4,224 research outputs found
The Effect of Human Resources on Capital of Worker Cooperative
There are several business problems which hampers sustainability of worker cooperatives in Indonesia. They have inadequate capital to support businesses run by cooperatives and the government provides insufficient support for the worker cooperatives. The problem under study is how human resources management affected the capital of worker cooperatives. The study used explanatory approach by employing a census to collect data from 11 existing worker cooperatives in the loading and unloading services in port cities across Java. The data collected was then analyzed with the Path Analysis. Research findings indicate that human resources practices of members, administrators, and managers were significant in affecting the capital of cooperatives simultaneously. However, when analyzed partially, influence of each variable was mixed. Partially, the human resource practices of members does not have a significant effect, while the administrators do have positive effect and the managers have negative effect. The administrator is considered the most important determinant of capital in cooperatives. Thus, it is recommended that worker cooperatives should pay attention to provide member educational and professional trainings and improve administrator quality in raising and making use of capital more efficiently. For further research, it is suggested to study the impact of human capital on other types of cooperatives
Pertumbuhan Produktivitas Perusahaan Manufaktur Indonesia dan Penanaman Modal Asing: Penerapan Metode Dekomposisi
Tulisan ini mengkaji pertumbuhan produktivitas perusahaan lokal Indonesia dikarenakan masuknya penanaman modal asing (PMA). Dengan memanfaatkan data survei perusahaan
manufaktur oleh Badan Pusat Statistik (BPS) periode 1988-2000, tulisan ini mendekomposisi pertumbuhan produktivitas (productivity growth) perusahaan manufaktur
Indonesia menjadi tiga sumber penting: perubahan efisiensi teknis, kemajuan teknologi, dan perubahan efisiensi skala. Hasil memperlihatkan bahwa rata-rata pertumbuhan produktivitas total (TFP) antara 1988 dan 2000 adalah 3,51, dan sumber utama yang berkontribusi terhadap pertumbuhan produktivitas berasal dari kemajuan teknologi. Temuan menarik muncul ketika data dibagi menjadi dua kelompok: perusahaan asing dan perusahaan lokal. Ditemukan bahwa perusahaan asing mengalami pertumbuhan produktivitas yang lebih besar daripada perusahaan lokal, khususnya pada periode krisis ekonomi
Spillover Effect of foreign direct investment on Domestic Firms: Aggregate and Disaggregate Analysis
This research examines the spillover effects of foreign direct investment (FDI) on the productivity of local firms in East Java. It seeks to provide insight into the aggregate and disaggregate analyses of the spillover effects. At the aggregate level, the spillover effects on firms’ productivity are evaluated for all firms in manufacturing industries. At the disaggregate level, the spillover effects are examined for firms in nine specific industries. Two measures of spillover effects are applied in gaining a comprehensive analysis on the productivity advantages. The impact of FDI on productivity level is analyzed to gain insight into the long-run spillover effects, while the impact of FDI on productivity growth is to detect the short-run effects. There are five important findings of this study: (1) there is indication of a positive productivity spillover from FDI on local firms; (2) the labour-intensive industries tend to receive negative spillover effects, whereas the capital-intensive industries tend to gain positive spillover effects; (3) the total factor productivity growth (TFPG) of firms in East Java is sourced mainly from the scale efficiency change (SEC); (4) the spillover effects of FDI are mainly scale-efficiency knowledge and technological knowledge; (5) the technical efficiency knowledge tends to be a long-run effect rather than a short-run
Competence and discipline on work motivation and the implication on working performance
