900 research outputs found
Mewujudkan Sekolah Literasi yang Berprestasi
School culture is the most important factor in shaping students to be optimistic, brave, appearing, cooperative behavior, and personal and academic skills. To optimize the potential of students into an achievement, the right problem solving strategy was chosen, namely through the movement of literacy development to achieve Achievement. The main focus is to empower all school stakeholders in their daily activities by allocating existing educational resources to achieve the achievements and potential of students and realize the vision, mission and goals of the school. Optimizing the potential and achievements of students through the literacy movement can be done with three main principles, namely: (1) The development and strengthening of literacy becomes a movement and real action; (3) Establish communication and synergy with various parties; and (3) Building a shared commitment to optimize the potential and achievements of both academic and non-academic. Seriousness and strong will to make the development and strengthening of literacy as a "joint effort" by building a culture of literacy to prepare information literacy generation, literacy literacy generation, which will be an important component for optimizing the potential and achievement of students as large as must be based on noble goals in developing students' character through acculturing the school literacy ecosystem embodied in the School Literacy Movement (GLS)
Sistem Informasi Aplikasi Layanan Pelanggan pada PT. Pln (Persero) Area Pontianak Berbasis SMS Gateway
Access to information and technological developments bring changes in various systems in line with human life. One of the sample is the system of business services to the public service even PT . PLN ( Persero ) Pontianak district, where the using of information systems becomes very important in the implementation of services to customers. To provide accurate and accountable, to use one of the reliable communication services and low cost is a short message or Short Message Service ( SMS ) that provided by mobile phone operators. A service will be integrated with Information Systems and can provide information such as customer data and the amount of the bill. In addition the system also provides a complaints service that customers can use who experience obstacles in the field. These features will be supported with existing resources so it can produce an interactive system. Application Information System Customer Service at PT.PLN (Persero) Pontianak district, SMS Gateway Based provides interactive information systems services directly to customers in order to improve the quality care that is affordable and flexible, especially for the customers of PT . PLN ( Persero ) Pontianak district that has cell phone and registered in the database
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA DAN ANAK DALAM MEMBERIKAN PENGETAHUAN BAHASA DAERAH DI KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES
ABSTRAKPenelitian ini berjudul Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam Memberikan Pengetahuan Bahasa Daerah Di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi antarpribadi orang tua dan anak dalam memberikan pengetahuan bahasa daerah, untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi orangtua dalam memberikan pengetahuan bahasa daerah, untuk mengetahui peran orangtua dalam melestarikan bahasa daerah dalam keluarga dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat komunikasi antarpribadi orangtua dan anak dalam memberikan pengetahuan bahasa daerah. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R (Stimulus- Organism- Response), metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan (mixed methods) antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan alat pengumpulan data adalah kuesioner dan pedoman wawancara. Dalam penelitian ini, cara pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling dan yang menjadi sampel sebanyak 47 orang. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis tabel tunggal dan kemudian diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi orangtua dan anak dalam memberikan pengetahuan bahasa daerah sudah berjalan efektif, tetapi intensitas penggunaan bahasa daerah ketika berkomunikasi masih kurang, hanya 27,6% saja yang menggunakan bahasa daerah ketika berkomunikasi dan 31,9 % orangtua menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa untuk berkomunikasi sehari hari. Dengan demikian perkembangan bahasa daerah dalam keluarga sudah berjalan, meskipun dengan tingkat perkembangan yang masih rendah. Motivasi orangtua memberikan pengetahuan bahasa daerah adalah untuk melestarikan bahasa daerah yang menjadi identitas suku atau budaya dan menambah jumlah penutur bahasa daerah suku mereka serta bagi suku pendatang agar anak dapat berintraksi dengan bahasa daerah ketika pulang kampung.. Faktor penghambat orangtua memberikan pengetahuan bahasa daerah adalah perbedaan suku antara kedua orangtua yaitu ayah dan ibu, tingkat kesulitan bahasa daerah yang dianggap cukup tinggi dan lingkungan yang sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Penggunaan Bahasa DaerahBanda Aceh, 22 September 2014 Sabarudi
Tinjauan Hukum Islam terhadap dibolehkannya Aborsi Akibat Perkosaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
Aborsi akibat perkosaan merupakan permasalahan hukum yang baru. Pada tahun 2014 disahkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi yang membolehkan aborsi akibat perkosaan, sebagai pelaksana dari Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Ketentuan ini menjadi perdebatan, tidak terkecuali dalam pandangan hukum Islam. Karena sebelumnya belum ada hukum positif yang membolehkannya. Permasalahanpenelitianiniberfokus pada ketentuan dibolehkannya aborsi akibat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi dan tinjauan hukum Islam terhadap dibolehkannya aborsi akibat perkosaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.
