439 research outputs found
Analisa Rasio Keuangan Garuda Indonesia Airlines, Singapore Airlines dan Thailand Airlines dengan Uji Non-Parametrik (Periode: 2010 – 2014)
Tujuan penelitian ini membandingkan kinerja keuangan maskapai penerbangan antara; Garuda Indonesia Airlines, Singapore Airlines dan Thailand Airlines dengan indikator analisa rasio keuangan dan indikator Du Pont System serta menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney U. Data series laporan keuangan diambil dari tahun 2010-2014 berasal dari website masing-masing, bank sentral dan pasar saham yang ada dinegara masing-masing.Pengujian hipotesis mencakup analisa rasio keuangan; likuiditas (current rasio atau CR), aktivitas (total asset turn over atau TATO), solvabilitas (debt rasio atau DR), profitabilitas (net profit margin atau NPM) dan Du Pont System (return on investment atau ROI dan return on equity atau ROE).Hasil penelitian menunjukan perbandingan rasio keuangan Garuda Indonesia Arilines, Singapore Airlines dan Thailand Airlines ada yang berbeda signifikan dan ada yang tidak signifikan. Rata-rata rasio keuangan Garuda Indonesia Airlines yang lebih baik pada net profit margin (NPM) saja sedangkan current ratio (CR), total asset turn over (TATO), debt rasio (DR), return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) kurang baik
Service Performance Evaluation in Large Railway Station in Indonesia
People need transportation for social and economic daily activities. Since road network usually experience traffic congestion, railroad is one of good alternatives. People will choose train as a public transportation if there is a good service performance. In accordance with domestic and International social and economic activities in Indonesia, national and International service standard is important. The aim of this study is to evaluate the service performance of large railway station in a large city in developing country. Bandung large railway station is carried out as a case study. Indonesian transportation minister regulation No. 48 year 2015 regarding people transport by train and Department for Transport Scotland, 2015 regarding design standards for accessible railway stations used as the standards. Results indicated that waiting room, boarding room, and prayer room fulfill the standards while restroom, lighting, and air-conditioner are unfulfilled. Furthermore, improvement, routine inspection, and maintenance have to be implemented consistently
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI KARAKTER DENGAN PENGGUNAAN MEDIA TIK PADA KELAS DWI-BAHASA DALAM KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SLOPE DAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Setelah mempelajari matematika, diharapkan siswa memiliki mathematical power, yang meliputi kemampuan dalam content, problem solving, reasoning and proof, communication, connection, and representation. Selain itu, pembelajaran juga hendaknya turut membentuk sikap dan perilaku siswa sesuai dengan pendidikan karakter yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Khususnya di kelas dwi-bahasa, penguasaan kompetensi global juga diperlukan, yang salah satunya adalah kemahiran berbahasa Inggris.
Dalam karya ilmiah ini, penulis mendeskripsikan salah satu proses kegiatan pembelajaran yang diarahkan untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut. Untuk lebih mengarah kepada pembentukan mathematical power, dilakukan pembelajaran berbasis masalah. Adapun masalah yang diberikan memiliki tema sains sebagai bentuk penerapan koneksi matematika. Nilai-nilai karakter perilaku, seperti percaya diri, jujur, berpikir logis, kreatif, santun, dan sikap menghargai lingkungan turut ditanamkam selama pembelajaran. Dalam hal penggunaan TIK, siswa diminta menginstal dan menggunakan StatPlus untuk pengolahan data. Ini merupakan bentuk integrasi teknologi ke dalam matematika. Selain itu, karena dilaksanakan di kelas dwi-bahasa, pembelajaran dilakukan dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris. Hasil pekerjaan siswa harus disajikan dan dipresentasikan untuk menumbuhkan kemampuan representasi dan komunikasi. Semua masalah dan pertanyaan diberikan dalam kerangka peningkatan pemahaman, daya nalar, dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kata kunci: mathematical power, pembelajaran berbasis masalah, nilai karakter, media TI
