22 research outputs found

    Penentuan Waktu Simpan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Metode Pengasapan Tradisional

    Get PDF
     Bawang merah memiliki kadar air tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan selama masa penyimpanan. Penanganan pasca panen yang banyak dilakukan oleh para petani di Kabupaten Brebes pada umumnya masih secara sederhana/tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk  Mengetahui pengaruh  metode  pengasapan  terhadap  kualitas  bawang  merah  selama penyimpanan dan umur simpan bawang merah. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 2 ulangan.  Faktor yang dicoba meliputi lama penyimpanan   yaitu 3, 6,  9, 12 minggu. Variabel pengamatan pada penelitian meliputi, kadar air, susut bobot, tekstur serta penentuan umur simpan. Hasil penelitian ini adalah Perlakuan pengasapan memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas bawang merah selama penyimpanan terhadap kadar air, susut bobot dan tekstur. Mutu bawang merah selama 12 minggu atau 3 bulan dapat dipertahankan dari semua perlakuan dengan kondisi penyimpanan kadar air metode tradisional tertinggi 83,27% dengani rata-rata 68,82%, susut bobot tertinggi 24% terendah 3,5%, kekerasaan umbi cenderung stabil 4,14 N menjadi 4,36 N sampai akhir penyimpanan, Metode pengasapan dapat memperpanjang umur simpan umbi bawang merah adalah perlakuan dengan lama penyimpanan 9 minggu

    Analisis Karakteristik Mutu Beras Analog Berbahan Baku Sagu (Metroxylon sagus Rottb.)

    Get PDF
    Pola konsumsi masyarakat Indonesia cenderung sulit berubah dari beras. Bahkan banyak yang masih beranggapan bahwa belumlah makan jika belum memakan nasi, ketahanan pangan dalam pengertian pemenuhan kebutuhan pangan, diusahakan agar pangan selalu tersedia setiap saat dan masyarakat juga berharap harganya terjangkau. Beras analog merupakan salah satu bentuk solusi yang dapat dikembangkan dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan baik dalam hal penggunaan sumber pangan baru ataupun untuk penganekaragaman pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mutu beras analog berbahan baku tepung sagu. Penelitian ini mengunakan rancangan percobaan RAL. Beras analog dibuat sebanyak 5 variasi komposisi bahan penyusun yaitu 100 % dari tepung sagu, dan komposisi campuran tepung tapioka dengan perbandingan 95:5, 90:10, 80:20, 70:30 Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian dengan membandingkan F hitung dan F tabel dengan derajat penerimaan 5% menyimpulkan tepung sagu berpengaruh nyata terhadap karakteristik beras analog. Dalam pembuatan beras analog penguji menghasilkan karakteristik beras analog dengan kadar air 5,23% sampai 6,47, kerapatan curah tertinggi pada P5 dari 70% sagu dan 30% tapioka, Daya serap terendah adalah P5 yakni 71,67%, pada daya pengembang P3, P4 dan P5 memiliki prosentase yang sama 8% serta diameter beras dihasilkan 3,3 sampai 4,7 pada 50 g beras diperoleh berat terbanyak 44,33 pada P2. Pada Uji Hedonik keseluruhan perlakuan secara moderat disukai dan diterima oleh  panelis

    EFEKTIFITAS ZEOLIT TERHADAP SERAPAN NITROGEN DAN TINGGI TANAMAN PADA BAWANG MERAH

    Get PDF
    This study aims to determine the effectiveness of zeolites on nitrogen uptake and plant height in shallots. This research method used a combination randomized block design (RBD), the treatment consisted of two factors: the first factor was the dose of zeolite (0 kg / ha, 4000 kg / ha of zeolite, 8000 kg / ha) and the second factor was the variety of shallots (Bima Brebes, Super Philip, and Trisula), the size of the plots was 1.8 mx 1m, the distance between the plots was 30 cm, the distance between replicates was 100 cm using a spacing of 20 cm x 15 cm. The result of Zeolite treatment of 4 tonnes / ha on Bima Brebes variety showed the highest nitrogen uptake, namely 17.72. The best plant height was produced using zeolite 8 ton / ha with Bima Brebes variety

    Penumbuhan Jiwa Wirausaha Siswa SMK Ma’arif NU 01 Wanasari Melalui Pelatihan Pengolahan Limbah Air Kelapa

