1,014 research outputs found
ANALISIS DOSIS SERAP RADIASI FOTO THORAX PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
Penelitian telah dilakukan tentang analisis dosis serap radiasi foto thorax pada pasien anak di instalasi radiologi rumah sakit dr. zainoel abidin banda aceh. Penelitian ini dilakukan melalui proses perbandingan dosis serap yang diterima pasien anak-anak dengan nilai dosis yang direkomendasikan oleh UNSCEAR. Dosis serap yang diterima pasien anak ditinjau melalui tegangan (kV), arus, waktu lama penyinaran, serta berat badan yang dimiliki pasien. Analisis dosis serap dilakukan untuk mengetahui besar intensitas dosis serap pada instalasi radiologi RSUZA dan pengaruh tegangan, arus, dan waktu penyinaran terhadap dosis serap serta kesesuaian nilai dosis serap pasien anak yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai dosis serap yang diterima pasien anak di atas standart dosis maksimum yang direkomendasikan oleh UNSCEAR
Implementasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Prediksi Penyakit Glaukoma Di Kota Pati
Penyakit mata sekarang ini kurang diperhatikan oleh masyarakat. Masyarakat menganggap penyakit mata adalah penyakit yang sepele dan mudah disembuhkan. Padahal hal tersebut tidak benar karena kalau sudah terlambat bisa mengakibatkan kebutaan. Salah satunya yang menyebabkan kebutaan adalah glaukoma. Oleh karena itu penilitian ini bertujuan untuk memprediksi penyakit mata glaukoma dengan penerapan dari jaringan syaraf tiruan memakai metode backpropagation. Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan sistem pendeteksi penyakit bglaukoma dan bagaimana dengan tingkat akurasinya. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Sistem deteksi penyakit glaukoma dapat diciptakan dengan menggunakan software Matlab. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu data pasien penyakit glaukoma dijadikan sebagai data latih dan data uji, kemudian arsitektur jaringan ditentukan dengan cara trial and error sehingga diperoleh nilai MSE terkecil dan tingkat akurasi yang optimal. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan desain progam menggunakan (GUI) dilanjutkan dengan melengkapi coding Matlab agar desain program bisa berfungsi. Setelah proses-proses tersebut, sistem dapat digunakan untuk mendeteksi positif atau negatifnya pasien terhadap penyakit glaukoma.(2) Dengan melakukan percobaan variasi learning rate dan error goal pada proses Hasil akurasi sebesar 100%, dengan variasi arsitektur jaringannya adalah maximal epoch 1000, hidden layer 10, error goal 0,0001, learning rate 0,3, dan MSEnya 0,0000168
KEKUATAN ALAT BUKTI KETERANGAN SAKSI ANAK DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA (SUATU PENELITIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI BANDA ACEH)
ABSTRAK Saiful Anwar, 2016Rizanizarli, S.H., M.H.Berdasarkan Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak diatur bahwa anak yang belum berumur 18 tahun dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan. Dalam ketentuan tersebut tidak dijelaskan secara signifikan mengenai batasan umur anak yang boleh disumpah untuk memberikan kesaksian yang sah. Namun dalam pelaksanaannya hakim menentukan batasan umur anak dapat disumpah atau tidak disumpah yang berdampak terhadap penilaian hakim dalam pembuktian suatu perkara pidana. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kekuatan keterangan saksi anak sebagai alat bukti dalam pembuktian perkara pidana, dan menjelaskan karakteristik kasus yang melibatkan kesaksian anak dalam perkara pidana, menjelaskan perlindungan hukum terhadap anak yang memberikan kesaksian dalam perkara pidana.Metode penelitian skripsi ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan lapangan. Data sekunder diperoleh dengan cara membaca dan menganalisis peraturan perundang-undangan, buku, serta artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara dengan responden dan informan.Hasil penelitian kekuatan keterangan saksi anak sebagai alat bukti dalam pembuktian perkara pidana dapat diterima sebagai alat bukti yang sah dilihat dari batasan umur untuk disumpah (diatas 15 tahun) atau tidak disumpah (dibawah 15 tahun), tidak dilakukan pembagian karakteristik perkara baik itu pidana biasa maupun pidana khusus namun terdapat beberapa perbedaannya dalam memperoleh keterangan dari anak saksi atau sebagai saksi korban, perlindungan saksi anak yang menyebutkan jaminan keselamatan, baik fisik, mental, maupun social belum terlaksana sepenuhnya. Disarankan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan terhadap Undang-Undang No.11 Tahun 2012 mengenai batasan umur saksi anak yang disumpah, kepada lembaga terkait untuk melakukan pendampingan kepada saksi anak tanpa membuat pembatasan terhadap tindak pidana biasa dan khusus, Supaya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dapat meningkatkan dalam proses kinerja dalam upaya perlindungan saksi anak