Evaluasi Kinerja Dari Sistem Pengendalian Lalulintas Kawasan Pada Persimpangan Bersinyal Dengan Banyak Fase Dan Pergerakan
Sistem Pengendalian Lalulintas Kawasan atau Area Traffic Control Systems (ATCS) sudah banyak dikenal sebagai salah satu sistem untuk mengurangi kemacetan lalulintas di daerah perkotaan. Tetapi penerapannya di kota-kota besar di negara berkembang perlu perhatian khusus karena pada umumnya jaringan jalan berpola grid di kota-kota tersebut hanya terdapat di pusat kota. Lebih lanjut, jarak antar persimpangan, jumlah kaki persimpangan dan jumlah lajur tiap arah bervariasi antara satu persimpangan dengan persimpangan lainnya, sehingga terdapat jumlah fase dan jumlah pergerakan (movement) yang sangat bervariasi pada persimpangan-persimpangan tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dari sistem pengendalian lalulintas kawasan pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan (lebih dari 10 pergerakan). Selain itu, juga untuk memberikan rekomendasi mengenai bagaimana meningkatkan kinerja lalulintas di tengah masalah-masalah transportasi yang ada sekarang sebagai kendala. Studi kasus dilakukan pada jaringan jalan di Bandung, dimana SCATS (Sydney Coordinated Adaptive Traffic Control Systems) telah diterapkan sejak bulan Juni tahun 1997. AIMSUN (Advanced Interactive Microscopic Simulation for Urban and Un-urban Network) microsimulator digunakan untuk mengevaluasi ATCS selama jam sibuk dan tidak sibuk. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa jumlah fase dan pergerakan yang lebih tinggi akan cenderung mengurangi arus lalulintas yang keluar dari persimpangan (throughput) dan meningkatkan kemacetan lalulintas di persimpangan tersebut. Oleh karena itu direkomendasikan untuk membatasi jumlah pergerakan pada persimpangan tersebut. Dengan menggunakan AIMSUN microsimulator, hasil perbandingan antara menerapkan dan tidak menerapkan pembatasan jumlah pergerakan pada persimpangan menunjukkan bahwa throughput meningkat tajam sebesar 78%, terutama selama jam sibuk pagi dan sore, dan rata-rata antrian dan antrian maksimum menurun tajam antara 55%-67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan ATCS pada persimpangan-persimpangan dengan banyak fase dan pergerakan adalah tidak efektif. Hasil studi ini tidak hanya bermanfaat bagi kota Bandung, tetapi juga dapat bermanfaat bagi kota-kota besar lain di Indonesia dan di negara berkembang lain yang memiliki kondisi-kondisi lalulintas setempat yang serupa.Kata
Self Management Education (Dsme) sebagai Metode Alternatif dalam Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Melitus di dalam Keluarga.
Living and coping with diabetes can be difficult. However, it can have a full and active life even though for those who havediabetes. Diabetes self-management education (DSME) is the ongoing process of facilitating the knowledge, skill, and ability necessaryfor diabetes self-care The objective of this article is to discuss how to manage diabetes may not be easy but the benefits are worththe effort. The method used library research and analyzed descriptively. The conclusion are: (1) Diabetes self-management educationgives the patiend and family the skills and confidence they need to learn to manage the diabetes. (2) The overall objectives of DSMEare to support informed decision-making, self-care behaviors, problem-solving and active collaboration with the health care team andto improve clinical outcomes, health status, and quality of life
Comparative Analysis of Advanced and Fixed TIME Traffic Control Systems in Increasing Traffic Performance
The potential benefit of Advanced Traffic Control Systems (ATCS) to ease traffic congestion in large cities around the world is well known. However, the application of the systems in large cities in developing countries is noteworthy because of specific local conditions commonly occur in the large cities. The aim of this paper is to analyze the comparison of advanced traffic control systems and fixed time traffic control systems performance in a large city in a developing country. A large road network in Bandung, Indonesia was used as a case study. GETRAM (The Generic Environment for Traffic Analysis and Modeling) was conducted to evaluate the performance of the systems. The results of evaluation found that the application of ATCS was better than Fixed Time traffic control system at intersections with 5 legs, closed to adjacent intersections, and at intersections lied in CBD
- …
