PERENCANAAN DAN STRATEGI KEMITRAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mendapat dukungan Pemerintah dalam memperoleh Rumah sehingga harus memenuhinya secara swadaya . padahal Perumahan Swadaya sangat identik dengan Permukiman Kumuh. Kota semarang menjadi salah satu kota di indonesia dengan kasus permukiman kumuh tertinggi di indonesia yaitu sebanyak 2.837 ha pada tahun 2004 (Rindarjono, 2006). Program dari Pemerintah yang berkembang selama ini cenderung bersifat Top Dow

Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Dengan Keterikatan Kerja Pada Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

RSI Sultan Agung Semarang mengalami persaingan di pasar bebas dan harus memperbaiki pelayanan dengan salah satu strategi yaitu menumbuhkan keterikatan kerja pada perawat melalui peran pemimpin dengan kepemimpinantransformasional.Keterikatan kerja adalah keadaan karyawan yang bekerja secara aktif terlibat penuh dengan semangat, berkomitmen, memfokuskan pikiran pada pekerjaan dan menunjukkan kepuasan dalam bekerja.Kepemimpinan transformasional merupakan penilaian karyawan terhadap pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memotivasi, memberikan kepercayaan, sehingga karyawan bekerja melebihi kemampuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan keterikatan kerja. Sampel penelitian berjumlah 65 perawat RSI Sultan Agung Semarang yang diambil menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Keterikatan Kerja (24 aitem, α= .88) dan Skala Kepemimpinan Transformasional (26 aitem, α= .92). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif dansignifikan antara kepemimpinan transformasional dengan keterikatan kerja dengan (r= .80, p< .001) yang berarti semakin positif penilaian perawat terhadap kepemimpinan transformasional atasan maka semakin tinggi keterikatan kerja. Kepemimpinan transformasional memiliki sumbangan efektif sebesar 64.3% terhadap keterikatan kerja.RSI Sultan Agung harus mempertahankan keterikatan kerja pada perawat rawat inap yang tinggi dengan meningkat dan mempertahankan penilaian positif pada pemimpin dengan kepemimpinan transformasional

Anomalous heat conduction and anomalous diffusion in nonlinear lattices, single walled nanotubes, and billiard gas channels

We study anomalous heat conduction and anomalous diffusion in low dimensional systems ranging from nonlinear lattices, single walled carbon nanotubes, to billiard gas channels. We find that in all discussed systems, the anomalous heat conductivity can be connected with the anomalous diffusion, namely, if energy diffusion is $\sigma^2(t)\equiv =2Dt^{\alpha} (0<\alpha\le 2)$, then the thermal conductivity can be expressed in terms of the system size $L$ as $\kappa = cL^{\beta}$ with $\beta=2-2/\alpha$. This result predicts that a normal diffusion ($\alpha =1$) implies a normal heat conduction obeying the Fourier law ($\beta=0$), a superdiffusion ($\alpha>1$) implies an anomalous heat conduction with a divergent thermal conductivity ($\beta>0$), and more interestingly, a subdiffusion ($\alpha <1$) implies an anomalous heat conduction with a convergent thermal conductivity ($\beta<0$), consequently, the system is a thermal insulator in the thermodynamic limit. Existing numerical data support our theoretical prediction.Comment: 15 Revtex pages, 16 figures. Invited article for CHAOS focus issue commemorating the 50th anniversary of the Fermi-Pasta-Ulam (FPU) mode

Electron transport in armchair single-wall carbon nanotubes

The rates of electron scattering via phonons in the armchair single-wall carbon nanotubes were calculated by using the improved scattering theory within the tight-binding approximation. Therefore, the problem connected with the discrepancy of the scattering rates calculated in the framework of the classical scattering theory and ones predicted by experimental data was clarified. Then these results were used for the solving of the kinetic Boltzmann equation to describe electron transport properties of the nanotubes. The equation was solved numerically by using both the finite difference approach and the Monte Carlo simulation procedure.Comment: 10 pages, 4 figures, accepted for publication in Physica E: Low-Dim. Syst. Nanost