Penelitian ini sebagai jawaban terhadap permasalahan tersebut. Jenis penelitian ini ialah penelitian kepustakaan, metode analisis datanya ialahcontent analysis, kemudian menelaahnya menggunakan teori Peraturan Perundang-Undangan, teori Hak Asasi Manusia, teori Keadilan, dan teori Maqāṣid Syarīʽah.
Hasil penelitian ini ialah bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi membolehkan aborsi akibat perkosaan karena korban perkosaan mengalami trauma psikolgis, dengan persyarataan kehamilan tidak lebih dari 40 hari, dan diselenggarakan dengan prosedur yang aman, bermutu, dan bertanggung jawab. Sedangkan ditinjau dari hukum Islam hasilnya ialah bahwa aborsi akibat perkosaan tidak diperbolehkan, karena tidak terwujudnya Maqāṣid Syarīʽah (ḥifẓual-nafs danḥifẓual-nasl). Selain itu, ketentuan ini juga melanggar hak asasi manusia dan tidak mencerminkan keadilan, yang telah mengesampingkan hak-hak janin, padahal kemudaratan perempuan korban perkosaan tidak sampai pada tingkatan aḍ-ḍaruriyat, hanya tingkatan al-ḥājiyat. Menurut teori Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi bertentangan dengan UUD 1945, UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.Sehingga ketentuan dibolehkannya aborsi akibatperkosaandalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi sekaligus yang terdapat dalam UU Kesehatan semestinya harus dicabut.
Bahasa Inggris
The abortion of raping is a new problem of law. On 2014 the Government Law Number 61 year 2014 is legalized about Reproduction Health which permitting the abortion of raping consequence, as the implementer of regulation Number 36 year 2009 about Health. This decision is being a discussion, it is not except through Islamic law. It is because no positive law which permit it. The problem of the study focus on the certainty of abortion permitted of raping consequence in Government Regulation Number 61 year 2014 about Reproduction Health and the consideration of Islamic law of permitting the abortion of raping consequence in Government Regulation Number 61 year 2014 about Reproduction Health.
This study as an answer to the problem. The type of study was library research, where the analysis method was content anlysis, then analyzed by using the theories of Law Regulation, Human Right, Justice, and Maqāṣid Syarīʽah.
Result of the study were the Government Law Number 61 year 2014 about Reproduction Health which permitting the abortion of raping consequence because of psycological traumatic of the victim, by some requeremenrs such as the pregnancy is not than 40 days, and apply the safe procedure, qualified, and responsible. While based on the consideration of Islamic law mentioned that the abortion of raping consequence is not permitted, because it is not appreared theMaqāṣid Syarīʽah (ḥifẓual-nafs andḥifẓual-nasl). Besides, this consideration also break the human right and does not show the justice which put aside the embryo’s right, because the badness of a woman as raping victim is not at the level of aḍ-ḍaruriyat, but only on the level of al-ḥājiyat. Based on the theory of Law Regulation, the Government Law Number 61 year 2014 about Reproduction Health which contradicted to the UUD 1945, UU Number 39 year 1999 about Human Right, and UU Number 23 year 2002 about Children of Protection. So the certainty of abortion permit of raping consequence in the Government Law Number 61 year 2014 about Reproduction Health and also written in Health Regulation should be revoke
DESAIN DAN ANALISA KNALPOT PADA SEPEDA MOTOR
Knalpot is gas ring throw away representing one part of the functioning machine as silencer of voice which in generating effect of combustion of fuel in room burn a motor burn, apart from at that knalpot also can influence energy a motor. In analysis and scheme of knalpot this is seen from combustion that happened in room burn to determine dimension, what is later;then analysed to use aid of software Ansys 8.0. At scheme of this knalpot is got by diameter of header 21 mm, diameter of silincer 9 length and cm of silincer 35 cm. And from result of analysis use aid of software Ansys 8.0 got by speed distribution, which speed of gas throw away highest equal to 552,251 m / s and speed of lowest 0 m / s, and pressure distribution result yield highest pressure equal to 358800 Pa and pressure of lowest equal to 453,83 Pa
