6,809 research outputs found
PENGARUH PENGGUNAAN HANDOUT MATA PELAJARAN MENGGERINDA PAHAT DAN ALAT POTONG TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara siswa yang tidak menggunakan handout dengan siswa yang menggunakan handout pada mata pelajaran menggerinda pahat dan alat potong di kelas 2 Jurusan Teknik Permesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 2 Jurusan Teknik Permesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara random sampling yaitu memilih kelas secara acak. Kelas yang dijadikan eksperimen adalah kelas 2 TP 4 dan kelas yang dijadikan kontrol adalah kelas 2 TP 3. Jumlah siswa dari masing-masing kelas adalah 30 siswa. Siswa Kelas 2TP4 menggunakan handout pada saat proses pembelajaran siswa menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan serta siswa melengkapi materi yang kosong pada handout. Sedangkan kelas 2TP3 menggunakan fotokopian materi pada saat proses pembelajaran siswa hanya menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Sebelum dilakukan uji t, dilakukan uji persyaratan analisis yaitu berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa kelompok kontrol pada saat pre test nilai rata-ratanya 56,13. Sedangkan siswa kelompok eksperimen pada saat pre test nilai rata-ratanya sebesar 54,10. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post test untuk mengetahui kondisi akhir siswa. Prestasi siswa yang tidak menggunakan handout nilai rata-rata post test sebesar 65,13. Sedangkan siswa yang menggunakan handout nilai rata-rata post test sebesar 80,47. Dari hasil uji t diketemukan t hitung > t tabel yaitu 15,872 > 2,002. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan setelah diberi perlakuan berupa penggunaan handout dibandingkan dengan prestasi belajar kelompok kontrol
PENGARUH PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KEMAMPUAN PRAKTIK TUNE UP MOTOR SISWA KELAS II DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO BANTUL
Penelitian yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul bertujuan : (1) Untuk mengetahui apakah kemampuan praktik tune up motor siswa setelah dilaksanakannya kegiatan praktik industri lebih tinggi dari pada sebelum dilaksanakannya praktik industri (2) Untuk mengetahui pengaruh praktik industri terhadap peningkatan kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X MTR A dengan jumlah 35 siswa, kelas X MTR B dengan jumlah 35 siswa dan X MTR C dengan jumlah 35 siswa dan diambil sampel sebesar 45 responden. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ex-postfacto dengan bentuk penelitian komparasi. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes yang berupa pretest (untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan praktik industri) dan posttest (untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah pelaksanaan praktik industri) dengan menggunakan standar 21 poin tune up pada AHAAS. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan komparatif t-test dengan taraf kesalahan yang ditentukan sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Tahun 2011 sebelum melaksanakan Praktik Industri perolehan nilai rerata 53,51. 2) Kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Tahun 2011 setelah melaksanakan Praktik Industri menunjukkan peningkatan rerata 19,00 4) Terdapat pengaruh praktik industri terhadap peningkatan kemampuan praktik tune up motor siswa di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul. Dibuktikan dengan hasil dari uji hipotesis yaitu dengan uji-t didapatkan t hitung 12.53 harga t tabel sebesar 1.684, karena harga t hitung ≥ t tabel maka ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan praktik tune up motor siswa sebelum melaksanakan praktik industri dengan kemampuan praktik tune up motor siswa setelah melaksanakan praktik industri di SMK Muhammadiyah 1Bambanglipuro Bantu
PENGARUH LATIHAN KONTINYU DAN INTERVAL TERHADAP KAPASITAS AEROBIK
