4,872 research outputs found
Developing Students’ Entrepreneurial Spirit Through The Subject Ilmu Hitung Keuangan
This article was written to share the experience of teaching 'trading or doing business' in the subject of Ilmu Hitung Keuangan in 2010. Also sharing about appeared ‘kantin kejujuran’ or the honesty canteen in Mathematics and Natural Sciences Faculty of Yogyakarta State University in early 2011. Based on the syllabus, there is topic about trading that makes lecturer are motivated to participate in developing the entrepreneurial spirit of students. The way taken by the lecturer was giving big trust to the students to manage funds for trade. Before trading begins, students should discuss about what are the things that can be bought cheaply and then sold with ease so that will give them the advantage. The result is that all groups got benefit. 4 groups formed are the group of donuts, accessories, snacks, and stickers. Then groups of food division that are donuts group and snack’s one were part of the pioneers of honesty canteen. This method is in line with expectations lecturers to participate and develop entrepreneurship on campus.
Keywords : Bussiness, entrepreneurship, trust
RANCANG BANGUN SISTEM PENAMPIL EFISIENSI KINERJA MESIN MENGGUNAKAN KOMUNIKASI SERIAL RS-485 DENGAN BORLAND DELPHI 7.0
Perancangan sistem penampil efisiensi kinerja mesin telah terealisasi melalui komunikasi serial RS-485 menggunakan Borland Delphi 7.0. Dalam dunia industri sistem ini dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi kondisi mesin dan meningkatkan kinerja operator mesin saat proses produksi berlangsung. Sistem ini memantau kondisi pada mesin-mesin industri saat bekerja maupun dalam keadaan mati atau berhenti bekerja.
Perangkat keras alat ini terdiri dari sebuah komputer, IC RS-485, IC ULN2003, Mikrokontroler MCS-51, dan seven segment. Perangkat lunak yang digunakan dibangun dengan menggunakan pemrograman Borland Delphi 7.0. Sistem kerja alat tersebut dimulai dengan menerima data hasil kalkulasi efisiensi mesin dalam bentuk text kemudian data tersebut ditampilkan di memo1 pada komputer yang menggunakan program Borland Delphi 7.0. Data dikirim secara otomatis ke mikrokontroler untuk mengkonversi bilangan biner ke desimal yang kemudian ditampilkan pada seven segment setelah dikuatkan arusnya oleh IC ULN2003.
Pembuatan tugas akhir ini menghasilkan alat yang dapat menampilkan nilai efisiensi mesin secara otomatis yang terdiri dari tiga digit angka yang menggunakan dua kabel yaitu D- dan D+, yang pengiriman datanya melalui komunikasi serial RS-485 dengan menggunakan pemrograman borland delphi 7.0. Sistem ini setelah dilakukan pengujian dapat bekerja menampilkan efisiensi mesin dengan baik.
Kata kunci: Penampil, RS-485, Delph
PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Peran perempuan dalam pariwisata di Desa Wisata Wukirsari, 2) Alokasi waktu kerja perempuan pada kegiatan pariwisata di Desa Wisata Wukirsari, 3) Pendapatan perempuan pada kegiatan pariwisata di Desa Wisata Wukirsari.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan keruangan dengan tema analisis struktur keruangan. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 91 perempuan. Tempat penelitian di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan 1) Peran perempuan terdapat pada tiga kegiatan wisata yaitu wisata religi, wisata batik dan wisata wayang, 2) Alokasi waktu kerja perempuan memiliki rata-rata yaitu dari peran perempuan sebagai instruktur/guide dengan angka 7 jam per bulan, 3) Pendapatan perempuan dari kegiatan pariwisata memiliki rata-rata yaitu Rp. 683.392,00 per bulan.