    Get PDF
    Entrepreneurship development among productive young people is a strategic program to build young entrepreneurs who have quality human resources. Vocational students are a strategic choice for building young entrepreneurs. The purpose of this community development activity is 1) Building strong character, because strong character becomes the main capital to become an entrepreneur in facing the challenges of changes that occur in his life. 2) Vocational students have skills to process coconut water waste into nata de coco. 3) Vocational students can start opening new business opportunities either before or after graduating later. The partners of this activity are students from SMK Ma'arif NU 01 Wanasari who are selected 20 students, their have an interest in food entrepreneurship. This activity was carried out in four stages for 2 months. Activities are divided into 4 stages. stage I is measuring the level of understanding from the students about entrepreneurship by giving quisioners, stage II is a process transfer knowlegde with the lecture method, stage III is carried out with the practice of directly using appropriate technology, stage VI is the evaluation stage of activities with quisioner and lecture methods. All vocational students participate in all stages of the training well, with this entrepreneurship training vocational students have increased skills and knowledge in entrepreneurship. Through these activities vocational students also have the skills to process coconut water waste into nata de coco until the packaging process is ready to be marketed and vocational students have basic knowledge about starting entrepreneurship in the food sector. Based on the evaluation results of entrepreneurship training activities, Vocational students are very happy and satisfied and in accordance with the expectations of SMK students to build their entrepreneurial spirit

    Characteristics of the physicochemical properties of purple sweet potato flour (Ipomea batatas L.) with temperature variations in drying cabinet dryer

    Get PDF
    Purple sweet potatoes are highly prevalent in Indonesia and possess numerous advantageous qualities. However, the susceptibility of fresh purple sweet potatoes to damage during storage necessitates the implementation of a drying or sieging process. The objective of this study is to investigate the impact of fluctuations in drying temperature on the physicochemical properties of purple sweet potato flour (Ipomea batatas L.). The research methodology employed in this study utilises a complete randomised design (RAL) with a single factor, namely temperature, which consists of four levels (50°C, 60°C, 70°C, 80°C). Each level of temperature is repeated three times, resulting in a total of three repetitions. The data underwent analysis utilising the ANOVA test to determine the presence of a significant difference. Subsequently, the Duncan Multiple Range Test (DMRT) analysis was conducted at a significance level of 0.05. The parameters examined encompass physical attributes, such as yield, water absorption, and kamba density, as well as chemical attributes, including moisture content, ash content, and coarse fibre content. The findings indicate that variations in drying temperature significantly impact the physical properties, including vehurrence, water absorption, and kamba density. The variation in drying temperature has adiscernible impact on both moisture content and fibre content, while it does not exhibit a perceptible influence on ash content. Based on the findings from the analysis of the purple sweet potato flour test, it has been determined that the treatment with the lowest water content was recorded at 7.68% under a temperature of 50°C. Similarly, the treatment with the lowest ash content was observed at 2.23% under the same temperature condition. Conversely, the treatment with the highest fibre content was measured at 4.33%. Furthermore, the treatment with the highest yield was obtained at 22.28% under a temperature of 50°C. Additionally, the treatment with the highest water absorption was recorded at 114.66% under the same temperature condition. Lastly, the treatment with the lowest bulk density was observed at 71.05 g/ml under a temperature of 80°C. Keywords: purple sweet potato flour, drying temperature, physicochemical characteristics

    Pengaruh Berbagai Jenis Kemasan Produk Telur Asin Brebes Terhadap Tingkat kekuatan Kemasan

    Get PDF
    Kemasan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus produk, baik yang bersentuhan langsung dengan produk atau tidak. Kemasan dapat ditujukan untuk memenuhi keinginan konsumen, memperluas pangsa pasar, meningkatkan nilai jual, memberikan keunikan suatu produk, dan mempermudah distribusi dan transportasi serta memberikan perlindungan dan menjaga mutu produk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat kekuatan kemasan dalam melindungi telur asin dari kerusakan mekanis sehingga dapat ditemukannya kemasan yang terbaik untuk mengemas telur asin. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu uji kekuatan kemasan dengan cara dijatuhkan dari ketinggian 110 cm. Adapun sampel kemasan yang digunakan yaitu kemasan anyaman bambu, box karton, egg tray karton, egg tray plastik. Analisis data menggunakan metode RAL non factorial yang diolah dengan aplikasi SPSS versi 24 dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil analisis data menujukan bahwa berbagai jenis kemasan berpengaruh nyata dalam menjaga telur asin dari kerusakan mekanis, adapun kemasan egg tray karton adalah kemasan yang paling efektif untuk mencegah kerusakan mekanis

    Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Kadar Protein Bolu Batik Kukus

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ampas tahu terhadap kadar protein bolu batik kukus. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)  non-faktorial yaitu perbandingan penambahan tepung ampas tahu : tepung terigu dengan konsentrasi (0% : 100%), (35% : 65%), (40% : 60%), dan (45% : 55%). Parameter yang diukur yaitu kadar protein bolu batik kukus. Data diolah menggunakan uji one way ANOVA, dan apabila berpengaruh nyata dilanjutkan pada uji lanjut duncan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung ampas tahu pada bolu batik kukus berpengaruh nyata terhadap kadar protein bolu. Hasil tertinggi kadar protein bolu batik kukus yaitu P3 dengan nilai 9,088%, sedangkan kadar protein terendah terdapat pada perlakuan P0 tanpa penambahan tepung ampas tahu

    PENGARUH JARAK TANAM DAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk upaya peningkatan produksi dan hasil budidaya tanaman bawang merah yangberwawasan lingkungan dengan pemanfaatan pupuk kandang sapi dan pengaturan jarak tanam. Penelitiandilaksanakan selama 8 bulan dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2015.Penelitian dilakukan di lahan sawahBrebes, Kabupaten Brebes, jenis tanah alluvial dengan ketinggian tempat kurang lebih 50 m dpl. Penelitian inimerupakan percobaan faktorial 4 x 3 dengan rancangan lingkungan adalah rancangan acak kelompok. Faktorpertama adalah Jarak Tanam: J1 = 20 cm x 20 cm, J2 = 20 cm x 15 cm, J3 = 20 cm x 10 cm. Faktor yang keduaadalah takaran pupuk kandang sapi yaitu K0 = 0ton/ha, K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Karakterpertumbuhan dan hasil bawang merah diamati pada penelitian ini. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Funtuk mengetahui keragamannya dan apabila ada perbedaan nyata dilanjutkan dengan DMRT dengan tingkatkesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil umbi segar dan kering bawang merah per hektar tertinggidiperoleh pada tanaman dengan perlakuan jarak tanam 20 x 15 cm dengan hasil 20,56 t/ha (umbi segar) dan 18,63t/ha (umbi kering).Kata kunci: bawang merah, jarak tanam, pupuk kandang sapi, pertumbuhan dan hasilABSTRACTThis reseacrh purpose was to know the effect of plant distance and application of cowmanure on growth and yield of shallot by which sustainable for agriculture production.. This research was donewithin 8 months since January until August 2015. This research was done in Brebe with characters of alluvial soiland place hight is less than 50 m above sea level. This research arranged by factorial with first factor of plantdistance viz. J1= 20 cm x 20 cm, J2= 20 cm x 15 cm, J3= 20 cm x 10 cm and second factor of cow manure dosageviz. K0 = 0 to/ha, K2 = 20 ton/ ha, K3 = 30 ton/ha. The character of growth and yield of shallots was observed inthis study.Data of observing result analized by F test and it will be continued by DMRT p= 5% if there wassignificant difference. Research result showed that the highest wet tuber and dry shallot per hectare mostly foundon plant distance 20 x 15 cm with the result of 20.56 t/ha and 18.63 t/ha, respectively.Keywords: shallot, plant distance, cow manure, growth and yield</jats:p

    Rancangan Acak Lengkap Dan Rancangan Acak Kelompok Pada pH Gelatin Kulit Domba Dengan Pretreatment Larutan NaOH

    Full text link
    Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil dan kesimpulan data yang diolah menggunakan rancangan acak lengkap dan rancangan acak kelompok dari data pH gelatin kulit domba yang dilakukan pretreatment larutan NaOH. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif berdasarkan hasil ANOVA dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dari data hasil pengukuran pH gelatin kulit domba. RAK menghasilkan galat dan koefisien keragaman yang lebih kecil, namun tidak menghasilkan nilai yang signifikan untuk keragaman kelompok. Uji lanjut yang cocok yaitu uji tukey.&#x0D;  &#x0D;  </jats:p
    corecore