Ujaran Konduktif dalam Film “Dschungelkind” Karya Roland Suso Richter (suatu Analisis Pragmatis)

TION In dieser Untersuchung wird über die konduktive Äuβerung im Film Dschungelkind gesprochen. Diese Untersuchung ist eine pragmatische Analyse und hat das Ziel, um die konduktive Äuβerung im Film Dschungelkind zu identifizieren, zu klasifizieren, und zu beschreiben. Die Datenquelle wird aus der Äuβerung des Schauspielers im Film aufgenommen. Die Schreiberin benutzt den pragmatischen Ansatz und deskriptive Methode, um die Daten zu analysieren. Als die theoretische Grundlage verwendet die Schreiberin die Meinungen von Austin (in Savigny 1989). Nach Austin besteht die konduktive Äuβerung aus Entschuldigungen, Dank, Mitgefühl, Einstellungen, Grüβe, Wünsche, Herausforderungen. Auβerdem haben achtunddreizig Anwendungen der konduktiven Äuβerungen. Als die Schlüβfolgerung findet die Schreiberin sechs Arten und achtzehn Anwendungen der konduktiven Äuβerungen im Film Dschungelkind, nämlich 1) Dank: danken; 2) Mitgefühl: bedauern, Mitgefühl ausdrücken; 3) Einstellungen: kritisieren, klagen, murren, sich beschweren, verübeln, zustimmen, bereuen, loben, empfehlen, und verwerfen; 4) Grüβe: grüβen und willkommen heiβen; 5) Wünsche: wünschen und anstoβen; 6) Herausforderungen: gegen verwahren. Stichwörter : die konduktive Äuβerung, der Film, die pragmatische Analyse

Cramer-von Mises Variance Estimators for Simulations

Proceedings of the 1991 Winter Simulation Conference Barry L. Nelson, W. David Kelton, Gordon M. Clark (eds.)We study estimators for the variance parameter u 2 of a stationary process. The estimators are based on weighted Cramer-van Mises statistics formed from the standardized time series of the process. Certain weightings yield estimators which are "first-order unbiased" for u2 and which have low variance. We also show how the Cramer-von Mises estimators are related to the standardized time series area estimator; we use this relationship to establish additional estimators for u2

La necrópolis tardo-antigua del Tossal de les Basses (Alicante, España): tipología y primera aproximación interpretativa y cronológica

Se presenta en este artículo un resumen del estudio pormenorizado que hemos realizado sobre una importante necrópolis tardo-antigua que, hoy por hoy y pese a su extensión y número total de individuos (cerca del millar), no puede vincularse con ningún núcleo urbano de importancia. Su desarrollo desde mediados del s. IV hasta la llegada de los musulmanes a inicios del s. VIII, y la aparición de un nuevo asentamiento y necrópolis alto-medieval en sus cercanías, hacen a esta necrópolis fundamental para entender la evolución de la zona con posterioridad a la desaparición en el s. III de la ciudad romana de Lucentum

Perancangan Buku Komik Ludruk Berbasis Ilustrasi Digital Guna Mengenalkan Kembali Kesenian Tradisional Kepada Remaja

Ludruk art heritage of the ancestors, is the wealth of the local art and culture should be kept and preserved from extinction, a traditional theater arts that originated in East Java. Ludruk arts as an icon of Surabaya city already does not have the allure in the eyes of the youth, the development of technology and the rapid influx of television media making artistry Ludruk increasingly abandoned. Therefore, it is required a medium that can provide information about the arts, in order to re-introduce ludruk to teenagers. The method used was to create a comic book that gives information about art history include Ludruk Ludruk in Surabaya, Ludruk figures influential in Surabaya, the structure of the staging as well as presenting the paper and supported Ludruk media promotions such as keychains, bookmarks, stickers, x-banners, and posters. Through comic books is expected to increase the interest of teens against Arts Ludruk in Surabaya

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI YANG MENDORONG KONSUMEN UNTUK MENGINAP MELALUI LAYANAN APLIKASI AIRBNB DI KOTA BANDUNG