Kata kunci: alokasi waktu kerja, pariwisata, pendapatan perempuan
Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Kerja dan Prediksi Efisiensi Lanjutan Penggunaan Modal Kerja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dan untuk mengetahui prediksi efisiensi lanjutan penggunaan modal pada tahun 2010-2011.Penelitian ini menggunakan data skunder yang terdiri dari laporan keuangan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yang terdiri dari Neraca dan Laporan Perhitungan Laba Rugi pada persahaan CV. Mitra Jaya Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan ada dua analisis yaitu: (1) analisis efisiensi penggunaan modal kerja terdiri dari perhitungan rasio likuiditas dengan menghitung rasio lancar dan rasio cepat, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas.(2) analisis metode Least Square's yaitu untuk memprediksi tingkat efisiensi penggunaan modal. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil perhitungan rasio lancar selama tahun 2007 – 2009 selalu mengalami peningkatan dimana perhitungan rasio lancarnya diatas 200 % yang termasuk dalam kategori sangat baik. Rasio cepat (quick ratio) adalah kemampuan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih. Pada rasio cepat menunjukkan posisi likuiditas Perusahaan baik karena mendekati 100%. Dari hasil perhitungan perputaran modal kerja selama tahun 2007 – 2009 selalu mengalami penurunan. Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA) selama tahun 2007 – 2009 selalu mengalami penurunan dimana rasio rentabilitas tahun 2007 sebesar 10,29 tahun 2008 sebesar 8,42 dan tahun 2009 sebesar 8,23. Berdasarkan perhitungan prediksi dengan metode least square dapat diketahui bahwa untuk tahun 2010, diprediksikan rasio lancar sebesar 599 %, rasio cepat 162 %, perputaran modal kerja 3,51 kali, rate of ROA 6,40 %, dan rentabilitas 7,20 %. Sedangkan prediksi untuk tahun 2011 adalah rasio lancar sebesar 895 %, rasio cepat 245 %, perputaran modal kerja 2,98 kali, rate of ROA 5,99 %, dan rentabilitas 6,50 % yang menunjukan keadaan modal kerja cukup efisien
Studying the Dynamic Characteristics to Lengthen the Operating Life for a Diesel Engine Using Frequency Response Function (Frf) Measurement
This research was conducted on Diesel engine single cylinder which aims to study the dynamic characteristics of Diesel engine type HATZ 1D 80 made in Germany. The test was performed by measuring the Frequency Response Function (FRF). In this study, the vibration response was measured at three points: point A which was situated below the engine shaft and in line with the stinger. Point A indicated the FRF point. Point B was located in the valve train component, while point C was situated above the cap of the valve train component. The range of frequencies applied was 0 - 3200 Hz, 3200 - 6400 Hz, 6400 - 9600 Hz, and 9600 - 11200 Hz. This research indicates that the natural frequencies arose because of the global vibration mode. The global vibration mode occurred at natural frequencies of 3118, 4805, 4821, 5021, 7129, 8601, and 11107 Hz. While other natural frequencies were associated with the local vibration mode because it appears only at one point of measurement
EVALUASI PELAKSANAAN PENGALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN PERKOTAAN (PBB-P2) DI SURAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pengalihan PBB-P2
menjadi pajak daerah. Mengetahui tujuan, manfaat serta tata cara pelaksanaan PBBP2
di DPPKA Surakarta setelah sebelumnya PBB-P2 dilaksanakan di KPP.
Penelitian ini telah selesai dilaksanakan dengan mencari data dan informasi
dari pihak terkait. Dalam hal ini pihak yang terkait merupakan instansi pemerintah
yaitu DPPKA yang sekarang dilimpahi untuk melaksanakan PBB-P2 menjadi pajak
daerah.
Setelah dilakukannya penelitian ini, penulis menemukan beberapa hal
mengenai rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Mengenai latar
belakang pengalihan PBB-P2 ini yaitu untuk mengoptimalkan potensi tiap daerah
serta untuk menjalankan otonomi daerah yang selama ini sudah berlaku. Dengan
dialihkannya PBB-P2 menjadi pajak daerah diharapkan dapat menambah pendapatan
asli daerah sehingga dapat memaksimalkan dalam pembangunan daerah.
Dengan dilakukannya pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah maka dapat
menambah pendapatan asli daerah, serta dapat mengoptimalkan otonomi daerah yang
selama ini sudah ditetapkan sesuai dengan Undang-undang dan perda yang berlaku.
Dengan penelitian ini, penulis memiliki saran supaya pemerintah mengadakan
sosialisasi mengenai pengalihan PBB-P2 dengan wajib pajak, sehingga wajib pajak
paham dan dapat menjalankan kewajiban mereka sesuai dengan undang-undang yang
berlaku. Serta pemerintah seharusnya melakukan verifikasi data wajib pajak yang
menerima SPPT, sehingga SPPT dapat disampaikan sesuai targetnya.
Kata kunci : latar belakang pengalihan, manfaat, saran
DAMPAK PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TERHADAP PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT: Studi Efektivitas Pelatihan BudidayaJamur di Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong Kabupaten DT II Bandung
Pemilihan masalah penelitian ini dilatarbelakangi krisis moneter yang
berkepanjangan serta globalisasi informasi pada abad 21 sehingga dibutuhkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas , kompetitif, kreatif, ulet dan
berdedikasi, mempunyai daya juang yang tinggi .PLS merupakan salah satu altematif
yang dapat meningkatkan sumber daya untuk menunjang pembangunan bangsa
Indonesia. Satuan pendidikan yang diteliti berkaitan dengan pelatihan budidaya
jamur yang telah diselenggarakan serta dampaknya ditinjau dari aspek kogmtif,
afektif dan psikomotor serta peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Sasaran utma
dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Cihanjuang yang telah mengikuti
pelatihan budidaya jamur di Arta Banana Cihanjuang Kecamatan Parongpong.