Performance Analysis of On-Demand Routing Protocols in Wireless Mesh Networks
Wireless Mesh Networks (WMNs) have recently gained a lot of popularity due to their rapid deployment and instant communication capabilities. WMNs are dynamically self-organizing, self-configuring and self-healing with the nodes in the network automatically establishing an adiej hoc network and preserving the mesh connectivity. Designing a routing protocol for WMNs requires several aspects to consider, such as wireless networks, fixed applications, mobile applications, scalability, better performance metrics, efficient routing within infrastructure, load balancing, throughput enhancement, interference, robustness etc. To support communication, various routing protocols are designed for various networks (e.g. ad hoc, sensor, wired etc.). However, all these protocols are not suitable for WMNs, because of the architectural differences among the networks. In this paper, a detailed simulation based performance study and analysis is performed on the reactive routing protocols to verify the suitability of these protocols over such kind of networks. Ad Hoc On-Demand Distance Vector (AODV), Dynamic Source Routing (DSR) and Dynamic MANET On-demand (DYMO) routing protocol are considered as the representative of reactive routing protocols. The performance differentials are investigated using varying traffic load and number of source. Based on the simulation results, how the performance of each protocol can be improved is also recommended.Wireless Mesh Networks (WMNs), IEEE 802.11s, AODV, DSR, DYMO
A Pragmatic Analysis On Directive Utterances Used In Donald Duck Comics Manuscript
This research paper aims at describing the language form, the politeness strategy, and the intention of directive utterances used in Donald Duck comics manuscript. To achieve the objectives, the writer refers to language form theory to identify the language from of directive utterances, Brown and Levinson’s theory of politeness to identify the politeness strategy, Austin’s theory of speech act to describe the intention of directive utterances.
The type of this research is qualitative research. The method of collecting data is documentation method, and the steps are reading the comics, finding, noting, retyping, coding the data. The writer analyzes the data of directive utterances by using descriptive analysis.
The result of the study shows that the language form of directive utterances in Donald Duck comics manuscript are positive declarative sentence(33.33%), negative declarative sentence (6.67%), positive imperative sentence (35.56%), negative imperative sentence (6.67%), positive interrogative sentence (13.33%), and negative interrogative sentence (4.44%). The politenes pattern used in Donald Duck comics manuscript are bald on record (42.22%), positive politeness (26.67%), negative politeness (24.44%), and off record (6.67%). The implicature of directive utterances used in Donald Duck comics manuscript belongs to conventional implicature, and the intention are commanding/ordering (33.33%), requesting (37.78%), prohibiting (6.67%), and suggesting (22.22%).
Key words: Pragmatic, directive utterance, language form, politeness strategy, intention
Pembuatan Pati Pisang dan Analisis Kandungan Glukosa, Asam Askorbat, serta Sifat Fungsionalnya sebagai Makanan Fungsional
Buah pisang, selain bergizi tinggi, juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain itu, buah pisang yang belum masak memiliki kandungan pati yang cukup tinggi, mencapai 70% dari berat keringnya. Oleh karena itu, buah pisang merupakan alternatif yang tepat sebagai sumber pati selain padi, gandum, dan jagung. Selain mencari sumber pati baru, industri makanan modern, juga perlu mengetahui sifat fungsional pati tersebut seperti kelarutan, daya pembengkakan, dan kapasitas penyerapan air. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memvariasikan penggunaan pati pisang dalam berbagai macam industri makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu dispersi dan konsentrasi sodium bisulfit serta untuk menentukan kondisi optimum pada proses pembuatan pati pisang. Dalam penelitian ini, konsentrasi sodium bisulfit dan waktu dispersi sebagai variabel berubah, sedangkan variabel tetapnya adalah waktu dan suhu pengeringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu dispersi, semakin banyak pati yang dihasilkan dan semakin tinggi kadar glukosanya. Namun sebaliknya, semakin lama waktu dispersi, maka kadar asam askorbat pada pati menurun. Semakin besar konsentrasi sodium bisulfit, maka berat pati yang terbentuk, kadar glukosa, dan kadar asam askorbat pada pati semakin menurun