Penyisihan Parameter COD, Warna dan TSS dengan Kombinasi Koagulasi Flokulasi (Koagulan PAC dan Kitosan) dan Teknologi Dielectric Barrier Discharge Ionization (DBDI) pada Limbah Industri Paper & Packaging

Dielectric Barrier Discharge Ionization is a technology which use Dielectric Barrier Discharge reaktor for running the Ionization process. The Ionization process produces electrons which can be used for degradating pollutant in waste water. Suspended solids can be degradated effectively by using coagulation and floculation. In this research, the DBD ionization is combined with coagulation and flocculation. The coagulation and flocculation serve as pre treatment before the DBD ionization. Coagulan used for this research is a combination of Poly Aluminium Chloride (PAC) and biocoagulant of chitosan. The dose variation of coagulan are 0,1 mg/l ; 0,2 mg/l ; 0,3 mg/l ; 0,4 mg/l ; and 0,5 mg/l. The contact time for ionization varies from 10 mintes, 20 minutes, 30 minutes, 40 minutes, and 50 minutes. These variations result 99 % TSS remova in coagulan dosage of 0,3 mg/l and 50 minutes contact of DBDIl, 90 % COD removal in coagulan dosage of 0,4 mg/l and 50 minutes contact of DBDI, and 99 % colour removal in coagulan dosage of 0,4 mg/l and 50 minutes contact of DBDI. Keywords: Ionisasi, coagulation, coagulan, ionization contact time Dielectric Barrier Discharge Ionization adalah suatu teknologi yang memanfaatkan reaktor Dielectric Barrier Discharge untuk melakukan proses Ionisasi. Proses ionisasi akan menghasilkan electron yang dapat menyisihkan zat pencemar organik dalam limbah cair. Padatan tersuspensi dalam limbah cair efektif disisihkan dengan pengolahan koagulasi flokulasi. Dalam Penelitian ini, proses teknologi ionisasi DBD dikombinasikan dengan pre treatment koagulasi flokulasi agar parameter TSS dapat diturunkan nilainya. Koagulan yang digunakan adalah kombinasi Poly Aluminium Chloride (PAC) dan biokoagulan kitosan dengan dosis 0,1 mg/l ; 0,2 mg/l ; 0,3 mg/l ; 0,4 mg/l ; dan 0,5 mg/l. Variasi waktu kontak pada ionisasi DBD yaitu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit. Dari variasi-variasi tersebut, didapatkan penyisihan maksimal parameter TSS sebesar 99 % pada kombinasi dosis 0,3 mg/l dan waktu kontak 50 menit, parameter COD sebesar 90 % pada kombinasi dosis 0,4 mg.l dan waktu kontak 50 menit, dan parameter warna sebesar 99 % pada kombinasi dosis 0,4 mg/l dan waktu kontak 50 menit. Kata kunci : Ionisasi, koagulasi flokulasi, koagulan, waktu kontak ionisas

Hak Uji Materiil oleh Mahkamah Agung untuk Menguji Peraturan Perundang-Undangan di Bawah Undang-Undang di Indonesia

Indonesian system is divided into three powers as the President of the House of Representatives as the executive legislative and judicial branches of government as the Supreme Court have each possess its own function which should not overlap because if there is one power of the power to interfere with duties or functions of other powers then there is a duality of power functions. To avoid dualism test regulations under the authority of law is conceptually the first test against legislation both legislation and regulations under the law should be left entirely to the judiciary based on the concept of power-sharing as stipulated in the Act Constitution of the Republic of Indonesia after the 1945 amendment

