4,135 research outputs found

    Effect of Distributed Superficial-Velocity in Deep-Bed Grain Drying

    Get PDF
    This paper deals with influence of velocity field distribution to heat and mass transfer process in deep bed grain dryers. Two-dimensional (2D) models of deep-bed grain dryers were built by considering simultaneously momentum, heat, and mass transfer in the drying air phase. The Navier-Stokes momentum equations are applied to simulate pressure drop and velocity field of the drying airflow. Effect of velocity distribution to the heat and mass transfer coefficient distribution were simulated along the height of grains bed. The dynamic equations are solved numerically by using finite difference method by utilization of alternating direction implicit method, while the momentum equations are solved numerically by utilization of SIMPLE algorithm. The simulation results showed that velocity distribution along the grains bed - 5 cm of bed height - did not so influenced to the heat and mass transfer coefficient. Further, the vector plot of drying air superficial velocity field and contour of pressure distribution along deep bed of grain was simulated

    PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA TANJUNG GUSTA (SUATU PENELITIAN DI KOTA MEDAN)

    Get PDF
    ABSTRAKSyawaluddin Sitompul,PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANADI LEMBAGA PEMASYARAKATANWANITA KLAS IIA TANJUNG GUSTA (Suatupenelitian di Kota Medan).Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala2016(v,65)pp.,bibl.,tabl.,app.Nursiti, S.H., M.Hum.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatanmenyatakan bahwa pemenuhan hak narapidana mutlak didapatkan oleh setiapnarapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Namun di Lembaga PemasyarakatanWanita Klas IIA Tanjung Gusta masih ditemukan persoalan, bahwa tidakseutuhnya hak-hak narapidana terpenuhi dengan baik.Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana implementasipemenuhan hak-hak narapidana di dalam lapas dan kendala-kendala yangdihadapi petugas Lapas Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan dalam pemenuhanhak-hak narapidanaData dalam penelitian ini digunakan adalah normatif empiris, denganmemperoleh data sekunder dan bahan bacaan yang bersifat teoritis dengan caramempelajari peraturan perundang-undangan, serta mewawancarai responden daninforman dan memberikan kuisioner bagi responden untuk memperoleh dataprimer. Sampel yang digunakan purposive sampling dari keseluruhan populasisecara kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan proses pemenuhan hak narapidana diLapas Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan masih ada yang belum terpenuhiantara lain: hak layanan atas kesehatan wanita, hak pakaian dan tempat tidur, hakperawatan kesehatan, hak mendapatkan latihan kerja dan pendidikan, hak untukpemisahan sel, hak untuk kebutuhan khusus wanita. Adapun faktor penghambatpemenuhan hak-hak tersebut adalah kurangnya Dokter spesialis dalam pelayanankesehtan wanita, terbatas fasilitas yang tidak sebanding dengan jumlah narapidanadi dalam lapas yang melebihi kapasitas sebesar 282%, serta minimnya anggaran didalam lapas tersebut, sehingga proses pemenuhan hak-hak narapidana tidakberjalan secara optimal.Disarankan kepada Kementerian Hukum dan HAM agar mengkaji ulanganggaran setiap lapas diIndonesia dan melakukan penambahan, seperti fasilitaskamar/sel, bangunan maupun fasilitas lainnya di Lembaga PemasyarakatanWanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan. Pada pimpinan Lapas Wanita Klas IIATanjung Gusta Medan disarankan untuk membuat kesepakatan kerjasama denganinstansi yang terkait, yang akan menunjang pemenuhan hak-hak narapidana. Sertapenambahan petugas khusus keamanan wanita