Masalah yang diteliti difokuskan apakah ada dampak pelatihan budidaya jamur
terhadap peserta dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta peningkatan
taraf kehidupannya.Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang
penyelenggaraan pelatihan budidaya jamur, Mendekripsikan tentang perubahan
perilaku dilihat dari aspek kogmtif , afektif,dan psikomotor serta peningkatan
pendapatan yang akhirnya dapat meningkatkan taraf kehidupannya. Tori yang
melandasi penelitian ini terdiri dari: Sistem pelatihan, Pengembangan Sumber Daya
manusia, Pemberdayaan Masyarakat dan Belajar Untuk Meningkatkan Taraf
Kehidupan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan " Pre dan
post Design " artinya penelitian ini melihat keadaan responden dilihat dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotor serta pendapatan sebelum dan sesudah pelatihan
budidaya jamur melalui studi kasus kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan .
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi pasif dan observasi partisipatif,
wawancara dengan sasaran pada peserta pelatihan budidaya jamur yang pada saat ini
telah mempunyai usaha budidaya jamur sebanyak 5 orang dan data tambahan
diperoleh dari aparat desa serta sumber lain yang kompeten.
Penelitian ini mengidentifikasi sosok petani yang membudidayakan jamur
sebagai hasil belajar melalui pelatihan yang pernah diikutinya. Dampak pelatihan
dapat dilihat dari perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari dilihat dan
pengetahuan budidaya jamur yang mereka miliki selain itu pada diri mereka terdapat
dorongan yang sangat kuat yang ditunjukkan adanya kesediaan , kemauan dan
kemandirian didalam belajar berinisiatif, tekun , ulet, sabar, disiplin dalam bekerja,
terampil dalam membudidayakan jamur. Keadaan ini merupakan perolehan dan hasil
belajar dari pelatihan budidaya jamur sebagai bagian kecil dari cakupan pendidikan
luar sekolah yang lebih mengutamakan proses pembelajaran pemberdayaan diri yang
lebih terpusat pada makna nilai kehidupan pengembangan diri yang dinamis sesuai
dengan tuntutan lingkungan masyarakat saat ini.
Dalam penelitian ini terdapat sejumlah temuan penelitian dan implikasi hasil
penelitian yang dapat diangkat ke dalam lingkup secara substansial materi dan
pendekatan pendidikan umumnya dan pendidikan luar sekolah pada khususnya
.Pelatihan yang telah diikuti masyarakat desa Cihanjuang terayata efektif dan hasil
belajar berdampak pada peningkatan pendapatan dan akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan.
Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian ,kesimpulan dan implikasi
penelitian, maka rekomendasi dalam penelitian ini secara praktis dan teori : bagi
Lembaga yang terkait dengan upaya perencanaan Pendidikan Luar Sekolah ,
Diklusepora ,Pendidikan Masyarakat dan pihak lain Dinas Pertanian yang berkaitan
langsung dengan pengembangan usaha budidaya jamur, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan masyarakat.kepada pihak pelatihan.
Pihak Pengelola pelatihan budidaya jamur lebih gencar untuk mengadakan promosi
di media elektronik maupun media cetak agar masyarakat mau mengembangkan diri
untuk membudidayakan jamur. Bagi petani jamur yang telah berhasil sebagaimana
dalam kasus penelitian ini sebaiknya dapat menularkan kepada masyarakat yang lain.
