9,181 research outputs found
PENENTUAN NILAI KALOR HIGH HEATING VALUE (HHV) DAN LOW HEATING VALUE (LHV) DARI MATERIAL SAMPAH COMBUSTIBLE ZONA AKTIF II TPA JATIBARANG SEMARANG
Abstrak
Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada tingginya kebutuhan energi. Sehingga, sumber daya yang tersedia juga semakin berkurang dan perlu digantikan dengan sumber energi yang baru. Konsep waste to energy (WTE) dapat dijadikan alternatif untuk mengubah sampah menjadi bahan baku RDF (refuse derived fuel). Sampah organik dan plastik sangat berpotensi dijadikan sebagai bahan baku RDF karena sifatnya yang mudah terbakar (combustible). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kedalaman dan material sampah dengan karakteristik material sampah combustible, serta menentukan nilai kalor HHV dan LHV berdasarkan kedalaman sampah dan material combustible zona aktif II TPA Jatibarang untuk melihat potensinya sebagai bahan baku RDF. Metode yang digunakan adalah random sampling. Material sampah yang digunakan pada penelitian ini bersasal dari kedalaman 0-1 m; 1-2 m; 2 dan 2-3 m. Pemanfaatan sampah menjadi bahan baku RDF dilakukan dengan cara menganalisis nilai kalor yang dihasilkan dari material sampah combustible tersebut. Nilai kalor terbagi menjadi High Heating Value (HHV) and Low Heating Value (LHV). Untuk menganalisis nilai kalor yang terdapat pada material sampah combustible pada zona aktif II TPA Jatibarang dapat dilakukan dengan melakukan pengujian proximate, ultimate dan termokimia dengan menggunakan alat bom kalorimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampah zona aktif II TPA Jatibarang memiliki nilai kalor yang berbeda pada setiap metode analisa yang dipengaruhi oleh oleh variasi kedalaman, jenis sampah dan ukuran partikel sampah. Pada uji proximate, nilai kalor berada di kisaran angka 1000 kkal/Kg. Pada uji ultimate nilai kalor berada pada kisaran 1.441,16 – 10.355,54 kkal/kg. Pada bom kalorimeter nilai kalor berada pada kisaran 5.000 kkal/kg. Hal ini menunjukkan bahwa potensi sampah zona aktif II TPA Jatibarang untuk diolah menjadi RDF sangat besar.
Kata kunci: sampah combustible, landfill, waste to energy, RDF (refused-derived fuel).
Abstract
The growth of population increases the amount of energy demand. However, the available resources are decreasing and it need to be replaced by a new energy resouce. The concept of waste to energy (WTE) can be an alternative to convert waste into raw RDF (refuse derived fuel) material. Especially for organic and plastic as combustible waste is very potential to be raw of RDF Materials. This study aimed to analyze the relationship between depth and material of waste and material characteristics of combustible waste, also to determine the HHV and LHV calor value according to the depth of waste and combustible material in Jatibarang landfill active zone II to see the potential as RDF raw material. Random sampling is a method that used for this research. The waste material required for this research is taken from the depth of 0-1 m; 1-2 m; 2 and 2-3 m. The utilization of waste into raw RDF materials by analyzing the heating value produced from the combustible raw material. Then the heating value devided into High Heating Value (HHV) and Low Heating Value (LHV). To analyze the heat value contained in combustible waste material in active zone II Jatibarang landfill can be done by testing proximate, ultimate and thermochemical with bomb calorimeter. The results showed that the waste of active zone II Jatibarang Landfill had different calorific values on each analysis was also influenced by the depth variation, the type of waste and the type size of the waste particles. In the proximate analysis, the calorific value is in the range of 1000 kcal / kg. In the ultimate analysis the heating value is in the range of 1.441,16 – 10.355,54 kcal / kg. In the calorimeter bomb, the heating value is in the range of 5,000 kcal / kg. This shows that active zone II Jatibarang Landfill has a great potential to be processed into RDF.