    INTERVENSI DINI BERSUMBER DAYA KELUARGA TENTANG ACTIVITIES OF DAILY LIVING PADA ANAK KEMBAR TUNANETRA

    Get PDF
    Pengasuhan anak kembar yang lahir dengan ROP (Retinopathy of Prematurity) menjadi sebuah tantangan berat bagi keluarga. Disamping ketunanetraan total, anak kembar tersebut juga memiliki berbagai keterlambatan perkembangan dalam aspek motorik, kognitif, sosial – emosi dan bahasa serta keterlambatan pada keterampilan ADL (Activities of Daily Living). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan program intervensi dini bersumberdaya keluarga yang digunakan peningkatkan keterampilan anak dalam ADL. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara serta studi dokumentasi dan diolah secara kualitatif. Penelitian ini dibagi ke dalam dua tahapan penelitian. Tahap pertama yaitu studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi objektif anak dan orangtua serta potensi yang dimiliki dalam melaksanakan intervensi, diikuti dengan perancangan program intervensi dini yang nantinya akan divalidasi oleh para ahli intervensi dini. Pada tahap kedua, yaitu pelaksanaan program bersama dengan orang tua yang diikuti dengan keterlaksanaan program tersebut. Hasil yang didapat dari penelitian ini yatu: 1) rendahnya keterampilan ADL anak kembar yang lahir dengan prematur 2) pentingnya pemahaman orang tua akan kebutuhan anak tunanetra dapat meningkatkan keterampilan ADL anak. 3) melalui pemberdayaan orangtua dalam intervensi dini menjadi alternatif melalui penggunaan konsep kemandirian dan mobilitas dalam pengasuhan anak sehari-hari guna mengoptimalkan keterampilan ADL anak kembar tunanetra. Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka sangat dibutuhkan usaha-usaha peningkatan keterampilan ADL bagi anak kembar tunanetra dan saran-saran dalam penelitian ini berupa saran konkrit yang ditujukan kepada keluarga, tenaga ahli intervensi dini, dan yang berkepentingan dalam tumbuh kembang anak. Selanjutnya rumusan intervensi dini ini dapat dijadikan sebagi referensi dan acuan dalam usaha-usaha peningkatan keterampilan anak tunanetra dalam bidang ADL. ; Parenting of preterm twins with ROP (Retinopathy of Prematurity) be a tough challenge for the family. Besides, the totally blind, twins have development delays in aspects of motoric, cognitive, social – emotional, language as well as delays in their ADL (Activities of Daily Living) skills. The objective of the study to formulate based-family early intervention program in developing children’s skills on ADL. Data were collected through observations, interviews and documentary study and the data is analyzed using qualitative method. This study is divided into two stages of research. The first step is a preliminary study to determine the objective conditions of children and parents as well as its potential in implementing interventions, followed by the design of early intervention programs that was validated by interventionists. In the second phase, the implementation of the program with parents followed by adherence to the program. The results of this study are: 1) low skills ADL on pre-term twins, 2) the importance of understanding of parents of blind children needs on developing twins on ADL skills. 3) the empowering of parents in early intervention into alternatives through the independence and mobility concepts in order to optimize the ADL skills of pre-term blind twins. Based on the results above, efforts to improve ADL are needed. This study suggested to the parents, interventionists, and professionals interested in the blind children development are considered the implementation of early intervention to develop pre-term blind children skills on ADL. Furthermore, the formulation of early intervention can be used as a reference in efforts to increase the blind pre-term children on ADL skills

    Diagnosis and Treatment of Uveitis to Prevent Blindness

    Full text link
    Uveitis is an inflammation of the uvea which may result in blindness. Uveitis may be caused by limited inflamation of the uveal tract, manifestation of systemic diseases (autoimmune, infection, cancer), expansion of inflammation in the cornea and sclera, trauma or idiopathic. Anterior uveitis is an inflammation of the iris and cilliary body with symptoms of pain, red eye, photophobia, and decrease in visual acuity. Intermediate uveitis is the inflammation of the pars plana and frequently involves anterior vitreous and posterior uveitis. Clinical manifestation of intermediate uveitis is usually mild without red eye and pain, however vision may decrease due to macular edema and cell aggregation in vitreous. Posterior uveitis is an inflammation involving choroid layer, which is common in developing countries due to high prevalence of infectious diseases (toxoplasmosis, tuberculosis, HIV, syphilis). Patient may complain of blurry vision but not accompanied by pain, red eye, and photophobia. Complications of posterior uveitis are cataract, glaucoma, macular edema, keratopathy, turbidity of vitreous, retinal detachment, and optic nerve atrophy. The prognosis of posterior uveitis is worse than anterior uveitis. Panuveitis is an inflammation of the uvea and surrounding structures (retina, vitreous). Diagnosis is made based on anamnesis, ophthalmic examination, laboratory examination, and imaging. Treatment of uveitis is intended to reduce inflammation, minimize structural destruction, prevent blindness, reduce pain and photophobia. Corticosteroid and immunosuppresant are the drugs of choice to manage the inflammation, where NSAID is used to reduce pain and cyclopegic administration to prevent posterior synechiae. Antimicrobial is given if uveitis is caused by infection. Underlying diseases of uveitis must be treated comprehensively to prevent further progression, complications and blindness.&nbsp