Perlu dibentuknya organisasi yang dapat mengelola hasil pertanian untuk membantu
memasarkan jamur, memperoleh bahan-bahan untuk media pembuatan jamur. Bagi
pemerintah daerah dapat kiranya mengembangkan usaha budidaya jamur melalui
pemberian berbagai fasilitas dan kemudahan untuk memperoleh kredit bagi
pengembangan usahanya, dapat dilakukan melalui sistem "bapak angkat" dari suatu
perusahan jamur yang telah maju.Rekomendasi teoritis perlu adanya diadakan
penelitian lanjutan tentang sistem managemen yang profesional dalam pengelolaan
pelatihan,Dapat dilakukan penelitian pengaruh aspek budaya, sosial ekonomi,
geografis terhadap pola pikir petani jamur di pedesaan dan perlu dilakukan tentang
kontribusi tingkat pendidikan dengan pengembangan usaha pertanian di
pedesaan.Implikasi dari penelitian ini untuk pendidikan sekolah di SLTP dan SMU
dapat dimasukkan dalam "kurikulum muatan lokaF yang terkait dengan budidaya
jamur agar bagi para siswa yang tidak melanjutkan pendidikannya dapat terjun
langsung ke masyarakat dengan bekal pengetahuan yang telah diperolehnya di
sekolah
TEACHER ORAL CORRECTIVE FEEDBACK IN A NON-FORMAL ADULT EFL CONVERSATION CLASS
This study investigates the teacher oral corrective feedback in a non-formal conversation class of EFL adult learner context in Indonesia. The study aims at finding out the types of oral corrective feedback that employed by the teacher and how the teacher implement the oral corrective feedback to adult students. The study was conducted in a private conversation class of an English course in Bandung. The course provides private conversation classes mostly for adult learners with private teaching method. The participants were one non-native English teacher and three adult private students. This study mainly employs a qualitative research design, embracing the characteristics of a case study. The data were collected through observation and stimulated recall interview. The observation was done twelve times for each student to capture the types of teacher’s corrective feedback and the uptake that might come up following different types of oral corrective feedback. The data consists of thirty six hours of interaction between the English teacher and the students. The interactions were recorded and transcribed, and then coded according to the categorization of oral corrective feedback models by Lyster and Ranta (1997) and Ellis (2009). The data were also obtained from stimulated recall interview to confirm the data findings gained from observation and reveal the teacher’s comments on employing different types of corrective feedback. The result shows that teacher used all types of corrective feedback with recast as the most frequent type of oral corrective feedback that was used by the teacher in teaching the adult students. In implementing the oral corrective feedback to adult students, the teacher mainly paid attention on three types of error (grammatical, lexical, and phonological) with the most frequent attention on grammatical error and the most tolerant one on phonological error. Regarding the uptake, it was found that each corrective feedback had different effect on the students’ uptake. The effect can be seen in the number of repairs as the sign that the students successfully responded to the teacher’s oral corrective feedback. It was also found that the teacher tends to be instinctively in giving corrective feedback as spontaneous correction.;---Penelitian ini membahas tentang teacher oral corrective feedback pada kelas EFL conversation siswa dewasa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe oral corrective feedback yang digunakan oleh guru dan bagaimana guru tersebut menngimplementasikan oral corrective feedback pada siswa dewasa. Penelitian ini dilakukan di sebuah kelas conversation pada sebuah kursus privat Bahasa Inggris di Bandung. Kursus tersebut menyediakan kelas conversation terutama untuk siswa dewasa dengan metode privat. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari seorang guru dan tiga siswa dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan karakteristik studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan stimulated recall interview. Observasi dilakukan sebanyak dua belas kali pada setiap siswa untuk mengetahui tipe corrective feedback yang digunakan oleh guru dan uptake yang muncul setelahnya. Data terdiri dari tiga puluh enam jam interaksi antara guru dan siswa. Interaksi tersebut direkam dan ditranskrip, kemudian dikelompokkan berdasarkan model kategori oral corrective feedback oleh Lyster dan Ranta (1997) dan Ellis (2009). Data juga diambil melalui stimulated recall interview untuk mengkonfirmasi data hasil observasi serta komentar guru tentang penggunaan tipe oral corrective feedback yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru menggunakan semua tipe oral corrective feedback dengan recast sebagai tipe yang paling sering digunakan oleh guru ketika mengajar siswa dewasa. Dalam mengimplementasikan oral corrective feedback pada siswa dewasa, guru menitikberatkan pada tiga jenis error (grammatical, lexical, phonological) dengan perhatian terbesar pada grammatical error dan terkecil pada phonological error. Kaitannya dengan uptake, ditemukan bahwa setiap corrective feedback memiliki efek yang berbeda pada uptake siswa. Efeknya dapat dilihat pada jumlah repair yang merupakan tanda bahwa siswa telah berhasil merespon oral corrective feedback yang diberikan oleh guru. Ditemukan pula bahwa guru cenderung memberikan oral corrective feedback berdasarkan insting sebagai koreksi yang spontan
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Gatak Tahun Pelajaran 2010/2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2010/2011 melalui praktek pembelajaran Two Stay Two Stray. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kualitatif berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 3 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII B yang berjumlah 33 orang siswa. Data tentang prestasi belajar diperoleh dengan metode tes dan data tentang
pelaksanaan pembelajaran Two Stay Two Stray diperoleh dengan metode observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis komparatif dengan indikator pencapaian jika 75% siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) maka penelitian dinyatakan sudah berhasil. Nilai KKM mata pelajaran Ekonomi di SMP Negeri 2 Gatak adalah 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Two Stay Two Stray dapat meningkatkan
prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gatak tahun pelajaran 2010/2011. Nilai ketuntasan klasikal pada prestasi belajar ekonomi siswa meningkat dari 57,6 pada kondisi awal menjadi 69,3 pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 81,8 pada akhir siklus II, dan mencapai 92,2 setelah siklus III. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran Cooperative Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran ekonom
- …
