Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina\u27a

Masalah dan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina\u27a. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode CTL. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan 2 siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran, serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar diperoleh dari hasil tes. Hasil penelitian siklus I diperoleh tuntas secara individu 7 orang dan belum tuntas individu 4 orang dengan presentase daya serap klasikal 79,54% dan ketuntasan belajar klasikal 63,64%. Hasil belajar siklus II seluruh siswa dinyatakan lulus 100% dengan presentase daya serap klasikal 87,27%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina\u27a

Pola pengasuhan anak tradisional daerah Sulawesi Tenggara

Buku ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola pengasuhan anak pada masyarakat pedesaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya khususnya di daerah Sulawesi Tenggar

Pengaruh Pemberian Tugas Berbasis Portofolio terhadap Hasil Belajar Reaksi Oksidasi-Reduksi Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Gorontalo

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian tugas berbasis portofolio dalam proses kegiatan belajar mengajar dan mengetahui pengaruh pemberian tugas berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa. Pemberian tugas berbasis portofolio diuji cobakan di kelas X IPA 1 SMA Negeri 4 Gorontalo dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar pretest dan posttest siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t, yakni tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil. Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu pemberian tugas berbasis portofolio dapat dilihat pada pemberian tugas mind mapping terjadi peningkatan pada pemberian tugas note exercise, dan mading, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tugas-tugas portofolio siswa secara keseluruhan sudah cukup baik dan terdapat pengaruh pemberian tugas berbasis portofolio terhadap hasil belajar reaksi oksidasi-reduksi. Hal ini terlihat dari perbedaan yang cukup signifikan rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 78,182 untuk kelas eksperimen dan 69,5 untuk kelas kontrol. Dibuktikan dengan hasil perhitungan uji-t yang telah dilakukan yaitu thitung 7,30 > ttabel 1,68

Socio-demographic correlates of exhaled breath carbon monoxide in Karachi\u27s adult population

OBJECTIVE: To examine the relationship between CO levels and putative factors including smoking status among residents of Karachi, an urban center with very high levels of air pollution. METHODS: Two hundred and eighteen volunteering subjects were asked to maximally exhale into a Smokerlyzer breath CO analyzer. Each of the volunteers was also asked to reply to a questionnaire-based interview seeking demographic information as well as details of exposure to tobacco, traffic fumes and other air pollutants. RESULTS: Out of the 218 participating subjects, 75% were males and 27% were current or ex-smokers. The mean CO level was 2.92 parts per million (ppm). Cigarette smoking was the only factor found to influence CO levels. Number of cigarettes smoked per day was directly related to CO levels, while time since the last smoke was inversely related. There was no difference in CO levels between ex-smokers and never-been-smokers. Years of residence in Karachi, quantitative exposure to traffic and perception of occupational exposure to air pollutants were not associated with CO levels. CONCLUSIONS: Smoking status, number of cigarettes smoked per day and time since last smoke correlated well with exhaled breath CO levels, in spite of high air pollution levels. This tool therefore continues to provide a valid and real-time assessment of a subject\u27s current smoking status

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD Di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

As Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas III di SD Inpres 1 Siney melalui model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa berjumlah 13 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sumber data kualitatif adalah data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dan data kuantitatif adalah data tes hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian siklus I diperoleh aktivitas guru berada pada kategori kurang dengan persentase 55% pada pertemuan I dan 63% pada pertemuan II. Aktivitas siswa berada pada kategori kurang dengan persentase 56% pada pertemuan I dan 63% pada pertemuan II. Siswa yang tuntas secara individu sebanyak 4 siswa dari 13 siswa dengan ketuntasan klasikal 31% dan daya serap klsikal 60%. Hasil penelitian siklus II diperoleh aktivitas guru berada pada kategori sangat baik dengan persentase 80% pada pertemuan I dan 100% pada pertemuan II. Aktivitas siswa berada pada kategori sangat baik dengan persentase 81% pada pertemua I dan 100% pada pertemuan II. Siswa yang tuntas secara individu sebanyak 12 orang dari 13 orang siswa dengan ketuntasan klasikal 92% dan daya serap klasikal 89%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penerapan Metode Kooperatif Learning Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

MHC class II-restricted antigen presentation by plasmacytoid dendritic cells drives proatherogenic T cell immunity

Background—Plasmacytoid dendritic cells (pDCs) bridge innate and adaptive immune responses and are important regulators of immuno-inflammatory diseases. However, their role in atherosclerosis remains elusive. Methods and Results—Here, we used genetic approaches to investigate the role of pDCs in atherosclerosis. Selective pDC deficiency in vivo was achieved using CD11c-Cre × Tcf4–/flox bone marrow transplanted into Ldlr–/– mice. Compared with control Ldlr–/– chimeric mice, CD11c-Cre × Tcf4–/flox mice had reduced atherosclerosis levels. To begin to understand the mechanisms by which pDCs regulate atherosclerosis, we studied chimeric Ldlr–/– mice with selective MHCII deficiency on pDCs. Significantly, these mice also developed reduced atherosclerosis compared with controls without reductions in pDC numbers or changes in conventional DCs. MHCII-deficient pDCs showed defective stimulation of apolipoprotein B100–specific CD4+ T cells in response to native low-density lipoprotein, whereas production of interferon-α was not affected. Finally, the atheroprotective effect of selective MHCII deficiency in pDCs was associated with significant reductions of proatherogenic T cell–derived interferon-γ and lesional T cell infiltration, and was abrogated in CD4+ T cell–depleted animals. Conclusions—This study supports a proatherogenic role for pDCs in murine atherosclerosis and identifies a critical role for MHCII-restricted antigen presentation by pDCs in driving proatherogenic T cell immunity

Evaluation of efficient vehicular ad hoc networks based on a maximum distance routing algorithm

Traffic management at road intersections is a complex requirement that has been an important topic of research and discussion. Solutions have been primarily focused on using vehicular ad hoc networks (VANETs). Key issues in VANETs are high mobility, restriction of road setup, frequent topology variations, failed network links, and timely communication of data, which make the routing of packets to a particular destination problematic. To address these issues, a new dependable routing algorithm is proposed, which utilizes a wireless communication system between vehicles in urban vehicular networks. This routing is position-based, known as the maximum distance on-demand routing algorithm (MDORA). It aims to find an optimal route on a hop-by-hop basis based on the maximum distance toward the destination from the sender and sufficient communication lifetime, which guarantee the completion of the data transmission process. Moreover, communication overhead is minimized by finding the next hop and forwarding the packet directly to it without the need to discover the whole route first. A comparison is performed between MDORA and ad hoc on-demand distance vector (AODV) protocol in terms of throughput, packet delivery ratio, delay, and communication overhead. The outcome of the proposed algorithm is better than that of AODV