    HUBUNGAN PEMAHAMAN MENGENAI MANFAAT BELAJAR BAHASA JERMAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

    Get PDF
    Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus memiliki motivasi yang tinggi demi tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut. Besar kecilnya motivasi belajar dalam diri siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya lingkungan, keadaan kelas, keluarga, guru dan makna pembelajaran tersebut bagi siswa. Pada umumnya, motivasi belajar dapat dimunculkan dan ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan membukakan wawasan siswa mengenai manfaat yang akan mereka peroleh dari mempelajari suatu subjek pelajaran. Pembelajaran yang bermakna dan bermanfaat mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui: (1) pemahaman siswa mengenai manfaat belajar bahasa Jerman bagi mereka; (2) motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar; (3) hubungan pemahaman mengenai manfaat belajar bahasa Jerman dengan motivasi belajar siswa. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 17 Bandung merupakan populasi dari penelitian ini, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas X Mipa 7 yang berjumlah 32 orang. Data penelitian ini diperoleh dari hasil tes berupa angket. Dalam penelitian ini digunakan metode analitis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji Homogenitas dan Uji Normalitas. Hubungan antara kedua variabel dianalisis dengan menggunakan teknik “Pearson Product Moment” dan uji-t untuk menguji keberartian koefisien. Dari data hasil penghitungan diperoleh hasil: (1) pemahaman siswa kelas X Mipa 7 SMA N 17 Bandung mengenai manfaat belajar bahasa Jerman kurang; (2) motivasi belajar bahasa Jerman yang dimiliki siswa rendah; (3) terdapat hubungan pemahaman mengenai manfaat belajar bahasa Jerman dengan motivasi belajar siswa. Data menunjukkan koefisien korelasi r = 0,88 termasuk dalam kategori tinggi. Hubungan antara variabel X dan Y ditunjukkan dalam persamaan regresi Ῡ= 3,15 + 0,9x. Melalui perhitungan koefisien determinasi (kd) diperoleh tingkat kontribusi sebesar 77% sehingga hubungan antara variabel X dan Y signifikan karena X berkontribusi sebesar 70% terhadap Y. Maka dari itu berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan guru sebaiknya memberikan informasi dan membukakan wawasan siswa mengenai manfaat dari belajar bahasa Jerman untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Motivation ist die Kraft, die eine Person treibt, eine Aktivität durchzuführen. In Lernaktivitäten müssen die Studenten eine große Motivation um das Ziel des Lernens zu erreichen. Die Größe der Lernmotivation der Schüler durch wird viele Faktoren beeinflusst wie Umwelt, der Zustand die Klasse, Familie, Lehrer und die Bedeutung des Lernens für Studenten. Im Allgemeinen kann die Motivation zum lernen erhöht und verbessert werden, zum Beispiel öffnen der Schüler Einblick über die Vorteile, die sie aus der Unterricht bekommen. Bedeutendes und nützliches Lernen können die Motivation der Schüler erhöhen. Aufgrund der oben genannten Probleme hat die Verfasserin eine Untersuchung durchgeführt, mit den Zielen; (1) die Auffassung der Schüler über der Nutzen des Erlernen der Deutschen Sprachen zu beschreiben (2) der Lernmotivation der Schülern zu beschreiben; (3) festzustellen, ob es eine Beziehung zwischen der Auffassung über der Nutzen des Erlernen der Deutschen Sprache und der Lernmotivation. Die Population dieser Untersuchung waren alle Schüler Klasse X SMA Negeri 17 Bandung und das Sample dieser Untersuchung bestand aus 32 Schülern in der Klasse X Mipa 7 genommen. Die Daten stammen von den Umfragenergebnissen die Auffassung über der Nutzen des Erlernen der Deutschen Sprache und das Lernmotivation. In dieser Untersuchung wurde die deskriptive-analytische Methode mit der Regressionstechnik und Korelationstechnik verwendet. Bevor die Daten analysiert wurden, waren die Homogenität und Normalität der Daten überprüft. Um die Beziehung zwischen zwei Variabeln zu analysieren, wurden die Korelationstechnik Pearson Product Moment und Probe–t angewendet. Die Ergebnisse werden aus den statistischen Berechnung erhalten: (1) die Auffassung der Schüler über den Nutzen des Erlernen der Deutschen Sprache ist wenig; (2) das Lernmotivation der Schüler ist wenig; (3) es gibt eine Beziehung zwischen der Auffassung über der Nutzen des Erlernen der Deutschen Sprache und der Lernmotivation. Das wurde durch die Korrelationsberechnung mit der Korrelationkoeffizient wurde der Wert 0,88 gezeigt, die zur Kategorie sehr gut gehört. Die Beziehung zwischen X-Variable und Y-Variable konnte durch die Regressionsgleichung Ῡ= 3,15+0,9x gezeigt werden. Die Berechnung des Bestimmungskoeffizienten (Kd) ergab den Wert 77%, so dass das Verhältnis zwischen der Variablen X und Y signifikant angesehen werden. Das heiβt, H0 wurde abgelehnt und H1 wurde angenommen. Aus den obengenannten Ergebnissen würde die Verfasserin vorschlagen, dass die Lehrer den Schülern Informationen geben und öffnen Einblick über die Vorteile der Deutsch Sprache lernen sollen um die Motivation der Schüler beim Lernen zu verbessern, so dass die Lernziele erreicht werden können

