324 research outputs found
Penerapan Active Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa dalam Mata Kuliah Hukum tata Pemerintahan
Terdapat beberapa alasan yang melatar belakangi perlunya mengkaji penerpan active learning untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Hukum Tata Pemerintahan, pertama: Kurangnya keaktifan mahasiswa baik dalam mencari materi perkuliahan maupun dalam proses perkuliahan itu sendiri, Kedua: Kegiatan pembelajaran mata kuliah hukum tata pemerintahan yang selama ini dilakukan belum dikembangkan dengan model pembelajaran active learning, sehingga masih terkesan pembelajaran satu arah, Ketiga: Minimnya daya ekplorasi mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dalam perkuliahan, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang lebih menarik dan ekspresif agar mahasiswa dapat meningkatkan kapabilitas mereka untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif, baik karena pengetahuan yang diperoleh maupun karena penguasaan mereka tentang proses belajar yang lebih baik. Dari beberapa alasan di atas, tulisan ini ingin mengungkap masalah Apakah penerapan model pembelajaran active learning dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah hukum tata pemerintahan.
Analisis data dilakukan dengan metode deskripsi, yaitu dengan menggambarkan fakta-fakta yang ada, kemudian disusun secara logis dan sistematis sehingga menghasilkan suatu gambaran umum proses kegiatan dan hasil pembelajaran (lesson study)dengan penerapan active learning untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Hukum Tata Pemerintahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan active learning tepat digunakan untuk strategi pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Hukum Tata Pemerintahan, karena dengan adanya proses interaksi aktif di setiap diskusi dalam setiap perkuliahan, mahasiswa diharuskan untuk membaca dan memahami materi pada setiap topik diskusi,sehingga perlahan-lahan keaktifan dan rasa ingin tahu mahasiswa akan muncul, dan keaktifan tersebut akan menjadi budaya akademik yang positif dalam perkuliahan. Sementara rasa ingin tahu yang muncul dari mahasiswa akan membuat mahasiwa memiliki daya eksplorasi yang meningkat terhadap materi perkuliahan, yang diharapkan pada akhirnya mahasiswa akan labih aktif baik dalam mencari materi perkuliahan maupun aktif dalam menyampaikan pendapat dalam setiap diskusi kelompok
Rural road management in Botswana
This paper discusses the management of rural roads in Chobe in Botswana, which are mainly tertiary and access roads. These roads are low-volume roads and mostly gravelled. It was observed that the maintenance management of these roads was based on engineering judgement through visual inspection all over the country, without having any economic or technical analysis. Therefore, a comprehensive pavement management system for rural roads' maintenance is needed in Chobe and also in all the council areas of Botswana, which would consist of data collection, database, use of the Highway Development and Management Model to undertake efficient decision making project preparation, funding, implementation and feedback. A partial implementation of pavement management system in Chobe has been highlighted in this paper. The present analysis reveals that total demand for the road network in Chobe was 41·29 million pula, the backlog was 34·86 million pula and the first-year backlog demand was 20·63 million pula. Furthermore, the analysis found the long-term periodic maintenance strategy for the network at 6·43 million pula when there is no backlog. This huge backlog indicates that roads are not being maintained appropriately. The paper also estimates current road asset value in Chobe at 55·48 million pula. Finally, the paper recommends several solutions for the efficient preservation of road assets in Botswana
Caudal-dependent cell positioning directs morphogenesis of the C. elegans ventral epidermis
Strikingly, epithelial morphogenesis remains incomplete at the end of C. elegans embryonic development; newly hatched larvae undergo extensive remodelling of their ventral epidermis during the first larval stage (L1), when newly-born epidermal cells move ventrally to complete the epidermal syncytium. Prior to this remodelling, undivided lateral seam cells produce anterior adherens junction processes that are inherited by the anterior daughter cells following an asymmetric division during L1. These adherens junction processes provide the ventral migratory route for these anterior daughters. Here, we show that these processes are perturbed in pal-1/caudal mutant animals, resulting in their inheritance by posterior, seam-fated daughters. This causes aberrant migration of seam daughter cells, disrupting the ventral epidermis. Using 4D-lineaging, we demonstrate that this larval epidermal morphogenesis defect in pal-1 mutants can be traced directly back to an initial cell positioning defect in the embryo. pal-1 expression, driven by a single intronic enhancer, is required to correctly position the seam cells in embryos such that the appropriate cell junctions support the correct migratory paths of seam daughters later in development, irrespective of their fate. Thus, during ventral epithelial remodelling in C. elegans, we show that the position of migrating cells, specified by pal-1/caudal, appears to be more important than their fate in driving morphogenesis
- …
