1,468 research outputs found

    Evaluasi Kinerja Peralatan Pemboran Berarah di Lapangan Lepas Pantai “Mln” Laut Jawa

    Full text link
    Pada operasi pemboran selalu diinginkan lubang yang lurus atau vertikal karena operasinya lebihmudah dan lebih murah. Akan tetapi, terkadang dalam Kenyataannya tidak selalu demikian, banyakmasalah yang timbul ketika melakukan pemboran vertikal. Oleh karena itu, diperlukannyapemboran berarah sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam pemboran vertikal. Terdapatbeberapa hal yang patut diperhatikan dalam pemboran berarah, salah satunya ialah pemilihanrangkaian BHA yang tepat. BHA ialah serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan yangdipasang pada rangkaian drill string sehingga diperoleh suatu performa yang baik dalammembentuk kemiringan atau arah dari lintasan lubang bor dalam mencapai target pada pemboranberarah. Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengoperasian pemboran berarah,yaitu faktor formasi dan lithology batuan, pemilihan rangkaian BHA, hidrolika pemboran sertaparameter – parameter pemboran untuk menghasilkan ROP (Rate Of Penetration), WOB (WeightOn Bit) dan RPM (Rotation Per Minute) yang maksimal. Pemboran berarah merupakan salah satuaspek penting dalam operasi pemboran, dimana perlu diketahui target permukaan dan dibawahpermukaan agar dapat direncanakan pola lintasan (Trajectory) dari sumur yang akan di bor. DalamTugas Akhir ini akan dilakukan Evaluasi terhadap kinerja peralatan pemboran berarah yangdigunakan yaitu Down Hole Drilling Motor (DHDM) pada sumur S-02 dan Rotary Steerable System(RSS) pada sumur K-02

    KESADARAN HUKUM MASYARAKAT TERHADAP PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

    No full text
    Keterbatasan dalam menguasai pengetahuan tentang peraturan perpajakan dan belum adanya kesadaran hukum masyarakat, maka dalam pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan para wajib pajak dapat saling bekerjasama melakukan pengelakan untuk membayar PPh dan BPHTB pada saat pembuatan akta yang berkenaan dengan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dibuat dihadapan pejabat yang berwenang, yang mengakibatkan fungsi pajak yang utama untuk mengisi penerimaan kas negara tidak terlaksana dengan baik. Permasalahan dari latar belakang tersebut adalah bagaimana kesadaran hukum masyarakat dalam hal membayar PPh dan BPHTB dan bagaimana konsep ideal untuk membangun kesadaran hukum masyarakat dalam hal memenuhi kewajiban pajaknya terkait dengan transaksi jual beli atas tanah dan/atau bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesadaran hukum masyarakat dalam membayar PPh dan BPHTB dan konsep ideal membangun kesadaran hukum masyarakat dalam hal memenuhi kewajiban pajaknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Socio Legal Kualitatif, dimana hukum tidak hanya dilihat sebagai suatu entitas normatif yang mandiri atau teoritik, melainkan juga dilihat sebagai bagian riil dari sistem sosial yang berkaitan dengan variabel sosial yang lain. Spesifikasi penulisan bersifat deskriptif analitis, serta teknik analisis data menggunakan metode induktif yaitu data yang diperoleh dari lapangan kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan diperoleh kesimpulan yaitu kurangnya kesadaran hukum wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya, dikarenakan keterbatasan kemampuan administrasi pada instansi perpajakan, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman yang benar dari masyarakat tentang hakikat dan arti pentingnya pajak, beban pajak yang dikenakan masih terlalu tinggi dimana masyarakat merasa tidak mendapatkan kontribusi secara langsung dari pajak yang dibayarkan, dan masyarakat menganggap pajak adalah kontribusi wajib yang dipaksakan. Konsep ideal membangun kedasaran hukum masyarakat melaksanakan kewajiban pajaknya dalam transaksi jual beli tanah dan/atau bangunan, antara lain perlu adanya sosialisasi dan peningkatan pelayanan dan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak dalam membayar pajak, peran PPAT sebagai pejabat yang berwenang dalam membuat akta jual beli harus dilakukan proses balik nama ke atas nama pembeli, dan juga perlu adanya peraturan mengenai pengenaan PPh dan BPHTB dalam transaksi jual beli tanah dan/atau bangunan dengan menggunakan kuasa menjual, misalkan dengan memberikan tarif pengenaan pajak sebesar 10 % (sepuluh persen) dari harga transaksi jual beli atau dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), Notaris dalam membuat surat kuasa menjual kiranya dapat bersikap hati-hati, teliti dan kritis dalam menghadapi klien serta dapat menilai perlu tidaknya dibuatkan surat kuasa menjual apabila domisili pemberi dan penerima kuasa sama dengan objek tanah yang akan diperjual-belikan Menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat untuk membayar PPh dan BPHTB penulis menyarankan bahwa setiap pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dilakukan dengan kuasa jual harus ditindaklanjuti dengan pendaftaran di kantor pertanahan guna mencapai kepastian hukum dan kepastian hak bagi para pihak yang berkepentingan dan kualitas pelayanan yang baik dari petugas pajak serta adanya sosialisasi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah kepada masyarakat