Kadar Prostaglandin Dan Oksitosin Pada Persalinan Hewan Model Marmot (Cavia Porcellus) Bunting Cukup Bulan Dan Kurang Bulan Dengan Dan Tanpa Amniotomi
Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur merupakan penyebab penting kematian maternal. Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pecah ketuban antara lain aktivitas prostaglandin (PG) dan oksitosin (OT). Pada beberapa kasus ditemukan ibu dengan ketuban pecah dini yang tidak diikuti dengan kontraksi uterus. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kadar OT dan prostaglandin E-2 (PGE-2) pada hewan model marmot bunting cukup dan kurang bulan dengan dan tanpa amniotomi. Penelitian dilakukan selama bulan September–Desember 2011, di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dan analisis hasil di Laboratorium Klinik Utama Prodia. Dalam penelitian cross sectional ini, sebanyak 20 ekor hewan model marmot bunting dibagi menjadi 5 kelompok (kelompok marmot bunting kurang bulan, marmot bunting kurang bulan yang diamniotomi dengan dan tanpa kontraksi, dan marmot bunting cukup bulan dengan dan tanpa kontraksi). Sampel penelitian berupa serum darah digunakan untuk pemeriksaan kadar PGE-2 dan OT dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kadar PG dan OT pada seluruh kelompok (p<0,05). Dibandingkan dengan kelompok lainnya, kelompok bunting kurang bulan amniotomi dengan kontraksi ternyata menunjukkan kadar PGE-2 dan OT tertinggi. Simpulannya, untuk menimbulkan kontraksi diperlukan kadar PGE-2 dan OT yang lebih tinggi, terutama pada keadaan bunting kurang bulan. Selain itu, setelah terjadi pecah ketuban, kadar PG meningkat lebih cepat dari pada kadar OT. Artinya, untuk memperlambat terjadinya kontraksi pada kelompok hamil kurang bulan setelah terjadi pecah ketuban, penggunaan antiprostaglandin lebih disarankan
ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP RESIKO CEDERA PADA PEDAGANG JAGUNG REBUS
Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 sampai saat ini belum
menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dan pertumbuhan penduduk yang besar setiap
tahun menjadi permasalahan tersendiri bagi penyediaan lapangan pekerjaan, sehingga
banyak orang mencoba untuk berwirausaha, diantaranya dengan berjualan jagung
rebus. Kehadiran para pedagang ini telah memberikan sesuatu yang berarti bagi negeri
ini, mereka dapat bertahan, meski tak bergelimang fasilitas, tapi masih meneruskan
usahanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis keluhan yang ditimbulkan dari
aktivitas mengangkat, menurunkan jagung dan mendorong gerobak jagung yang
dilakukan oleh pedagang jagung rebus dan untuk mengetahui apakah pekerjaan yang
dilakukan oleh pedagang jagung rebus berpotensi menimbulkan cedera, serta
mengetahui apakah ada kesamaan penilaian terhadap ke-4 jenis keluhan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis pengolahan data dengan
menggunakan body map persentase tingkat keluhan “ sakit” adalah tingkat keluhan yang
memiliki persentase tertinggi yaitu 75% responden merasakan sakit. Jenis keluhan yang
memiliki persentase paling besar terutama pada sakit dibahu kiri, sakit lengan atas kiri,
sakit lengan atas kanan, sakit pada tangan kiri, sakit pada tangan kanan dan sakit pada
kaki kiri. Hal ini menunjukan bahwa apabilapekerjaan mengangkat jagung, menurunkan
jagung dan mengangkat beban kerja oleh pedagang jagung rebus dilakukan secara
terus-menerus maka akan berpotensi mengakibatkan cedera pada bagian tubuh tertentu
On-line preconcentration using dual mini-columns for the speciation of chromium(III) and chromium(VI) and its application to water samples as studied by inductively coupled plasma-atomic emission spectrometry
On-line preconcentration system for the selective, sensitive and simultaneous determination of chromium species was investigated. Dual minicolumns containing chelating resin were utilized for the speciation and preconcentration of Cr(III) and Cr(VI) in water samples. In this system, Cr(III) was collected on first column packed with iminodiacetate resin. Cr(VI) in the effluent from the first column was reduced to Cr(III), which was collected on the second column packed with iminodiacetate resin. Hydroxyammonium chloride was examined as a potential reducing agent for Cr(VI) to Cr(III).
