428 research outputs found
Neurosains Kognitif dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan perkembangan kognisi numeric pada manusia dari bayi hingga sekolah menengah; bagaimana peran otak dalam pembelajaran matematika; hubungan neurosains kognitif dengan pendidikan matematika; karakteristik kognitif dengan perkembangan dan kognisi atypical pada siswa; dan intervensi dalam peningkatan kognisi matematika pada siswa sekolah dasar. Adapun saran penulis untuk penelitian yang lebih lanjut adalah berupa kolaborasi antara ilmuwan dan pendidik profesional yang relevan dengan bidang pembelajaran matematika terutama pembelajaran matematika di sekolah dasar untuk menjanjikan kemajuan lebih lanjut dalam pemahaman tidak hanya kognisi matematika, tetapi juga peningkatan kognisi matematika pada siswa sekolah dasar, dengan implikasi jangka pendek dan jangka panjang yang bermanfaat untuk generasi masa depan
Response of Oil Palm Varieties to Aluminium Stress
Aluminum (Al) will be toxic to plants when soil is very acid. Soil reaction on acid condition tends to turn Al into trivalent cation (Al3+) disturbing the function of the root end cells in doing the division and elongating the function. Today, the study of Al stress on crop trees as oil palm is very little. This research was aimed to study the growth of oil palm varieties in growing media treated Al stress. The experiment was conducted in the screen house using a randomized block design with two treatments, oil palm varieties and concentrations of Al. Varieties consisted of five oil palm progenies (OPP) i.e. PPKS239, PPKS540, PPKS718, Simalungun, and Dumpy. They were planted into the sterile sand medium in the form of sprouts and Al was treated with five different concentrations, 0, 75, 150, 225, and 300 ppm. Al was applied at the same time in the plant from 4 to 12 weeks after planting. Observations were conducted on several morphological and physiological variables at shoots and roots. The results showed a significant interaction between varieties and Al on the length of primary roots and reducing sugar content. The average of reducing sugar content was 24% less from control than it was when treated by Al 300 ppm. Simalungun varieties had more tolerant to Al than others. The length of Simalungun primary roots was more stable when the concentration of Al was 300 ppm whereas PPKS718 and PPKS540 varieties were decreased 24.3 and 12.4% respectively. The tolerance of Simalungun was also marked from reducing sugar content which was lower than other varieties. According to Koch (2004), the low content of reducing sugar when given Al was an indication of plant resistance mechanisms against Al toxicity where the number of sugar was transported from roots to the shoots for immobilizing Al. Consequently, it decreased sugar content in the shoot
Ciri-ciri Rumah Tangga Defisit Energi Di Pedesaan Jawa Tengah
Kelompok rumah tangga adalah sasaran utama dalam program peningkatan dan perbaikan tingkat konsumsi pangan dan gizi. Oleh karena itu, keberhasilan program ini ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi rumah tangga yang menjadi sasaran tersebut. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi ciri-ciri rumah tangga defisit energi pada berbagai tipe agro-ekosistem di pedesaan Jawa Tengah. Penentuan rumah tangga defisit energi dihitung dengan cara membandingkan kebutuhan energi suatu rumah tangga terhadap tingkat konsumsinya. Apabila tingkat konsumsi kurang dari 70 persen dari energi yang dibutuhkannya, maka rumah tangga tersebut dikelompokkan pada kelompok defisit energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri-ciri rumah tangga defisit energi adalah: (a) Adanya perbedaan tingkat konsumsi energi pada berbagai tipe agro-ekosistem dengan sumber energi utama padi-padian; (b) Jumlah anggota rumahtangga umumnya lebih banyak pada semua tipe agro-ekosistem; (c) Sumber pendapatan utama adalah sektor-sektor padat karya (modal dan keterampilan rendah). (d) Tingkat pendidikan kepala rumahtangga umumnya rendah; dan (e) Penguasaan dan pemilikan lahan sempit, sehingga banyak menjadi sebagai penggarap. Dalam jangka pendek implikasi dari penelitian ini, membutuhkan penyuluhan yang lebih intensif tentang konsumsi energi dan gizi, seperti melalui peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan dan pengadaan asset-asset produktif bagi rumah tangga defisit energi di pedesaan
Analisis Penetapan Sektor Andalan dalam Rangka Pembangunan Pertanian Kabupaten Merauke (Pendekatan Model Input-Output)
One of the success factors of agricultural development in region is how agricultural development planned well. Determination of leading sector is an important activity for the preparation of agricultural development planning. Investment is the driving force of economic growth. With limited government and community funds, then the efficiency and effectiveness of investments aimed at mainstay sectors or commodities. Mainstay sector is the sector that can attract and encourage other economic sectors so that all economic sectors able articulates economic growth, create employment opportunities, increase income, reduce the incidence of poverty. Without any information about where or commodity sector where appropriate to be developed, then the agricultural development plan is ineffective and inefficient as well as development targets are not achieved. The study aims to: (a) formulating criteria mainstay sector, (b) identify the mainstay sector and, (c) identify the location of the agricultural seed sector by combining the information with the results of AEZ assessment. Determination sector or commodity approach Input-Output analysis and in-overlay it with the map AEZ (Agroecological Zone) (especially for the agricultural sector). The results of the study recommends that the selection of sectors/commodity sector development policy/commodity concerned in Merauke District is highly dependent on the problems facing the region. Given the poverty and scarcity of labor is still a major problem in this area, it is advisable sector/commodity which is developed sectors/commodities that have high multiplier value but low employment multipliers. Sectors which are qualified fisheries and agriculture. Furthermore, this study suggested that local governments make investments based on the landing area map and location of the potential development of the agricultural sector each district is already available from this study
Profil Aktivitas Ekonomi Masyarakat Perikanan Sekitar Waduk di Jawa Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar waduk. Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan Tehnik Purposive Sampling, yaitu sampel dilakukan terhadap pelaku utama perikanan yang ada di 5 waduk (Waduk Jatiluhur, Waduk Cirata,Waduk Saguling,Waduk Jatigede, dan Waduk Darma). Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi open dan close question. Dalam pengolahan data dilakukan penetapan nilai (skor) terhadap setiap pertanyaan yang berada dalam setiap sub sistem USAha. Hasil penelitian terhadap 5 waduk yang ditinjau dari 5 sub sistem USAha (sarana produksi, produksi, pasca produksi, pemasaran, dan layanan pendukung) diperoleh nilai (skor) sebagai berikut: Waduk Jatiluhur (10,96), Waduk Cirata (9,24), Waduk Saguling (10,86), Waduk Jatigede (9,32), dan Waduk Darma (8,92). Dari hasil penilaian tersebut, maka diperoleh gambaran tentang profil aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar waduk. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk menambah kepustakaan dan pengembangan pengetahuan tentang profil aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar waduk
- …