This research aims at studying: (1) The influence of continual exercise towards aerobic capacity, (2) The influence of interval exercise towards aerobic capacity, (3) The different effectiveness of continual and interval towards maximal aerobic capacity. This is an experimental research study using Pre-Test-Post-Test Group Design. The populations in this research were 23 volleyball players of “Garuda” from Kulonprogo Regency, Yogyakarta. The samples were all populations so that this study is called as population research. The instruments used in this research were Multistage Fitness Test. The data were analyzed using t test, and mean deficiency. The results show that: (1) there were significant influences of continuous exercise towards the aerobic capacity, (2) there were significant influences of interval exercise towards the aerobic capacity, (3) there were significant differences in the effectiveness of continuous and interval exercise towards the aerobic capacity. Continuous exercise was more effective than the interval one. Keywords: Continuous Exercise, Interval Exercise, Aerobic Capacit
Analisis Pemahaman Konseptual dan Prosedural Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berdasarkan Gaya Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai analisis pemahaman konseptual dan prosedural siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan gaya belajar siswa, untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek dari penelitian ini terdiri dari enam orang. Keenam subjek penelitian tersebut dipilih berdasarkan kategori gaya belajar siswa kelas X di salah satu SMA kabupatenBulukumba. Dua subjek mewakili kategori gaya belajar visual (PAR dan MRK), dua subjek mewakili kategori gaya belajar auditorial (ARR dan HMY) dan dua subjek mewakili kategori gaya belajar kinestetik (MTA dan SZD). Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang didukung oleh instrumen yaitu kuesioner gaya belajar, tes pemahaman konseptual dan prosedural dan pedoman wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan subjek dengan gaya belajar visual dan subjek dengan gaya belajar auditorial telah memenuhi tiga indikator pemahaman konseptual. Sedangkan subjek dengan gaya belajar kinestetik yaitu Subjek MTA memenuhi tiga indikator pemahaman konseptual, dan subjek SZD hanya memenuhi dua indikator pemahaman konseptual. Untuk pemahaman prosedural semua subjek tidak memenuhi indikator pengetahuan tentang algoritma, pengetahuan tentang teknik dan metode serta kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar siswa tidak mempunyai hubungan dengan pemahaman konseptual dan proseduralnya.
Kata kunci: Pemahaman Konseptual, Pemahaman Prosedural, Gaya Belaja
Peranan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peranan pemerintah kota Yogyakarta dalam memelihara kerukunan umat beragama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik cross check. Selanjutnya teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif yang meliputi 4 (tiga) tahap, yakni: pengumpulan data, reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan pemerintah kota Yogyakarta dalam memelihara kerukunan umat beragama meliputi; a) sebagai fasilitator, pemerintah memberdayakan dan memfasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan memfasilitasi pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan serta tokoh agama dalam program pemantapan cinta tanah air dan nasionalisme. b) sebagai koordinator, pemerintah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan FKUB, pengkoordinasian dengan instansi vertikal pemerintahan, pembinaan dan pengkoordinasian camat dan lurah dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) serta koordinasi terkait penyelesaian konflik. c) regulator, pemerintah menerbitkan surat ijin mendirikan bangunan rumah ibadah sesuai dengan rekomendasi FKUB. 2) Hambatan pemerintah dalam memelihara kerukunan umat beragama yakni; kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan meminimalisir terjadinya konflik sosial, minimnya distribusi anggaran FKUB dan pemberitaan media yang berlebihan. 3) Upaya pemerintah dalam mengatasi hambatan tersebut adalah rapat koordinasi dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) kota Yogyakarta, rapat koordinasi dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) kota Yogyakarta, rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Intelejen Daerah (Forkominda) Kota Yogyakarta dan rapat rutin dengan Tim Terpadu Gangguan Sosial.
