15 research outputs found
Pelaksanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum di Kabupaten Konewa Utara
x, 94
Microsoft Word - Meier_Arabic Kasbah for sale_RC21_ 2011_def.doc
Abstract. Throughout the last two decades, the renewal process of deprived neighbourhoods in the Netherlands has more and more been accompanied by place marketing. Part of this place marketing strategy is to theme new homes that have been built within these districts. Here, theming means to apply a narrative to homes and the neighbourhood to make them as a 'package' more appealing then they otherwise would be. Main target group for the new homes is the urban middle class. This social group is assumed to appreciate multiethnic vibrant city spaces. Nevertheless, they hesitate to buy a home in a deprived neighbourhood by reason of safety and prestige. With the creation of a gated housing project in the deprived Rotterdams' neighbourhood Bospolder, called Le Medi, building professionals attempt to provide a residential ambiance which is able to convince people to settle down. The theme 'Arabian Kasbah' symbolizes an exciting, urban place which is at the same time collectively controlled, and hence safe. This paper deals with the question how far theming, on the one hand, and enclosure, on the other, affect peoples' locational choice. Due to this question, the group of interviewees could be categorized into three subgroups. First, there are young people with a Dutch background who strongly identify with the theme while spatial enclosure is besides the point for them. Second, for the interviewees having a non-Dutch ethnic background enclosure is important cause of safety reasons while they fear for stigmatisation caused by the theme. The third group, Dutch families, appreciate the theme and in particular the feature of enclosure meets their search for collectivity
Peran Dukungan Masyarakat terhadap Penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok dilengkapi dengan tanda atau simbol dilarang merokok. Akan tetapi, masih banyak perokok yang merokok di kawasan tanpa rokok tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Penerapan Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci sebanyak 4 orang dan informan biasa sebanyak 3 orang. Teknik penetapan informan menggunakan teknik snowball dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya komunikasi maupun sosilisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak RSUD Kota Kendari terkait perda Kawasan Tanpa Rokok kepada sasaran dalam hal ini masyarakat dan khususnya pengunjung di RSUD Kota Kendari, padahal sosialisasi merupakan hal yang sangat penting di lakukan untuk mengimplementasikan sebuah kebijakan. Diharapkan kepada pemerintah Kota Kendari serta Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari untuk duduk bersama menjalankan amanat dari aturan yang dibuat yakni melakukan pembentukan satuan tugas khusus pengawasan kawasan tanpa rokok di areal Rumah Sakit Kota Kendari.</jats:p
The Role of Community Support for the Implementation of Regional Regulations on Smoking Free Areas at the General Hospital of Kendari City
Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok dilengkapi dengan tanda atau simbol dilarang merokok. Akan tetapi, masih banyak perokok yang merokok di kawasan tanpa rokok tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Penerapan Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci sebanyak 4 orang dan informan biasa sebanyak 3 orang. Teknik penetapan informan menggunakan teknik snowball dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya komunikasi maupun sosilisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak RSUD Kota Kendari terkait perda Kawasan Tanpa Rokok kepada sasaran dalam hal ini masyarakat dan khususnya pengunjung di RSUD Kota Kendari, padahal sosialisasi merupakan hal yang sangat penting di lakukan untuk mengimplementasikan sebuah kebijakan. Diharapkan kepada pemerintah Kota Kendari serta Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari untuk duduk bersama menjalankan amanat dari aturan yang dibuat yakni melakukan pembentukan satuan tugas khusus pengawasan kawasan tanpa rokok di areal Rumah Sakit Kota Kendari.Places designated as No-Smoking Areas are equipped with a no-smoking sign or symbol. However, there are still many smokers who smoke in these smoke-free areas. This study aims to analyze the process of implementing the Regional Regulation on Non-Smoking Areas (KTR) at the Kendari City Regional General Hospital. This type of research is qualitative research with a phenomenological approach. The informants in this study consisted of 4 key informants and 3 regular informants. The technique of determining the informants used the snowball technique and purposive sampling. The results showed that there was a lack of communication and socialization carried out by the government and the Kendari City Regional Hospital regarding the Regional Regulation without Smoking to the target, in this case the community and especially visitors to the Kendari City Hospital, even though socialization was very important to do to implement a policy. It is hoped that the Kendari City government and the Kendari City Regional General Hospital will sit together to carry out the mandate of the rules made, namely to establish a special task force to supervise smoking free areas in the Kendari City Hospital area
Peran Dukungan Masyarakat terhadap Penerapan Peraturan Daerah Tentang Kawasan tanpa Rokok di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tempat yang ditetapkan sebagai Kawasan Dilarang Merokok dilengkapi dengan tanda atau simbol dilarang merokok. Akan tetapi, masih banyak perokok yang merokok di kawasan tanpa rokok tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Penerapan Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci sebanyak 4 orang dan informan biasa sebanyak 3 orang. Teknik penetapan informan menggunakan teknik snowball dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya komunikasi maupun sosilisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak RSUD Kota Kendari terkait perda Kawasan Tanpa Rokok kepada sasaran dalam hal ini masyarakat dan khususnya pengunjung di RSUD Kota Kendari, padahal sosialisasi merupakan hal yang sangat penting di lakukan untuk mengimplementasikan sebuah kebijakan. Diharapkan kepada pemerintah Kota Kendari serta Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari untuk duduk bersama menjalankan amanat dari aturan yang dibuat yakni melakukan pembentukan satuan tugas khusus pengawasan kawasan tanpa rokok di areal Rumah Sakit Kota Kendari
