480 research outputs found
PENGARUH MOTIVASI, INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PETROSIDA GRESIK
Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup organisasi merupakan suatu proses peningkatan kualitas dalam rangka mencapai kinerja yang baik dari para karyawan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari karyawan harus diupayakan yang terstruktur dan efektif seperti peningkatan motivasi, pemberian insentif dan penegakan disiplin kerja.
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah karyawan bagian produksi pada PT Petrosida Gresik dengan teknik pengambilan sampling jenuh dan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Adapun Teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi berganda.
Hasil pengujian menunjukkan motivasi, insentif dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa model analisis yang digunakan layal untuk dijadikan model penelitian. Kondisi ini diperkuat dengan perolehan koefisien korelasi berganda sebesar 82.3% menunjukkan korelasi antara variabel motivasi, insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang erat. Hasil pengujian juga menunjukkan motivasi, insentif dan disiplin kerja kerja masing-masing berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan adalah motivasi kerja yang memiliki nilai koefisien derminasi sebesar 32.31% lebih besar dari variabel lainnya.
Kata Kunci: Motivasi Kerja, Insentif, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawa
Software for Auto-Generating Electrode Block Order Sheet: Study Case in Mold Machining Workshop
In a mold manufacturing process, few to hundreds electrode is required for the EDM process. The electrode production is time consuming and it prone to errors when it comes to creating Electrode Block Order Sheet. New software was developed to create automated process to generated Electrode Block Order Sheet that reduce the time consumption and eliminate human errors during the process. By the application of the software, time consumption to create Electrode Block Order Sheet is reduced by 80% and human error involved in the process is eliminated.Keywords. EDM, mold, software, automation, electrode, manufactur
Analisis Faktor Penurunan Tanah Terhadap Kinerja Automated Rubber Tyred Gantry Pada Terminal Peti Kemas Semarang
Penurunan tanah yang terjadi di Terminal Peti Kemas Semarang, khususnya pada Container Yard 05 tempat Automated Rubber Tyred Gantry beroperasi menyebabkan sistem operasi ARTG terganggu. Hal tersebut dikarenakan penurunan tanah menyebabkan kemiringan pada ARTG pad. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk memprediksi kapan kemiringan ARTG pad pada tiap blok melewati batas toleransi supaya segera dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan perhitungan konsolidasi, penurunan tanah pada Container Yard 05 seharusnya berhenti pada 300 sampai 360 hari setelah pekerjaan reklamasi selesai. Namun saat dilakukan pengukuran lapangan di bulan Agustus 2016 dan Maret 2017 masih terdapat penurunan tanah. Berdasarkan data pengukuran lapangan yang ada, dilakukan pendekatan berupa persamaan linear untuk memprediksi kapan masing-masing blok pelayanan ARTG sistemnya terganggu. Diprediksi Blok C akan terganggu sistemnya paling awal, yaitu pada bulan Maret 2017. Blok D akan terganggu sistemnya pada September 2017, kemudian pada bulan Februari 2018, Blok F sistemnya terganggu. Sistem Blok G akan terganggu di bulan April 2018, sedangkan sistem pada blok E diprediksi akan terganggu paling akhir yaitu bulan Juni 2019. Saran yang dapat diberikan ialah saat proses reklamasi, sebelum area reklamasi diberikan perkerasan, derajat konsolidasinya sudah harus mencapai atau mendekati 90%. Dengan demikian tanah yang ditimbun akan lebih stabil saat mulai diberikan beban operasional. Untuk blok yang sistemnya akan terganggu, dapat dilakukan pekerjaan leveling
POLA PENGGUNAAN DAN PERSEDIAAN ANALGETIK DI PUSKESMAS DEPOK II DAN PUSKESMAS CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Obat golongan analgetik-antiinflamasi non steroid (AINS) merupakan obat yang paling banyak diresepkan dan umum digunakan untuk terapi nyeri, demam, dan proses peradangan. Penggunaan obat di pusat pelayanan kesehatan cenderung berlebih, penyebab utama tingginya penggunaan obat di pelayanan kesehatan adalah keterbatasan pengetahuan petugas profesional kesehatan mengenai bukti-bukti ilmiah terkini serta keyakinan dan perilaku pasien sangat berperan dalam penetapan jenis obat yang diberikan. Puskesmas merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan dasar dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Perlu dilakukan penelitian tentang pola penggunaan dan persediaan analgetik di Puskesmas untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pengelolaan obat di fasilitas kesehatan seperti di Puskesmas, terutama untuk obat-obatan analgetik yang pemakaiannya terus meningkat dari waktu ke waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan dan persediaan analgetik di Puskesmas Depok II dan Puskesmas Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.Penelitian ini dilakukan mengikuti rancangan penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif di Puskesmas Depok II dan Puskesmas Cangkringan untuk mengetahui pola penggunaan dan persediaan analgetik di kedua Puskesmas.Hasil penelitian menunjukkan, pola penggunaan yang meliputi konsumsi dan nilai pemakaian analgetik lebih besar di Puskesmas Depok II, sedangkan penyakit, obat lain dan aturan pakai lebih bervariasi di Puskesmas Cangkringan, kemudian untuk persediaan analgetik hasilnya adalah mencukupi baik di Puskesmas Depok II maupun Puskesmas Cangkringa
- …