    The Role of Imaging in Uveitis Diagnosis

    Full text link
    Uveitis is an inflammatory disease affecting iris, ciliary body, pars plana, vitreous, choroid and retina.Inflammation process can be either limited in uveal tract or as part of systemic inflammation caused byautoimune, infection or cancer. Uveitis can cause phophobia, pain, reduced visual accuity and blindness if notproperly treated. Therefore, right diagnosis and prompt treatment should be given immediately to reduce themorbidity. Diagnosis of uveitis is made based on anamnesis, ophtalmic and physical examination, followedby imaging to confirm the patologic changes in the eyes. Slit lamp and simple photography can be usedto evaluate sign of inflammation in anterior chamber and outer part of the eye. Inflammation marker canbe counted using laser flare photometry (LFP) and fundus fotography can visualize pathologic changes inposterior part of the eyes. Fundus fluorescein angiography (FFA), indocyanine green angiography (ICG), andfundus autofluorescence (FAF) can be used to evaluate the integrity of vascular part in retina and choroid.Ultrasound (USG), optical coherence tomography (OCT), and multimodal imaging visualize retina, choroid,optic nerve and nerve fiber layer of retina using non-contact and non-invasif technique. MRI also used toevaluate inflammatory process in the eye. These imaging modalities are usefull to confirm the diagnosis ofuveitis, monitor the disease progression and evalute the treatment

    PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN: Studi Empiris pada Perusahaan Indeks LQ-45 Periode 2011-2013

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji pengaruh economic value added dan market value added terhadap dividend payout ratio pada perusahaan indeks LQ-45 periode 2011-2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatoris. Populasi penelitian ini adalah Perusahaan Indeks LQ-45 dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD), sebanyak 25 perusahaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan sampel yang representatif adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan berada dalam indeks LQ-45 selama tiga tahun berturut-turut yakni dari tahun 2011-2013 tidak pernah melakukan delisting serta membagikan dividennya. Dipilih perusahaan yang membagikan dividen agar hasilnya sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh EVA dan MVA terhadap DPR. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a).Hasil pengujian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa EVA (economic value added) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR (Dividend Payout Ratio), diterima; b).Hasil pengujian hipotesis ke dua yang menyatakan bahwa MVA (market value added) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap DPR (Dividend Payout Ratio), ditolak; c) Hasil pengujian hipotesis ke tiga yang menyatakan bahwa EVA dan MVA berpengaruh secara simultan signifikan terhadap DPR (Dividend Payout Ratio), diterima. ---------- This study aims to identify and examine the effect of economic value added (EVA) and market value added (MVA) of dividend payout ratio (DPR) in companies listed in LQ-45 index 2011-2013. This research is explanatory research. The population was companies listed in LQ-45 2011-2013 and published in the Indonesian Capital Market Directory (ICMD), as many as 25 companies. The technique used in this study to obtain a representative sample is purposive sampling. Some of the criteria used in the sampling in this study was the company is in LQ-45 index for three consecutive years from 2011-2013 which never did delisting and pay dividends during the period of 2011-2013. Selected companies that pay dividends because that results in accordance with the purpose of the study is that the use of this dividend policy truly reflects the company measures taken. The analytical method used is the Multiple Linear Regression Analysis. Based on the research and discussion that has been outlined in front, then the conclusions in this study are as follows : a). Results of testing of the first hypothesis which states that the EVA (economic value added) negative and significant effect on the House of Representatives (Dividend Payout Ratio), is accepted; b). Results of testing hypothesis two which states that MVA (market value added) positive and an significant effect on the House of Representatives (Dividend Payout Ratio), is rejected; c). Results of testing hypothesis which states that the economic value added (EVA) and market value added (MVA) simultaneously significant effect on the House of Representatives (Dividend Payout Ratio), accepted

    Konstruksi Realitas Peran Kpk Dalam Pemberitaan Online Terkait Kasus Korupsi (Studi Framing Beberapa Pemberitaan Online Terkait Peran Kpk Pada Kasus Korupsi Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah)

    Get PDF
    This article presents the construction of KPK role in online news regarding corruption case. Frame model used is the one introduced by Robert Entmant. The research shows that there are two main construction in three online news. First, militancy of KPK, and its role as opposision towards illegal power of government. Second, frame of KPK as anti-elite organizations. It makes up KPK role in the eradication of corruption conducted by elites. Theoretically, research should be conducted to analyze news about KPK because of plentifulness of corruption cases. Practically, media should support news about the truth. News about corruption should not be exclusivly constructed or oppose law or universal justice
    corecore