1,664 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN

    Get PDF
    Praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan pada tanggal 2 Juli sampai dengan 14 September 2013 yang berlokasi di Jl. Pramuka no 49, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan PPL diawali dengan melakukan observasi pada tanggal 28 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Mertoyudan dengan tujuan untuk mengetahui potensi sekolah, kondisi fisik ataupun non-fisik serta kegiatan praktik belajar mengajar yang berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar praktikan dapat mempersiapkan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan selama PPL di SMA Negeri 1 Mertoyudan. Berdasarkan atas analisis situasi dari hasil observasi kemudian disusun program PPL. Kegiatan PPL diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan yaitu praktikan melakukan observasi proses pembelajaran dan kondisi sekolah, mengikuti kuliah pengajaran mikro (microteaching), mengikuti pembekalan PPL, dan berkoordinasi dengan guru pembimbing. Kemudian pelaksanaan PPL dilakukan di SMA Negeri 1 Mertoyudan, praktikan mendapat kepercayaan untuk mengajar di kelas X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3, X IPS 4, X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPA 4, XI IPA 2, XII IPA 1, XII IPA 2, dan XII IPA 4. Adapun pelaksanaannya terdiri dari pembuatan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kemudian mempersiapkan bahan ajar dengan mempelajari referensi - referensi yang relevan dan membuat media pembelajaran yang mendukung. Sebelum digunakan dan dipraktikan mengajar di kelas hal-hal tersebut dikonsultasikan kepada guru pembimbing untuk menghindari kesalahan konsep. Praktikan telah melakukan praktik mengajar di kelas sebanyak 60 pertemuan, penyampaian materi menggunakan metode ceramah, dan komando. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kekurangan praktikan selama mengajar di dalam kelas. Kegiatan PPL telah dilaksanakan oleh praktikan dengan baik dan lancar meskipun dalam pelaksanaannya terdapat berbagai hambatan, akan tetapi semua dapat teratasi dengan baik atas bimbingan dan masukan dari guru pembimbing, kerjasama yang baik dengan teman KKN-PPL, dosen pembimbing lapangan, pihak sekolah, dan pihak terkait lannya

    HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATION DENGAN KEPUASAN KERJA

    Get PDF
    Apabila kepuasan kerja tercapai maka diharapkan produktivitas karyawan akan tinggi sehingga laju perusahaan juga akan lancar. Namun perlu diketahui bahwa kepuasan kerja itu sendiri tidak hanya berkaitan dengan hal-hal fisik yang bersinggungan dengan karyawan tapi juga berkaitan dengan kebutuhan psikis lain. Oleh karena itu perlu sekali, suatu perusahaan menggali faktor-faktor apa saja yang dapat memberi kepuasan kerja kepada para karyawan. Salah satu variable penting yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah human relation yaitu sejauhmana rekan kerja bersahabat dan berkompeten dalam suatu hubungan manusiawi yang positif, dan hubungan kekeluargaan diantara rekan kerja dan kepada pimpinan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara human relation dengan kepuasan kerja, sehingga penulis mengajukan hipotesis”ada hubungan positif antara human relation dengan kepuasan kerja”. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Danliris Sukoharjo bagian finishing yang berjumlah 328 karyawan. . Teknik pengambilan sampel dengan purposive non random sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala human relation, dan (2) skala kepuasan kerja. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0,559 dengan p < 0,01, yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara human relation dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi human relation yang terjadi di kalangan karyawan maka semakin tinggi kepuasan kerja pada karyawan, dan begitu juga sebaliknya. Rerata empirik variabel human relation sebesar 71,867 dengan rerata hipotetik sebesar 67,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya human relation PT. Danliris di Sukoharjo kategorisasinya sedang. Sedangkan rerata empirik variabel kepuasan kerja yakni sebesar 96,387 dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. Jadi rerata empirik < rerata hipotetik yang berarti pada umumnya subyek mempunyai kepuasan kerja yang sedang. Peranan human relation memberikan sumbangan cukup relevan dengan sumbangan efektifnya (SE) sebesar 31,27% terhadap kepuasan kerja, sehingga masih terdapat 68,73% faktor lain selain human relation yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan

    Pemetaan Pekerjaan Awal dan Masa Tunggu Lulusan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan FKIP UNS ( Periode Kelulusan 2005-2009)