Keywords: combustible waste, landfill, waste to energy, RDF (refused-derived fuel)
Violation Maxims in Awas Ada Sule Situation Comedy
The objectives of this research were to discover the types of violation maxims, the most dominant violation maxim, and to explain the causes of the most dominant violation maxim in Awas Ada Sule situation comedy. The source of data was situation comedy and taken from internet. The data were the scripts in Awas Ada Sule situation comedy. There were 50 violation maxims in this research. The descriptive qualitative design was used to analyze the data. The results of the analysis showed that all types of maxim were violated; 33 utterances violation maxim of quantity (66%), 7 utterances violation maxim of quality (14%), 7 utterances violation maxim of relation (14%), and 3 utterances violation maxim of manner (6%). The most dominant type of violation maxims was the violation maxim of quantity because the main characters said something without giving enough information or even providing it too much by adding something unimportant to say which was aimed at creating humor, entertaining
Pengembangan Aplikasi Rekrutmen Berbasis Web Menggunakan Teknologi ASP.NET
Kini hampir seluruh lapisan masyarakat sudah
mengenal aplikasi berbasis web. Dan juga hampir seluruh
tingkatan usia, tanpa memandang tingkat pendidikan,
dapat mengakses atau menjalankan aplikasi berbasis web.
Seiring dengan kenyataan ini, telah banyak dikembangkan
aplikasi berbasis web yang dapat dijalankan atau di
akses melalui Personal Computer(PC). Berbagai jenis
aplikasi berbasis web yang dikembangkan tentu tidak
lepas dari elemen-elemen multimedia. Apalagi untuk
aplikasi berbasis web yang sekarang ini telah banyak
menambahkan elemen-elemen multimedia seperti suara, dan
video. Pada dasarnya setiap pengembang ingin
mengembangkan suatu aplikasi yang menarik sehingga
banyak orang yang tertarik untuk menggunakannya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan
aplikasi berbasis web menggunakan teknolgi ASP .NET
serta C# sebagai bahasa pemrograman dan SQL Sever
Express sebagai database sistem.
Dengan ada pengembangan aplikasi rekrutmen
berbasis web ini, perusahaan dapat mengakomodasi
kebutuhan tes seleksi kerja secara online sehingga
mempercepat proses seleksi pelamar kerja secara
keseluruhan seperti nilai dari setiap calon pegawai,
sehingga hasil dari tes dapat di umumkan. Selain itu
untuk proses dalam tes berikutnya dapat dilaksanakan
lebih cepat seperti wawancara lanjut
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KERJASAMA, KREATIFITAS, DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA TUNARUNGU
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh model pembelajaran team games tournament (TGT) terhadap peningkatan kreatifitas, kerjasama, keterampilan bermain sepakbola pada siswa tunarungu. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian adalah pre test and post test desain. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SLB Negeri Cicendo dan sampelnya adalah siswa kelas X (Sepuluh) berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Instrumen pada penelitan ini adalah instrumen kreatifitas menggunakan penelitian dari Juliantine (2010, hlm. 153). Instrumen kerjasama menggunakan penelitian dari Baron dan Byane (2000, hlm. 34), dan instrumen keterampilan bermain sepak bola menggunkan GPAI (Game Performance Assessment Instrument Components) Metzler (2000, hlm. 363).
Hasil Penelitian bahwa pengaruh model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap kreatifitas adalah t hitung (2,182) lebih besar dari t tabel (2,101) maka Hi diterima, hal ini berarti model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kreatifitas. Kemudian pengaruh model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap kerjasama dengan nilai t hitung (2,319) lebih besar dari t tabel (2,101) maka Hi diterima, artinya model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kerjasama. Selanjutnya pengaruh model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap keterampilan bermain sepakbola nilai t hitung (2,188) lebih besar dari t tabel dengan nilai (2,101) maka Hi diterima, berarti model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan keterampilan bermain sepakbola. Untuk mengetahui perbedaan antar variabel diketahui nilai P value (sig.) = 0.000. Karena p value (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antar Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Model Pembelajaran Konvensional terhadap Skor Rata-rata Kreatifitas, Kerjasama, dan keterampilan bermain sepakbola pada siswa tunarungu.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap kreatifitas, kerjasama, dan keterampilan bermain sepakbola pada siswa tunarungu. Kemudian terdapat perbedaan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Model Pembelajaran Konvensional terhadap Skor Rata-rata kreatifitas, kerjasama, dan keterampila