    A Knowledge Management Approach for Small Medium Enterprises (Sme)

    Full text link
    This paper was written to help identify some contradictions which can be found in the notion of knowledge management. The author suggests that knowledge – that is to say “what we know” – can scarcely be understood and managed even by ourselves, much less by means of sophisticated information and communications (example: groupware and shareware) technologies. This paper examine the relationship between sustainable sales growth and knowledge management activities in small and medium sized enterprises (SMEs). this paper explores whether knowledge management has an influence on corporate success in small- and medium-sized enterprises (SMEs)

    KAJIAN TENTANG RANCANGAN MOTOR ROKET RX100 MENGGUNAKAN PENDEKATAN GAYA DORONG OPTIMAL

    Get PDF
    Since two decades LAPAN has launched many kinds of ballistic and guided rockets known as RX and RKX serials. In designing of rockets (flight vehicles), there are two factors must be watched: the structure is lighter and stronger. Base of the factors, this paper describes an analysis of weight of rocket RX100 power supply with low thrust approach. The result shows that for 289 kgf thrust the ideal mass of power supply ranges between 3.2 - 32.9 kgs. Meanwhile, the weight of the power supply rocket RX 100 is 25.3 kg. Therefore, it is concluded that the weight design of rocket RX100 is good enough

    The economics of ecosystems and biodiversity, REDD+ and climate change in mangrove ecosystems of Southeast Asia

    Get PDF
    Mangroves are trees and shrubs that grow in saline coastal habitats. They occupy large stretches of the sub-tropical and tropical coastlines around the world. They not only provide valuable goods such as timber, fish and medicinal plants but also vital ecological services, such as prevention of coastal erosion. They also help buffer coastal communities from storms and floods. During the ASEAN Conference on Biodiversity held in Singapore in 2009, Ellison reported that mangrove forests in South East Asia are among the highest biodiversity resources in the world, occupying an area of 60.9 x 102 km2. Unfortunately, the region also has the highest rates of mangrove loss in the world, losing 628 km2 per year in two decades. In many parts of the world, where mangrove forests have been cleared, there are now problems of erosion and siltation, and loss of life and property have occurred due to destructive hurricanes, storms and tsunamis. The complex relationship between climate change and mangrove ecosystems can be seen from two different angles. On the one hand, mangrove ecosystems have a critical function in combating climate change; on the other hand, they are affected by climate change. The values of ecosystems vary according to local biophysical and ecological circumstances and the social, economic and cultural context. Intangible values, which may be reflected in society’s willingness to pay to conserve particular species or landscapes, or to protect common resources, must be considered alongside more tangible values such as food or timber to provide a complete economic picture. This has important implications for mangrove conservation strategies and suggests that the preservation of contiguous areas is preferable to patches that are spatially dispersed