Daya Perlokusi Di Balik Pernyataan-Pernyataan Jokowi Sebagai Kepala Pemerintahan DKI Jakarta
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk strategi tuturan
PJKSKPDKI, (2) Mendeskripsikan daya perlokusi PJKSKPDKI. Objek penelitian
ini adalah daya perlokusi PJKSKPDKI. Sumber data dalam penelitian ini adalah
PJKSKPDKI. Penelitian ini menggunakan teknik rekam dan catat. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan ortografis dan
metode agih dengan teknik baca markah.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bentuk-bentuk strategi tuturan
PJKSKPDKI yakni direalisasikan dalam bentuk tuturan langsung dengan modus
tuturan berita, tuturan tanya, dan tuturan perintah serta direalisasikan dengan
tuturan tidak langsung dengan modus beberapa tuturan yang difungsikan menjadi
tuturan perintah yang direalisasikan menjadi tuturan imperatif biasa, imperatif
permintaan, dan imperatif suruhan. (2) daya perlokusi tuturan PJKSKPDKI yang
direalisasikan menjadi tujuh daya perlokusi yang meringankan Mt hingga
memberatkan Mt yaitu (a) daya perlokusi memotivasi, (b) daya perlokusi
kesadaran diri, (c) daya perlokusi percaya diri, (d) daya perlokusi meyakinkan, (e)
daya perlokusi menenangkan, (f) daya perlokusi mengurangi ketegangan, (g) daya
perlokusi mengapokkan
Peranan Lembaga Keagamaan Islam Dalam Menanggulangi Kristenisasi (Studi Kasus Dampak Bencana Erupsi Merapi 2010 ) Di Boyolali
Dalam tesis ini akan diteliti tentang permasalahan misi di balik bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok Kristen. Penelitian akan difokuskan pada batasan tempat dan waktu, yaitu pada lereng Merapi yang masuk di wilayah Boyolali yang meliputi daerah di tiga Kecamatan, yaitu Selo, Musuk dan Cepogo. Penelitian ini sangat penting, mengingat kristenisasi di Merapi jarang dilakukan, padahal kekristenan sudah masuk wilayah Merapi sejak puluhan tahun lalu, dengan mengembangkan berbagai lembaga, dari lembaga keagamaan, lembaga pertanian, dan lembaga kebudayaan. Selain itu, mereka juga mengembangkan pola bantuan tersistematik. Hal ini berbeda dengan anggapan umum yang berkembang tentang kristenisasi, dimana anggapan tersebut rata-rata mengasumsikan bahwa kristenisasi selalu memakai pola langsung dengan memberikan bantuan terlebih dahulu. Kristenisasi yang akan dibahas dalam penelitian ini bukan kristenisasi secara simple sebagaimana pandangan kaum muslimin pada umumnya.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa kristenisasi di Merapi pada umumnya memakai jalur inkulturasi budaya. Dan khusus untuk bencana erupsi, termasuk bencana erupsi 2010, menggunakan jalur bantuan. Metode yang dilakukan oleh para misionaris bukan metode penyiaran agama secara langsung, melainkan dengan memakai pola pengorganisasian social dan pemberdayaan. Metode penyiaran langsung tidak ditemukan selama penelitian. Tetapi terdapat sebuah dukuh yang didalamnya terdapat konversi keagamaan secara besar-besaran, yaitu di dukuh Rogobelah, serta beberapa dukuh lainnya juga terdapat konversi. Tentang besarnya kuantitas tidak diketahui, karena konversi tidak tercatat dalam catatan resmi, termasuk statistic pemerintah.
Secara umum, kehidupan keagamaan di lereng Merapi tidak jauh berbeda dengan sebelum adanya bencana Merapi. Peran kelembagaan dalam menanggulangi pemurtadan relative membantu, meski tidak cukup. Peran kelembagaan cukup ketika memberikan bantuan social, tetapi bersifat tidak mengikat dan sementara. Peran kelembagaan yang diinginkan adalah sebagai konsolidasi ummat islam, dan hal ini relative sudah dilakukan oleh beberapa ormas, terutama NU. Dimana kader dan simpatisannya melakukan aktivitas
keagamaan dan dakwah dengan menggunakan tradisi-tradisi keislaman, seperti tarekat, yasinan, atau sholawatan. Tetapi hal ini pun kurang mengakar, karena keadaan umum penduduk di lereng Merapi, tetap mempunyai rasa keagamaan Islam yang rata-rata relative rendah
- …