Sudah ada beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang Airbnb terkait dengan hal-hal yang mendorong konsumen dalam memilih suatu akomodasi sebagai bagian dari perilaku pra-pembelian. Studi mengatakan bahwa faktor motivasi pada dasarnya adalah alasan mengapa seseorang terlibat dalam perilaku tertentu. Airbnb telah tumbuh sangat cepat dan sangat signifikan, dengan jutaan konsumen yang telah menggunakan jasa ini, namun tipe konsumen yang menggunakan tidak diidentifikasikan secara benar. Dengan teridentifikasinya motivasi wisatawan saat menggunakan layanan Airbnb, maka kebutuhan dan keinginan para konsumen akan diketahui, sehingga akan memudahkan pengelola dalam memfokuskan usaha pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor motivasi yang mendorong konsumen untuk menginap melalui layanan aplikasi Airbnb di kota Bandung Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi para konsumen untuk menggunakan Airbnb dan untuk mengetahui cluster atau mengindentifikasikan tipe konsumen sesuai dengan karakteristik yang ada. Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan menggunakan metode analisis faktor. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat 5 faktor baru yang terbentuk yang mendorong konsumen untuk menginap melalui layanan aplikasi Airbnb. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah information completeness, add personal experience, feel local experience, available facility and novelty experience dan interaction. Sedangkan dalam analisis cluster menunjukan bahwa terdapat 2 cluster baru yang terbentuk pada tipe-tipe konsumen itu sendiri, yaitu collaborative consumer dan novelty seekers. Dengan teridentifikasinya faktor-faktor motivasi dan cluster ini, diharapkan dapat membantu pengelola dalam menentukan program pemasaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen yang menginap melalui layanan aplikasi Airbnb. There have been several studies that have been conducted on Airbnb related to things that encourage consumers to choose an accommodation as part of pre- purchase behavior. Studies say that motivational factors are basically the reason why someone engages in certain behaviors. Airbnb has grown very fast and is very significant, with millions of consumers who have used this service, but the types of consumers who use are not correctly identified. By identifying the motivation of tourists when using Airbnb services, the needs and desires of consumers will be known, so that it will be easier for managers to focus their marketing efforts. This study aims to analyze the motivational factors that encourage consumers to stay through the Airbnb application service in the city of Bandung, Indonesia. The research method used is descriptive quantitative, with the research instrument in the form of a questionnaire. The purpose of this study was to determine the motivation of consumers to use Airbnb and to determine clusters or to identify consumer types according to existing characteristics. After the data is collected, it is then analyzed using the factor analysis method. The results show that there are 5 new factors formed that encourage consumers to stay through the Airbnb application service. These factors include information completeness, add personal experience, local experience, available facilities and novelty experience and interaction. Whereas in the cluster analysis it shows that there are 2 new clusters formed on the types of consumers themselves, namely collaborative consumers and novelty seekers. With the identification of motivational factors and this cluster, it is hoped that it can help managers in determining the appropriate marketing program so as to increase the number of consumers staying through the Airbnb application service

PENGARUH JUMLAH PEKTIN DAN GULA TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK JAM BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

Abstrak Buah naga merupakan tanaman tahunan dan kaktus merambat yang memiliki akar udara. Buah naga merah pada umumnya dikonsumsi sebagai minuman yang berupa jus atau sebagai bahan isian salad. Salah satu alternatif produk baru, buah naga merah yaitu dapat diolah menjadi jam. Jam ini dapat digunakan sebagai bahan pengoles pada roti atau biskuit dan dapat dikonsumsi langsung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah penggunaan gula dan pektin terhadap sifat organoleptik jam buah naga merah yang meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan kesukaan. Jumlah gula yang digunakan adalah 90%, 110%, 130% dan jumlah pektin yang digunakan yaitu 0%, 1,5%, 3% dari jumlah buah naga merah. Pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui uji organoleptik. Sampel dinilai oleh 35 panelis yang terdiri dari panelis terlatih 15  orang dan panelis agak terlatih 20 orang. Data hasil uji organoleptik dianalisis dengan uji anava ganda (two way anova) dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukan proporsi jumlah gula berpengaruh terhadap warna namun tidak berpengaruh terhadap rasa, aroma, dan kesukaan pada jam buah naga merah. Penggunaan pektin berpengaruh terhadap tekstur namun tidak berpengaruh pada warna, rasa, aroma, dan tingkat kesukaan pada jam buah naga merah. Interaksi penambahan pektin dan gula berpengaruh terhadap warna, tekstur dan tingkat kesukaan pada jam buah naga merah. Dengan produk terbaik jam buah naga merah adalah J9 (dengan penggunaan pektin 0% dan gula 110%) dengan kriteria Warna merah keunguan cerah dengan nilai 3,80. Rasa manis dan sangat berasa khas buah naga merah dengan nilai 3,43. Aroma cukup beraroma khas buah naga dan tidak langu dengan nilai 2,80. Tekstur halus dan mudah dioleskan secara merata dengan nilai 3,66. Tingkat kesukaan panelis dalam taraf cukup suka dengan nilai 3,40. Dengan kandungan gizi ß-karoten 126,55 mg/100g, gula total 2,43%, dan serat 36,80% dari 100 g jam buah naga merah. Kata kunci: Jam, Buah Naga Merah, Gula, Pektin, Sifat organolepti