Miniature Arcs for Synthesis of Carbon Nanotubes in Microgravity

Although many methods are available for producing single-walled carbon nanotubes (SWNTs), the conventional carbon arc process remains the most popular due to its simplicity and large production rate. In the carbon arc, SWNTs are catalytically synthesized by rapidly evaporating a graphite anode impregnated with NiN metal catalyst from which the nanotubes grow in an inert atmosphere. However, high temperatures inside the carbon arc generate strong buoyancy driven convection, and it is hypothesized that the non-uniform environment created by this flow has a large effect on the growth and morphology of the SWNTs. To study the effect of buoyancy on the arc process, a miniature carbon arc apparatus was developed to synthesize SWNTs in a microgravity environment substantially free from these strong convective flows. The reactor was operated for either 2.2 or 5 seconds during free-fall in the drop towers at the NASA Glenn Research Center. Two apparatus designs differing mainly in their production rate and power capacity were investigated. The first consisted of a miniaturized carbon arc employing a 1 mm diameter graphite anode and powered by a 0.54 F capacitor bank charged to 65 V. The second, larger apparatus employed a 4 mm diameter anode and was powered by a portable battery pack capable of providing in excess of 300 amps at 30 volts to the arc for the duration of a 5 second drop. Initial results indicated that transient heating is a very large effect in the short-duration drop tower carbon arcs, and thermal equilibrium of the arc plasma, buffer gas, and apparatus was not attained during the short microgravity periods. In addition, removal of the buoyant convection by the microgravity now allowed clear observation of large jets of evaporated carbon vapor streaming from the anode and mixing with the inert buffer gas. The initial mixing of these jets with the cold buffer gas combined with the thermal transient made it difficult to establish a uniform high temperature environment around the arc in the 2.1 to 5 second microgravity time interval, and even with a very high-powered arc, the arc region was cooler than in continuously operated arcs. Despite these difficulties, the miniature arc produced SWNTs in microgravity. However, given the large thermal transient to overcome, no dramatic difference in sample yield or composition was noted between normal gravity and q2-,andL%econd long microgravity runs

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru Online Berbasis Web pada SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Sekolah Dasar Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah salah satu lembaga pendidikan bagi siswa sekolah dasar di kota Surabaya. Setiap tahun pihak sekolah membuka pendaftaran siswa baru, dalam proses pendaftaran tersebut masih banyak data-data calon siswa yang belum terpenuhi karena masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu pelayanan pendaftaran dapat memakan waktu yang cukup lama, dapat dilihat dari jumlah pendaftar yang setiap tahun semakin meningkat. Pendaftar yang harus melengkapi persyaratan yang belum terpenuhi harus kembali berkali-kali kepada pihak sekolah. Untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran Sekolah Dasar Kemala Bhayangkari 1 Surabaya maka dibangun sebuah Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru Online Berbasis Web untuk para calon siswa dalam melakukan pendaftaran secara online. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pihak sekolah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Aplikasi berbasis web ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman HTML dan PHP dengan menggunakan Framework Bootstrap serta Database MySQL. Dengan adanya Aplikasi Pendaftaran Siswa Baru Online Berbasis Web maka dapat membantu pihak SD Kemala Bhayangkari 1 Surabaya terutama di bagian pelayanan pendaftaran siswa baru yang dilakukan setiap tahun

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN SIAK

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penerapan akuntansi zakat dan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Siak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang menganalisis serta mendeskripsikan penerapan akuntansi zakat terhadap laporan keuangan BAZNAS Kabupaten Siak, yang meliputi analisis terhadap pencatatan zakat itu sendiri, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Dana, Laporan Aset Kelolaan, Laporan Arus Kas, Serta Catatan Atas Laporan Keuangan dan kemudian dibandingkan dengan PSAK No.109 tentang Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah. Secara keseluruhan dari penerapan akuntansi zakat pada BAZNAS Kabupaten Siak sudah sangat merujuk pada PSAK No.109, tetapi masih terdapat kekurangan terhadap penerapan tersebut yaitu terletak pada pencatatan zakat itu sendiri dan pada Laporan Perubahan Dana. Selain itu BAZNAS juga belum dapat menyalurkan dana zakat secara maksimal atau keseluruhan. Dimana itu merupakan hal yang sangat penting menyangkut pemberdayaan umat melalui dana zakat. Kata Kunci : Akuntansi Zakat, PSAK No.109, Laporan Keuangan