Kata Kunci: Peranan, Pemerintah Kota, Kerukunan Umat Beragam
Pengaruh Kemiringan Lahan dan Mucuna Bracteata terhadap Aliran Permukaan dan Erosi di PT Perkebunan Nusantara V Kebun Lubuk Dalam
One of the problems that became a threat to the sustainability of the ecosystem and the balance of the farm is land degradation caused by soil erosion due to rains. Elevation and topography that concerns with the land slope also gives effect to the surface run off rate and erosion. The use of Mucuna bracteata became one of efforts to address land degradation due to surface run off and soil erosion. This research uses Split Plot Design where the land slope as the main plots and the use of Mucuna bracteata swath as sub plots. The main plots consists of 3 levels namely land slope 0 - 8%, land slope 8 - 15% and land slope 15 - 25%, whereas the sub plots consists of 2 levels, namely the use of Mucuna bracteata and without the use of Mucuna bracteata. Research results show that the land slope and the use of Mucuna bracteata effects surface run off and erosion. Significantly the existence interaction between the land slope with the use of Mucuna bracteata. The positive correlation between the intensity of rain with surface run off, and surface run off with erosion
Mutu Kinerja Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Jawa Barat
Kinerja pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan layanan akademik merupakan faktor-faktor mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta (IAIS). Keberadaannya memiliki keterkaitan yang erat dalam upaya meningkatkan mutu kinerja IAIS. Lemahnya elemen tersebut menyebabkan ketidakseimbangan dalam mutu kinerja IAIS. Penelitian ini untuk identifikasi pengaruh kinerja pimpinan, budaya organisasi,komunikasi organisasi, dan layanan akademik terhadap mutu kinerja IAIS di Jawa Barat. Metoda penelitian yang digunakan metoda survey dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik pengumpulan data oleh angket terhadap 53 Dosen dan 53 mahasiswa dari 795 Dosen dan 2133 Mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah WMS dan path analysis. Penelitian difokuskan pada IAIS se-Jawa Barat. Teridentifikasi bahwa kinerja pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan layanan akademik memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap mutu kinerja IAIS. Untuk meningkatkan mutu kinerja IAIS disarankan (1) sistem nilai dan iklim organisasi dalam budaya organisasi senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan. (2) perlu dilakukan upaya mengefektifkan kinerja pimpinan program studi dalam menjalankan tugas dan fungsinya (3) adanya diklat komunikator supaya komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. (4) layanan akademik harus ditingkatkan (5) untuk menentukan arah dan tujuan perguruan tinggi maka dipandang perlu memiliki visi, misi, tujuan, dan strategis jelas dan terukur.Leader's performance, organizational culture, organizational communication, and academic services are factors of private Islamic institute performance quality. The factors presence has relation to improve the quality of the private Islamic institutes performance. The weak element is causing an imbalance in the quality of it. The research to determine the influence of leader's performance, organizational culture, organizational communication, and academic service for the private Islamic institute performance quality. The research's method used is survey with quantitative approach through the data techniques collection by questionnaire to 31 faculty. Data analysis techniques used are the WMS and path analysis. Research focused location on the West Java private Islamic institute. Identificated Leader's performance, organizational culture, organizational communication, and academic services have a positive and significant imfact to Private Islamic Institute Performance Quality. To improve the Private Islamic Institute Performance quality, advised it is: (1) organizational culture is always maintained and enhanced, (2) leader's performance effectiveness in performing their duties and functions, (3) improved the ability of communicators to create communication effectively and efficiently, (4) academic service must be improved (5) to determine the direction and purpose of higher education it is necessary to have the vision, mission, goals, and clear strategic and measurable
Peran Pengembang Teknologi Pembelajaran Dalam Percepatan Proses Difusi Inovasi Pembelajaran
Profesi Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) telah dihadapkan pada tantangan berat untuk ikut andil dalam mengatasi berbagai permasalah pembelajaran yang kian kompleks, meskipun usia Jabatan Fungsional PTP terbilang muda usia. Kedepan PTP tidak hanya dituntut mengembangkan karya inovatif dalam teknologi pembelajaran semata, namun dituntut pula berperan aktif mendifusikan berbagai inovasi kepada masyarakat luas dan khusunya kepada guru-guru. Untuk itu PTP perlu memposisikan pula sebagai agen pembaharu yang perlu menjalankan peran antara lain: 1) Develop need for change, 2) Estabilishes an information exchange-relationship, 3) Creates intent to change in the client, 4) Translates intent into action dan 5) Achieves a terminal relationship. Sebagai agen pembaharu, keberadaan profesi PTP akan mempercepat proses difusi inovasi-inovasi dalam pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya. Jaringan profesi PTP yang tersebar mulai dari Lembaga dan Kementerian Pusat sampai dengan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten juga akan semakin memperkuat proses difusi inovasi dalam pembelajaran di Indonesia. Untuk itu kiranya perlu dikaji lebih lanjut bahwa aspek melakukan kegiatan difusi inovasi perlu dimasukkan dalam penilaian Jabatan Fungsional PTP sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/2/M.PAN/2009 secara tersendiri sebagai Sub Unsur Kegiatan, jika perlu menjadi Unsur Kegiatan.
Kata Kunci: Peran PTP, Pengembang Teknologi Pembelajaran, Percepatan Difusi inovas
- …