    Agresivitas dan Violensia

    Full text link
    There is a number of distinctions regarding the nature of aggression and itsfunction. Therefore it is necessary to elucidate clear differences between theactive engagement in gaining mastery over the environment for survival'ssake, and self defence with force when threatened, and enjoyment oftorturing, controlling, or killing without provocation or real need. Of theseexplanations it would elucidatively appear that aggression and violencediffer, but both interact one another

    Analisa Waktu Yang Tidak Produktif (Npt) Pada Operasi Pemboran Sumur Lepas Pantai “Nb-aaa” Lapangan Xy, Total E&p Indonesie Kalimantan Timur

    Full text link
    Pemboran adalah suatu kegiatan utama dalam industri perminyakan yang bertujuan untukmembuat lubang dari permukaan menuju ke target reservoir untuk memproduksikan hidrokarbon.Operasi pemboran harus dilakukan dengan baik dan benar agar dapat selesai sesuai denganwaktu dan biaya yang telah direncanakan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalamkenyataannya banyak permasalahan yang tidak diduga/unplanned events yang dijumpai selamaproses pemboran berlangsung dan berujung pada membengkaknya waktu dan biaya. Waktudimana rig tidak melakukan aktivitas pemboran sesuai dengan rencana atau plan awal disebutdengan istilah Non Productive Time (NPT) atau waktu yang tidak produktif. Dalam penelitian iniakan dilakukan pengamatan terhadap waktu yang tidak produktif pada Sumur “NB-AAA” lapanganXY. Penelitian ini akan dilakukan dengan penganalisaan data-data kegiatan pemboran dan akanditeliti faktor-faktor yang menjadi penyebab utama tingginya waktu yang tidak produktif (NPT),sehingga dapat dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut

    Hubungan Penguasaan Diksi Dengan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas IX SMP Negeri 4 Balige Tahun Pembelajaran 2016/2017

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Balige Tahun Pembelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Balige tahun pembelajaran 2016/2017 yang terdiri dari enam kelas dengan jumlah 165 siswa. Sampel penelitian sebanyak 33 siswa yang diambil secara acak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional. Data penguasaan diksi dijaring dengan tes objektif pilihan berganda dan kemampuan menulis puisi dijaring dengan tes penugasan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu normalitas, linearitas dan keberartian.Dari pengolahan data, diketahui tingkat penguasaan diksi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Balige Tahun Pembelajaran 2016/2017 tergolong baik dengan nilai rata-rata 74,84. Kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Balige Tahun Pembelajaran 2016/2017 tergolong baik dengan nilai rata-rata 81,18. Perhitungan koefisien korelasi didapat r = 0,811 dan indeks determinasi I =65%, artinya ada korelasi yang positif dan berarti antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis puisi, dimana 65% dari kemampuan menulis puisi siswa merupakan sumbangan dari penguasaan diksi. Selanjutnya, pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment diperoleh nilai rhitung = 0,811 dan nilairtabel pada tarafsignifikansi α = 0,05 dengan N = 33 sebesar 0,344 menunjukkan bahwa rhitung >rtabel yaitu 0,8110,344 sehingga hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Balige tahun pembelajaran 2016/2017

    Perancangan Robot Penyortir Benda Berwarna Berbasis Mikrokontroler

    Full text link
    Utilization of today's technology industry demands development in terms of accuracy, speed fully automated. One of the industry's use of technology such as the sorting of objects. Has designed a robot sorter 16 objects color based on microcontroller ATMega8535. The purpose of this study as a sorter object by color automatically with DT- Sense Color. Overall design of the robot consists of 4 (four) as the servo motor actuator arm, one (1) servo motor as the driving conveyors, DT-Sense Color as color sensors, Infra Red, Infra Red Adjustable, ATMega8535 microcontroller, LCD 2x16 and respectively 16th place for the color of objects to be sorted out. The method used for positioning objects laying on the color space used by the mapping method arena. The design which has been made ​​to produce 16 color sorting objects successfully read in conjunction with programs designed
    corecore