRB 170817A) and a kilonova/macronova powered by the radioactive decay of r-process nuclei synthesized in the ejecta
Genetic Variation in Base Excision Repair Pathway Genes, Pesticide Exposure, and Prostate Cancer Risk
Background: Previous research indicates increased prostate cancer risk for pesticide applicators and pesticide manufacturing workers. Although underlying mechanisms are unknown, evidence suggests a role of oxidative DNA damage
Rotating Stars in Relativity
Rotating relativistic stars have been studied extensively in recent years,
both theoretically and observationally, because of the information one could
obtain about the equation of state of matter at extremely high densities and
because they are considered to be promising sources of gravitational waves. The
latest theoretical understanding of rotating stars in relativity is reviewed in
this updated article. The sections on the equilibrium properties and on the
nonaxisymmetric instabilities in f-modes and r-modes have been updated and
several new sections have been added on analytic solutions for the exterior
spacetime, rotating stars in LMXBs, rotating strange stars, and on rotating
stars in numerical relativity.Comment: 101 pages, 18 figures. The full online-readable version of this
article, including several animations, will be published in Living Reviews in
Relativity at http://www.livingreviews.org
Binary and Millisecond Pulsars
We review the main properties, demographics and applications of binary and
millisecond radio pulsars. Our knowledge of these exciting objects has greatly
increased in recent years, mainly due to successful surveys which have brought
the known pulsar population to over 1700. There are now 80 binary and
millisecond pulsars associated with the disk of our Galaxy, and a further 103
pulsars in 24 of the Galactic globular clusters. Recent highlights have been
the discovery of the first ever double pulsar system and a recent flurry of
discoveries in globular clusters, in particular Terzan 5.Comment: 77 pages, 30 figures, available on-line at
http://www.livingreviews.org/lrr-2005-
Secondary production of Chasmagnathus granulatus (Crustacea; Decapoda) in a Ramsar Site from Argentina
Ivermectin-treated cattle reduces blood digestion, egg production and survival of a free-living population of Anopheles arabiensis under semi-field condition in south-eastern Tanzania
PENENTUAN KEBIJAKAN PENGGANTIAN DAN PERSEDIAAN SPARE PART CUTTER BLADE MESIN YACC – 7
PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT. SAMI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi wiring harness dengan pangsa pasarnya adalah Eropa, Australia, Jepang dan Amerika Utara. Aktivitas produksi PT SAMI yang berdasarkan pesanan (job order) mengakibatkan jumlah pesanan dan jenis produk wiring harness yang diproduksi akan mengalami perubahan dalam setiap produksinya. Hal ini harus didukung oleh availability mesin untuk berproduksi sesuai jadwal produksi. Availability mesin dicapai dengan mengurangi lamanya downtime mesin. Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengadakan persediaan suku cadang mesin atau spare part yang memadai untuk mengurangi waktu perbaikan (repair time)
Permintaan cutter blade yang dibutuhkan untuk penggantian komponen akan ditentukan kebijakan inventori yang optimal dengan menggunakan model permintaan yang probabilistik, yaitu dengan model continuous-review policy dengan kasus backorder. Penentuan kebijakan penggantian untuk peralatan yang rusak secara probabilistik melibatkan ketidakpastian sehingga perlu pemeriksaan inventori secara kontinu berdasarkan level reorder point dan apabila terjadi kekurangan persediaan maka penggantian cutter blade akan menunggu sampai pesanan datang (backorder).
Age preventive replacement yang optimal untuk minimasi downtime untuk komponen WCB, ICB A.05, ICB B.05, ICB A.10, dan ICB B.10 adalah 194, 133, 132, 184, dan 136 jam. Nilai keandalan komponen WCB, ICB A.05, ICB B.05, ICB A.10, dan ICB B.10 dengan interval penggantian terbaik secara berturut – turut adalah 0.2944, 0.2671, 0.2821, 0.1871, dan 0.2256. Sedangkan dengan MTBF nilai keandalan komponen tersebut adalah 0.3317, 0.3247, 0.3416, 0.3280, dan 0.3154. Simulasi nilai Q dan r optimal memberikan biaya yang jauh lebih kecil dibanding kebijakan awal perusahaan. Kebijakan usulan mengutamakan pengiriman secara sea freight dengan biaya kirim yang ditanggung supplier sehingga memberikan biaya inventori yang kecil.
Penetapan Q dan r optimal kebijakan usulan dapat mengakomodasi bagian maintenance untuk melakukan perawatan dengan sesuai dengan kebijakan penggantian. Pada kenyataannya kebijakan interval penggantian sebagai tindakan preventive maintenance tidak dapat dipisahkan dengan kebijakan persediaan bagian stock control
Penentuan Kebijakan Penggantian dan Persediaan Spare Part Cutter Blade Mesin YACCâ7 (Studi Kasus Departemen Production Engineering, PT SAMI)
PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (PT. SAMI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi wiring harness dengan pangsa pasarnya adalah Eropa, Australia, Jepang dan Amerika Utara. Aktivitas produksi PT SAMI yang berdasarkan pesanan (job order) mengakibatkan jumlah pesanan dan jenis produk wiring harness yang diproduksi akan mengalami perubahan dalam setiap produksinya. Hal ini harus didukung oleh availability mesin untuk berproduksi sesuai jadwal produksi. Availability mesin dicapai dengan mengurangi lamanya downtime mesin. Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengadakan persediaan suku cadang mesin atau spare part yang memadai untuk mengurangi waktu perbaikan (repair time)
Permintaan cutter blade yang dibutuhkan untuk penggantian komponen akan ditentukan kebijakan inventori yang optimal dengan menggunakan model permintaan yang probabilistik, yaitu dengan model continuous-review policy dengan kasus backorder. Penentuan kebijakan penggantian untuk peralatan yang rusak secara probabilistik melibatkan ketidakpastian sehingga perlu pemeriksaan inventori secara kontinu berdasarkan level reorder point dan apabila terjadi kekurangan persediaan maka penggantian cutter blade akan menunggu sampai pesanan datang (backorder).
Age preventive replacement yang optimal untuk minimasi downtime untuk komponen WCB, ICB A.05, ICB B.05, ICB A.10, dan ICB B.10 adalah 194, 133, 132, 184, dan 136 jam. Nilai keandalan komponen WCB, ICB A.05, ICB B.05, ICB A.10, dan ICB B.10 dengan interval penggantian terbaik secara berturut â turut adalah 0.2944, 0.2671, 0.2821, 0.1871, dan 0.2256. Sedangkan dengan MTBF nilai keandalan komponen tersebut adalah 0.3317, 0.3247, 0.3416, 0.3280, dan 0.3154. Simulasi nilai Q dan r optimal memberikan biaya yang jauh lebih kecil dibanding kebijakan awal perusahaan. Kebijakan usulan mengutamakan pengiriman secara sea freight dengan biaya kirim yang ditanggung supplier sehingga memberikan biaya inventori yang kecil.
Penetapan Q dan r optimal kebijakan usulan dapat mengakomodasi bagian maintenance untuk melakukan perawatan dengan sesuai dengan kebijakan penggantian. Pada kenyataannya kebijakan interval penggantian sebagai tindakan preventive maintenance tidak dapat dipisahkan dengan kebijakan persediaan bagian stock control
- …