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan peta okupasi (pekerjaan) awal lulusan JPOK FKIP UNS, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga periode kelulusan 2005–2009; 2) Menghitung rata-rata masa tunggu (masa menganggur) lulusan JPOK FKIP UNS, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga periode kelulusan 2005-2009; dan 3) Menghitung penghasilan (gaji) rata-rata lulusan JPOK FKIP UNS, lulusan Penkepor periode 2005-2009 untuk pekerjaan awal yang diperoleh serta pekerjaan terakhir saat pengisian angket. Informasi secara rinci digali melalui pendekatan survei eksploratif untuk mendapatkan informasi akurat tentang: 1) peta okupasi lulusan Prodi Penkepor, 2) rata-rata lama masa tunggu atau masa menganggur dan 3) penghasilan atau gaji rata-rata lulusan Prodi Penkepor pada saat mendapatkan okupasi awal serta pada pekerjaan terakhir saat mengisi angket. Kesimpulan penelitian adalah: 1) Jenis okupasi awal yang diperoleh responden urut dari prosentase terbesar adalah: guru Penjas GTT SMU/SMK Negeri (45,8 %), guru Penjas GTT SLTP Negeri (25 %), guru Penjas swasta atau yayasan (16,7 %), okupasi lain-lain tapi tidak terkait dengan bidang kepelatihan/olahraga sebesar 8,4 %, Instruktur senam di Hotel ternama (4,2 %), pelatih olahraga di klub (4,2 %); 2) Pengakuan responden atas masa tunggu rinciannya sebagai berikut : 0 bulan (12,5 %), 1 bulan (8,4 %), 2 bulan (8,4 %), 3 bulan (8,4 %), 4 bulan (4,2 %), 5 bulan (4,2 %), 6 bulan (20,8 %), 8 bulan (4,2 %), 12 bulan (12,5 %), dan 24 bulan (16,7 %). Dengan demikian rata-rata masa tunggu responden yang mewakili lulusan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (Penkepor) Jurusan POK FKIP UNS periode lulus 2005 - 2009 adalah selama 7,9 bulan; 3) Komposisi gaji meliputi gaji pada okupasi awal dan gaji pada pekerjaan terkini : a) Pada okupasi awal, sebagian besar responden mengaku memiliki penghasilan kurang dari Rp. 500.000,- per bulan. Jumlah mereka adalah sebesar 91,7 %. Sedangkan selebihnya yang berjumlah 8,3 % responden mengaku berpenghasilan antara Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 1.500.000,-; b) Pada pekerjaan yang sekarang, sejumlah 33,4 % responden mengaku berpenghasilan di bawah Rp. 500.000,- per bulan, antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebesar 20,1 %, berpenghasilan antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebesar 41,7. Sedangkan yang berpenghasilan di atas Rp. 1.500.000,- hanya sebesar 8,3 %

    Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. (2) Pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP N 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. (3) Perbedaan pengaruh pembelajaran lempar lembing dengan pendekatan konvensional dan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan populasi siswa siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 120 orang terbagi dalam enam kelas. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Sampel diambil 40% dari masing-masing kelas, sehingga besarnya sampel yang digunakan adalah 48 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan pengukuran kemampuan lempar lembing gaya hop step. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan lembing gaya hop step dengan pendekatan konvensional terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step padasiswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (thit 17.883 > ttabel5% 2.069). (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan latihan lembing gaya hop step dengan pendekatan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (thit 17.966 > ttabel5% 2.069). (3) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran lempar lembing gaya hop step pendekatan konvensional dan modifikasi sarana terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (thit 3.749 > ttabel5% 2.069). Latihan lempar lempar lembing dengan pendekatan konvensional memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan lempar lembing gaya hop step pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Simo Boyolali tahun pelajaran 2009/2010, (K1 12.67% > K2 8.72%

    Pemetaan Pekerjaan Awal dan Masa Tunggu Lulusan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan FKIP UNS ( Periode Kelulusan 2005 - 2009)

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan peta okupasi (pekerjaan) awal lulusan JPOK FKIP UNS, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga periode kelulusan 2005–2009; 2) Menghitung rata -rata masa tunggu (masa menganggur) lulusan JPOK FKIP UNS, Pro di Pendidikan Kepelatihan Olahraga periode kelulusan 2005 -2009; dan 3) Menghitung penghasilan (gaji) rata -rata lulusan JPOK FKIP UNS, lulusan Penkepor periode 2005 -2009 untuk pekerjaan awal yang diperoleh serta pekerjaan terakhir saat pengisian angket. Informasi secara rinci digali melalui pendekatan survei eksploratif untuk mendapatkan informasi akurat tentang: 1) peta okupasi lulusan Prodi Penkepor, 2) rata-rata lama masa tunggu atau masa menganggur dan 3) penghasilan atau gaji rata-rata lulusan Prodi Penkepor pada saat mendapatkan okupasi awal serta pada pekerjaan terakhir saat mengisi a ngket. Kesimpulan penelitian adalah: 1) Jenis okupasi awal yang diperoleh responden urut dari prosentase terbesar adalah: guru Penjas GTT SMU/SMK Negeri (45,8 %), guru Penjas GTT SLTP Negeri (25 %), guru Penjas swasta atau yayasan (16,7 %), okupasi lain -l ain tapi tidak terkait dengan bidang kepelatihan/olahraga sebesar 8,4 %, Instruktur senam di Hotel ternama (4,2 %), pelatih olahraga di klub (4,2 %); 2) Pengakuan responden atas masa tunggu rinciannya sebagai berikut : 0 bulan (12,5 %), 1 bulan (8,4 %), 2 bulan (8,4 %), 3 bulan (8,4 %), 4 bulan (4,2 %), 5 bulan (4,2 %), 6 bulan (20,8 %), 8 bulan (4,2 %), 12 bulan (12,5 %), dan 24 bulan (16,7 %). Dengan demikian rata -rata masa tunggu responden yang mewakili lulusan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (Penkepor) Jurusan POK FKIP UNS periode lulus 2005 -2009 adalah selama 7,9 bulan; 3 ) Komposisi gaji meliputi gaji pada okupasi awal dan gaji pada pekerjaan terkini : a) Pada okupasi awal, sebagian besar responden mengaku memiliki penghasilan kurang da ri Rp. 500.000, - per bulan. Jumlah mereka adalah sebesar 91,7 %. Sedangkan selebihnya yang berjumlah 8,3 % responden mengaku berpenghasilan antara Rp. 1.000.000, - hingga Rp. 1.500.000,-; b) Pada pekerjaan yang sekarang, sejumlah 33,4 % responden mengaku berpenghasilan di bawah Rp. 500.000, - per bulan, antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.500.000, - sebesar 20,1 %, berpenghasilan antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000, - sebesar 41,7. Sedangkan yang berpenghasilan di ata s Rp. 1.500.000, - hanya sebesar 8,3