The performance of the board members is a key determinant of a Parliament‘s performance in carrying out the duties and the responsibilities of budgeting, legislation, and control. This study aims to obtain the results about the effect of competence and discipline on work motivation and the implication on the performance of members of the Depok Municipality’s House of Local Representatives or the Depok City Council. The method used is descriptive-explanatory with a survey that aims to test the hypothesis and to explain causal relationships between the variables. The population is all the members of the Depok City Council (50 people). A sample of 34 people was taken by simple random method. The research hypothesis is tested using the Path Analysis. The results showed that the competence and the discipline have simultaneously effects on the work motivation of the board members. Work motivation refinement can be pursued through increased competence and discipline synergistically. However, not disjointed competence and discipline is an obstacle in strengthening the work motivation. Partially, the work motivation is more influenced by the competence rather than the discipline. The results also showed that the competence, discipline and work motivation have affected simultaneously the performance. Performance refinement can be pursued through increased competence, discipline, and work motivation synergistically. Partially, the performance is more influenced by the discipline rather than the competence and the work motivation. Our suggestion to the headship of the Depok City Council is to improve the competence and the discipline of the board members synergistically and continously in order to strengthen the work motivation and improve the performance at the same time. We recommend to formulate policies which require the adequacy and the suitability of competence in the placement of tasks and improve the discipline collectively. It is recommended to immediately implement a performance management system and enhance the rules of internal procedures through conditioning duties and responsibilities according to the competence. It is also suggested to researchers to examine the performance of board members in other regions using other factors such as control, compensation, commitment and job satisfaction.peer-reviewe
Studi analisis pendapat Imam Syafi’i tentang kebolehan wasiat orang kafir kepada muslim
Wasiat merupakan penghibahan harta dari seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang sesudah meninggalnya orang tersebut. Di sisi lain wasiat juga merupakan tasharruf (pelepasan) terhadap harta peninggalan yang dilaksanakan sesudah meninggal dunia seseorang. Dalam hal wasiat orang kafir, Semua Mazhab sepakat temasuk Imam Syafi’i bahwa seorang kafir dzimmi boleh berwasiat untuk sesama kafir dzimmi, juga untuk seorang muslim dengan syarat wasiat syar'iyyah, Sedangkan para ulama mazhab berselisih pendapat tentang sahnya wasiat seorang muslim untuk seorang kafir kharbi. Maliki, Hanbali dan mayoritas Syafi’i mengatakan bahwa wasiat seperti itu sah, sedangkan Mazhab Hanafi dan mayoritas Imamiyah mengatakan tidak sah. Padahal seorang yang dihukumi kafir akan kehilangan solidaritas dan pertolongan masyarakat Islam, karena dia telah memerangi Islam dengan kekafiran yang jelas dan kemurtadan yang gamblang. Oleh karena itu, dia harus diboikot oleh masyarakat Islam dan diputuskan segala hubungan sosial, sehingga dia dapat menyadari kesalahannya dan kembali kepada Islam. Dari latar belakang tersebut timbul rumusan masalah bagaimana pendapat Imam Syafi’i mengenai kebolehan wasiat orang kafir dan bagaimana istinbath hukum Imam Syafi’i dalam masalah kebolehan wasiat orang kafir. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, dan data-data yang dipakai dalam menulis penilitian ini diantaranya kitab Al-Mughni Al-Syarkhu Al-Kabir yang didalamnya mengutip pendapat Imam Syafi’i tentang kebolehan wasiat orang kafir serta referensi-referensi yang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data (Library Reseach) dan kemudian data tersebut dianalisis. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa wasiat itu sama hukumnya dengan hukum hibah yang dilakukan orang kafir kepada orang Islam, karena dalam hibah orang yang bukan Islam berhak menerima hibah atau wasiat dari orang Islam, dan sebaliknya juga berlaku orang Islam berhak menerima hibah dan wasiat dari orang yang bukan beragama Islam. karena menurut qiyas yang dipakai istinbath Imam Syafi’i dalam masalah ini bahwa hukum pokok (ashlun) adalah hibah, sedangkan hukum cabangnya (far’un) yaitu wasiat, kemudian sifat yang menjadi dasar persamaan (illat) adalah keduanya sama-sama suatu pemberian secara sukarela tanpa mengharap imbalan, jadi dalam masalah wasiat orang kafir ini dapat ditemukan hukumnya yaitu diperbolehkan. Jadi Pendapat Imam Syafi’i dalam kasus ini, beliau lebih menekankan tentang persaudaraan kesamaan keyakinan. Dan metode istinbath hukum yang digunakan oleh Imam Syafi’i, dalam masalah ini adalah Al-Qur’an, Sunnah dan Qiyas
Do Local Suppliers and Local Buyers Benefited from Foreign Direct Investment?: Evidence from Indonesia
This study examines the impact of foreign direct investment on the local suppliers as well as on the local buyers in Indonesian manufacturing industries. The effect of FDI on local suppliers is tracked down using the backward effect on the efficiency performance and the effect on local buyers is evaluated through the forward effect on the technical efficiency. Stochastic Frontier Method is applied as the method of estimation on 3,318 firms for 13 year period (total 43,134 observations). The panel data are constructed using the survey of large and medium firms conducted by Indonesian Central Board of Statistik (BPS). The results show that the existence of foreign firms in Indonesian manufacturing sector reduce inefficiency of not only local firms in the same industries but also local suppliers and local buyers
DOMINASI PEMAKAIAN BAHASA JAWA DI PROVINSI LAMPUNG BERDASAR DATA SENSUS PENDUDUK 2010 Ancangan Demografilinguistk
Paper ini bertujuan menjelaskan (a) pemakaian bahasa Jawa di Provinsi Lampung; (b) hubungan pemakaian bahasa Jawa di Provinsi Lampung berdasarkan etnisitaspenduduk; dan (c) faktor penyebab dominannya pemakaian bahasa Jawa di Provinsi Lampung. Studi bahasa ini bersifat makro dengan menggunakan data hasil sensus penduduk (SP) Indonesia 2010. Pemerolehan data menggunakan metode simak. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif yang dilanjutkan dengan pemaknaan secara teoretis fenomena-fenomena yang menonjol. Hasil studi menunjukkan bahwa masyarakat Provinsi Lampung sangatdominan menggunakan bahasa Jawa(55,32 persen) daripada bahasa Lampung (sekitar 13 persen). Selain itu, masyarakat Lampung dalam komunikasi sehari-hari sebesar 22,74 persen menggunakan bahasa Indonesia. Dilihat dari komposisi etnis, tiga etnis paling dominan adalah Jawa (64 persen), Lampung (13 persen) dan Sunda (9 persen). Faktor penyebab dominannya bahasa Jawa untuk komunikasi sehari-hari (bahasa ibu) di Lampung adalah karena dominannya etnis Jawa di sana. Dominasi etnis Jawa di Lampung disebabkan transmigrasi secara masif dari pulau Jawa (Jawa Tengah) ke lampung sejak 1905 (pemerintah Hindia Belanda) hingga zaman Orde Baru.
Kata kunci: penutur, pemakaian, bahasa Jawa, bahasa Lampung, transmigrasi
Foreign Ownership, Productivity, and Economic Crisis
This paper evaluates the productivity benefit from the present of foreign ownership in Indonesian manufacturing firms. The productivity benefit is analysed for the period before crisis (1988-1996) and the period crisis onwards (1997-2000). Using the methodology of stochastic production frontier, the results show that foreign ownership generates positive productivity benefit to local manufacturing firms, both during the before crisis period and during the crisis onwards period. An interesting result emerges when comparing the two periods. Although positive spillover benefits exist in both periods, the coefficient of FDI Spillovers is larger during the period of crisis onwards, suggesting that the productivity benefit increase after economic crisis. These findings support an argument by Takii (2007) that economic crisis has positive impact on the productivity spillovers of FDI.