Impact of human resources' knowledge and skills on SMEs' in Medan City, Indonesia
The purpose of this research article was to explore the influence of knowledge and skills of human resource on the performance of culinary Small and Medium Enterprises (SMEs) in Medan City, Indonesia. Using quantitative research design, data were collected from 120 culinary SMEs located in Medan City. Multiple regression, t-test and f-ratio were used to estimate the significant effect of human knowledge and skills partially or not, whereas F test was applied to test whether the effect will be simultaneous. Results showed that knowledge and skills of human resources have significant and simultaneous effect on the performance of SMEs. It was also found that the knowledge and skills of human resources have a partial significant influence on the performance of SMEs. Human Resource skills factor has greater impact on the performance of SMEs as compared to human resource knowledge factor
Katoneng-Katoneng Cawir Metua: a Cultural Expression of Karo Society
Katoneng-katoneng adalah nyanyian tradisional etnik Karo di Sumatera Utara yang diciptakan secara spontan menggunakan melodi tetap namun dengan teks baru sesuai situasi dan konteksnya (strophic logogenic). Digunakan dalam berbagai aktivitas sosial budaya masyarakat Karo, salah satunya ialah pada upacara cawirmetua (kematian seseorang yang dipandang telah sesuai dengan cita-cita dan harapan masyarakat Karo). Penelitian ini mengkaji fungsi dan makna tekstual katoneng-katoneng sebagai ekspresi kultural masyarakat pemiliknya dengan menggunakan teori kesenian (seni pertunjukan), etnomusikologi, semiotika, dan antropologi. Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara, dan perekaman. Menggunakan metode kualitatif dengan informan kunci yaitu tokoh adat, sierjabaten (pemusik), perkolong-kolong (penyanyi katoneng-katoneng) dan masyarakat pemiliknya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa katoneng-katoneng adalah ungkapan tentang berbagai hal: pesan-pesan dan nasehat, do\u27a, harapan, cita-cita, keteladanan, keteguhan hidup, nilai-nilai kegotong-royongan, tujuan hidup di dunia, dan lainnya yang disampaikan oleh penyanyi professional perkolong-kolong mewakili orang yang meninggal dan unsur-unsur kerabat sangkep nggeluh (rakut sitelu) dengan cara bernyanyi. Fungsi dan makna teks mengacu kepada cita-cita dan konsep-konsep budaya Karo
Cluster Evaluation of Density Based Subspace Clustering
Clustering real world data often faced with curse of dimensionality, where
real world data often consist of many dimensions. Multidimensional data
clustering evaluation can be done through a density-based approach. Density
approaches based on the paradigm introduced by DBSCAN clustering. In this
approach, density of each object neighbours with MinPoints will be calculated.
Cluster change will occur in accordance with changes in density of each object
neighbours. The neighbours of each object typically determined using a distance
function, for example the Euclidean distance. In this paper SUBCLU, FIRES and
INSCY methods will be applied to clustering 6x1595 dimension synthetic
datasets. IO Entropy, F1 Measure, coverage, accurate and time consumption used
as evaluation performance parameters. Evaluation results showed SUBCLU method
requires considerable time to process subspace clustering; however, its value
coverage is better. Meanwhile INSCY method is better for accuracy comparing
with two other methods, although consequence time calculation was longer.Comment: 6 pages, 15 figure
Penciptaan Model Hiasan Pinggir Grafis Berdasarkan Ragam Hias Etnis Di Sumatera
Tujuan umum artikel ini adalah memberi gambaran tentang proses dan hasil penciptaan aneka hiasan pinggir grafis sebagai rujukan penciptaan 100 desain hiasan pinggir grafis berdasarkan bentuk ragam hias etnis di Sumatera Utara yang direncanakan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian Hibah Bersaing tahun kedua (2010). Metode yang digunakan adalah metode penciptaan dengan tahapan proses : persiapan (preparation), inkubasi , iluminisasi, konfirmasi dan validasi. Hasil ciptaan berupa 8 contoh hiasan pinggir yang yang dibentuk dengan memanfaatkan sebagian dari dari 234 bentuk dasar ragam hias etnis di Sumatera Utara yang telah dikumpulkan dan selesai diedit pada kegiatan penelitian Hibah Bersaing tahun pertama (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aneka ragam hias etnis di Sumatera utara dapat digunakan sebagai pengisi pola dasar hiasan pinggir yang sudah banyak dikenal dalam masyarakat umumnya dan masyarakat Sumatera Utara khususnya, dan diprediksi dapat dipergunakan dalam berbagai keperluan yang relevan
- …