    Analisis Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) Periode 2014

    Get PDF
    This research aims to determine and analyze the efficiency of intermediation Islamic Rural Bank (BPRS) in Central Java province using Data Evelopment Analysis (DEA) with input oriented approach in the period of 2014. By using secondary data obtained from the quarterly financial statements 25 BPRS in Central Java province which has been published on the official website of the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) is www.ojk.go.id. Based on calculations DEA , in the first quarter there were 16BPRS efficient, in the second quarter there were 17 BPRS efficient, in the third quarter there were 22 BPRS efficient , and in the fourth quarter there were 17 BPRS efficient. During the period of 2014 (Quarter I - Quarter IV), there were 13 BPRS always efficient

    PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD NEGERI I ARJOSARI TAHUN AJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode Konvensional dan metode NHT (Numbered Head Together). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri I Arjosari yang berjumlah 38 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah t-tes, yang sebelumnya dilakukan uji praysarat analisis dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode bartlet untuk uji homogenitas. Dari hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% diperoleh bahwa: (1) Terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan Kewargnegaraan antara metode konvensional dengan metode NHT (Numbered Head Together), dengan uji t diperoleh thitung = 2,028. (2) Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang dikenai metode NHT (Numbered Head Together) lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol

    PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar matematika; 2) Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika; 3) Mengetahui pengaruh pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Kedawung 2 sebanyak 26 orang siswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi: Y = 10,179 + 1,106X1 + 2,018X2. Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,953 > 2,069 dan nilai signifikansi ttabel, yaitu 2,513 > 2,069 dan nilai signifikansi Ftabel, yaitu 11,928 > 3,422 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,509 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika adalah sebesar 50,9%, sedangkan 49,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

    Evaluasi Kebijakan Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Benteng Willem II Ungaran Kabupaten Semarang

    Full text link
    Cultural heritage is an invaluable legacy for the region. Willem II Ungaran Fortress is a regional cultural heritage that can make an identity Ungaran preservation Semarang District as an area of cultural heritage and regional assets. The need for conservation with the maintenance and care by the local government got a problem regarding the ownership of the building. Then the revitalization effort has failed. The need for evaluation to measure the starting shortcomings in the implementation of a heritage revitalization. The method used in this research is the Qualitative Research Methods that use descriptive analytical research type. Object of this study is Semarang Regency / City Ungaran related benchmarks / evaluations Fort Willem II Ungaran in revitalization efforts by the District Government of Semarang

    PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK IKAN TUNA PADA RANSUM TERHADAP TINGKAT KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK AYAM BROILER

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak ikan tuna terhadap tingkat kecernaan dari bahan kering dan bahan organik pada ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Materi penelitian adalah ayam broiler umur 6 minggu sejumlah 21 ekor. Peralatan yang digunakan adalah kandang baterai, tempat pakan dan minum serta nampan untuk menampung ekskreta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari tujuh ulangan. Perlakuannya adalah menambahkan minyak ikan tuna dalam ransum basal (konsentrat kode 144, bekatul dan jagung kuning) ayam broiler sebagai sumber energi. Perlakuan terdiri atas P0 = 100% ransum basal, P1 = 100% ransum basal + 2% minyak ikan tuna, P2 = 100% ransum basal + 4% minyak ikan tuna. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian menunjukan bahwa penggunaan minyak ikan tuna berpengaruh sangat nyata (P0,05) dengan rata rata antara 72,83 sampai 74,22% untuk kecernaan bahan kering sedangkan untuk kecernaan bahan organik berkisar antara 83,73 sampai 84,03%. Kesimpulan dari penelitian penambahan minyak ikan tuna sampai level 4% mampu menurunkan konsumsi bahan kering dan konsumsi bahan organik tetapi belum mampu meningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Kata kunci : ayam broiler, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, minyak ikan tun
    corecore