The effects of pH, sample flow rate, column length, and interfering ions on the recoveries of Cr(III) were carefully studied. Five millilitres of a sample solution was introduced into the system. The collected species were then sequentially washed by 1 M ammonium acetate, eluted by 2 M nitric acid and measured by ICP-AES. The detection limit for Cr(III) and Cr(VI) was 0.08 and 0.15 mu g l-1, respectively. The total analysis time was about 9.4 min.
The developed method was successfully applied to the speciation of chromium in river, tap water and wastewater samples with satisfied results. </p
Automated online preconcentration system for the determination of trace amounts of lead using Pb-selective resin and inductively coupled plasma-atomic emission spectrometry
An automated sequential-injection online preconcentration system was developed for the determination of lead by inductively coupled plasma - atomic emission spectrometry (ICP-AES). The preconcentration of lead was performed with a minicolumn containing a lead-selective resin, Analig Pb-01, which was installed between a selection and a switching valve. In an acidic condition ( pH 1), lead could be adsorbed on the resin. The concentrated lead was afterward eluted with 25 mu L of 0.06 M nitrilotriacetic acid (NTA) solution ( pH 9) and was subsequently transported into the nebulizer of ICP-AES for quantification. The selectivity of the resin toward lead was examined using a solution containing a mixture of 61 elements. When a sample volume of 5 mL was used, the quantitative collection of lead ( >= 97%) was achieved, along with an enrichment factor of 19, a sampling frequency of 12 samples hr(-1), a detection limit of 70 pg mL(-1), and a lowest quantification limit of 100 pg mL(-1). The linear dynamic range was 0.1 to 5 ng mL(-1), and the relative standard deviation (n = 9) was 0.5% at a 5 ng mL(-1) Pb level. The detection limit of 30 pg mL(-1) and lowest quantification limit of 50 pg mL(-1) could be achieved when 10 mL of sample volume was used. The accuracy of the proposed method was validated by determining lead in the standard reference material of river water (SLRS-4), and its applicability to the determination of lead in environmental river water samples was demonstrated.</p
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SDN PASEH II PADA PELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pokok Bahasan Perubahan Sifat Benda di Kelas V SDN Paseh II Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang)
Penelitian Tindakan Kelas ini diteliti oleh Ade Sabarudin Hidayat di kelas V SDN
Paseh II. Latar belakang masalah hasil belajar peserta didik yang rendah pada
pelajaran IPA dikarenakan proses belajar mengajar yang kurang menarik sehingga
membuat hasil belajar peserta didik rendah dan nilai dibawah KKM. Adapun
rumusan masalah, Apakah penerapan model pembelajaran NHT dapat
meningkatkan hasil pembelajaran?. Peneliti juga mengemukakan lima pertanyaan
penelitian yaitu: 1) Bagaiman prestasi belajar peserta didik sebelum mengikuti
proses pembelajaran? 2) Bagaimana dokumen pembelajaran? 3) Bagaimana
aktivitas belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran? 4) Bagaiman
aktivitas guru selama guru melaksanakan pembelajaran? 5) Bagaiman hasil
belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran?. Tujuan dari
penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui bagaiman perencanaan dengan
menggunakan penerapan metode NHT. 2) Mengetahui bagaimana proses aktivitas
peserta didik dan guru terhadap model NHT. 3) Untuk mengetahui hasil belajar
setelah mengikuti model NHT. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK.
Objek penelitian adalah siswa kelas V SDN Paseh II. Adapun teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dokumen guru,
lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan
model NHT yaitu: 1)Perolehan nilai pada tahap pra siklus yaitu 80% peserta didik
belum mencapai KKM dan 20% peserta didik sudah mencapai KKM. 2)
Berdasarkan dokumen pada siklus I mencapai 75% dan siklus II 93%. 3)
Berdasarkan aktivitas peserta didik pada siklus I mencapai 70% dan siklus II 85%.
4) Berdasarkan aktivitas guru pada siklus I mencapai 80% dan siklus II 94%. 5)
Hasil belajar peserta didik pada siklus I mencapai 40% dan siklus 2 mencapai
86%. Dengan demikian maka pembelajaran menggunakan NHT dinyatakan
berhasil.
Kata kunci: Model Pembelajaran NHT, Meningkatkan Hasil Belajar
- …