Keywords: Foreign ownership, productivity benefits, Indonesian manufacturing, economic crisis
Hubungan Karakteristik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di kabupaten Lahat,Tahun 2003
Penyakit Tuberkulosis Paru di kabupaten lahat pada tahun 2001, merupakan penyakit infeksi penyebab kematian ke 3 (21,71%) terbesar setelah Typhoid dan Diare. Kejadian penyakit Tuberkulosis Paru dapat sipengaruhi oleh karakteristik rumah mencakup kepadatan hunian,pencahayaan,ventilasi,kelebaban dan jenis lantai rumah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dan beasar resiko karakteristik rumah denga kejadian Tuberkulosis Paru. jenis penelitian Explanatory and confirmation research dengan pendekatan case control. Variabel bebas yang diteliti meliputi kepadatan, hunian, pencahayaan, kelebaban dan jenis lantai.Sedangkan variabel terikatnya adalah Tb. Paru. Populasi penelitia terdiri-dari 2 kelompok adalah kasus (penderita Tb.paru) dan kelompok kontrol (penderita Tb.Paru (-) dan bukan penderita Tb.Paru. sampel penelitian ini terdiri dari sampel kasus (penderita Tb.Paru) dan kontrol I ( penderita Tb.Paru BTA negatip) dan kontrol II (bukan penderita Tb.Paru). Adapun peneitian ini terbagi atas analisa kelompok kasus-kontrol I dan kelompok kasus kontrol II. Penentua besar sampel menggunakan rumus Lemeshow diperoleh 46 sapel,total sampel 138 sampel. Analisa uji hubungan menggunakan chi Square. Pada kelompok aksus-kontrol I, dari 92 responden yang diteliti diketahui bahwa 51% rumah padat hunian, 61 % pencahayaan tidak memenuhi syarat, 45% ventilasi tidak memenuhi syarat, 29 % kelembaban tidak memenuhi syarat dan 61 % jenis lantai tidak memenuhi syarat.Pada kelompok kasus-kontrol II, dari 92 responden yang diteliti diketahui ,49% rumah padat hunian, 57% pencahayaan tidak memenuhi syarat, 45% ventilasi tidak memenuhi syarat, 27 % kelembaban tidak memenuhi syarat dan 51% jenis lantai tidak permanen.Hasil uji chi square pada kelompok kasus-kontrol I, untuk kepadatan hunian,pencahayaan dan ventilasi menunjukan ada hubungan sedangkan kelembaban dan jeis lantai tidak ada hubungan. Pada kasus-kontrol II, untuk kepadatan hunian,pencahayaan,ventilasi dan jenis lantai menunjukkan ada hubungan sedangkan kelembaban tidak ada hubungan. Dengan hasil tersebut disarankan kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas agar lebih meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan lingkungan terutama mengenai pentingnya rumah bagi kesehatan.
Kata Kunci: Karakteristik rumah, kejadian tuberkulosis par
ALTERNATIF DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR RING ROAD BARAT SUKOHARJO DENGAN METODE BINA MARGA 1987, AASHTO 1986 DAN ROAD NOTE 31 (Studi Kasus pada Ruas Jalan Ring Road Barat Sukoharjo)
Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah yang cukup padat arus lalu
lintasnya karena dilewati arus dalam kota, arus antar kota maupun arus antar
propinsi sehingga mengalami perkembangan di berbagai bidang, dan
mengakibatkan pertumbuhan lalu lintas yang cukup besar. Hal ini mengakibatkan
kondisi jalan Jendral Sudirman tidak mampu menampung kebutuhan lalu lintas
yang ada. Untuk mengatasi kemacetan dan kepadatan lalu lintas perlu diadakan
penataan kembali jaringan jalan, salah satunya dengan rencana dibangunnya Ring
Road Barat Sukoharjo ditinjau dari desain tebal perkerasan yang dipakai
diharapkan mampu memikul beban lalu lintas selama umur rencana jalan.
Metode yang digunakan dalam penelitian Alternatif Desain Tebal
Perkerasan Lentur adalah dengan membandingkan tiga metode, yaitu metode Bina
Marga 1987, AASHTO 1986 dan Road Note 31 yang ditinjau dari segi teknis dan
ekonomis. Untuk menganalisis ketiga metode tersebut data primer dari LHR hasil
survai pada tanggal 10 dan12 Oktober 2004 selama dua hari yang dimulai pukul
06.00 BBWI, data sekunder dari Dinas Pertanian Sukoharjo, Laporan Akhir
Kajian Jalan Lingkar Sukoharjo yang disusun Tim Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo dan Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun
2004. Data yang diperoleh untuk menghitung kebutuhan tebal perkerasan lentur
dari hasil perhitungan ketiga metode dipilih yang paling ekonomis.
Hasil penelitian diperoleh metode Bina Marga 1987 untuk Surface course
50 mm, Base course 100 mm, Subbase course 270 mm, metode AASHTO 1986
untuk Surface course 155 mm, Base course 125 mm, Subbase course 280 mm,
metode Road Note 31 untuk Surface course 100 mm ,Base course 150 mm,
Subbase course 190 mm. Hasil hitungan semua metode setelah dikonversikan ke
dalam beton aspal diperoleh metode Bina Marga 1987 =166 mm, AASHTO 1986
= 283 mm dan Road Note 31 = 210 mm. Jadi dari ketiga metode yang paling
ekonomis kebutuhan bahannya metode Bina Marga 1987
- …
