1,436 research outputs found
PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK KEPOLISIAN RESORT KOTA YOGYAKARTA (UNIT PPA POLRESTA YOGYAKARTA) DALAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
PERANAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK
KEPOLISIAN RESORT KOTA YOGYAKARTA (UNIT PPA POLRESTA YOGYAKARTA) DALAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Oleh:
Arum Yuana
NIM 13401241079
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam perlindungan perempuan korban KDRT dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam perlindungan perempuan korban KDRT. Selain itu juga untuk mendeskripsikan upaya Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam mengatasi kendala perlindungan perempuan korban KDRT.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah Kepala Unit PPA dan 3 (tiga) orang anggota Unit PPA Polresta Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik crosscheck. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, kategorisasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peranan Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam perlindungan perempuan korban KDRT dilakukan secara preventif dan represif. Perlindungan secara preventif dilakukan dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi. Sedangkan perlindungan secara represif dilakukan dengan memantau kondisi kesehatan korban dan meminta visum et repertum, melaksanakan pemberian konseling, menempatkan korban di rumah aman (shelter), memberitahukan perkembangan penanganan kasus kepada korban sebagai pelapor, serta menjamin keamanan dan keselamatan korban yang mencabut aduannya. 2) Kendala yang dihadapi Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam perlindungan perempuan korban KDRT meliputi tidak adanya peraturan pelaksana terkait perintah perlindungan, tidak adanya biaya untuk visum et repertum, hasil visum et repertum keluarnya lama, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan sarana prasarana, dan terdapat korban KDRT yang enggan dirujuk ke rumah aman. 3) Upaya yang dilakukan Unit PPA Polresta Yogyakarta dalam mengatasi kendala tersebut adalah melaksanakan perlindungan sesuai Pasal 17 UU PKDRT dan Pasal 10 Perkapolri Nomor 3 Tahun 2008, menggunakan uang pribadi untuk membayar biaya visum et repertum, selalu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, bekerja sama dengan lembaga FPK2PA DIY agar bersedia mengirimkan tenaga psikolog, mengikuti pendidikan pengembangan spesialis polwan PPA, bekerja sama dengan lembaga FPK2PA DIY yang menyediakan shelter, dan memberikan pengertian mengenai hak-hak korban.
Kata kunci: Unit PPA, perlindungan, korban, kekerasan dalam rumah tangg
Pengantar program interoer
Dalam tulisan ini akan disajikan suatu bentuk penge
mbangan program linier yang khusus membahas penyelesaian
yang berupa bilangan bulat, dengan judul Pengantar Program Integer.
Program Integer dibatasi oleh kendala kendala yang beru pa fungsi diskrit dimana koefisien variabel dan nilai su¬ku tetap semuanya integer.
Sebagai metode pokok adalah Metode Bidang Potong dan Meto de Pengamatan yang terurai dalam beberapa algoritma dimana langkah-langkah penyelesaiannya diawali dengan metode Sim¬plek
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBLANG (SYZYGIUM CUMINI (L.) SKEELS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) DIABETES MELLITUS YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOSIN
Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) Terhadap Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetes Mellitus Yang Diinduksi StreptozotosinABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun jamblang terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih diabetes mellitus yang diinduksi Streptozotosin (STZ). Hewan coba yang digunakan adalah 15 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 200-250g. Tikus secara acak dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari 3 ekor. Kelompok control negatif (KN) tidak diinjeksi STZ dan tidak diberi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (EEDJ), kelompok control positif (KP) diinjeksi STZ 40 mg/kg BB dan tidak diberi EEDJ, kelompok P1, P2, dan P3 diinjeksi STZ 40 mg/kg BB dan diberi EEDJ dengan dosis masing-masing 100 mg/kg BB, 150 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. Pemberian EEDJ diberikan secara oral selama 14 hari. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap pola searah. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian EEDJ berpengaruh sangat nyata (
Co-isolation of extracellular vesicles and high-density lipoproteins using density gradient ultracentrifugation
Extracellular vesicles (EVs) facilitate intercellular communication by carrying bioactive molecules such as proteins, messenger RNA, and micro (mi)RNAs. Recently, high-density lipoproteins (HDL) isolated from human plasma were also reported to transport miRNA to other cells. HDL, when isolated from human plasma, ranges in density between 1.063 and 1.21 g/mL, which grossly overlap with the reported density of EVs. Consequently, HDL and EV will be co-isolated when using density gradient ultracentrifugation. Thus, more stringent isolation/separation procedures of EV and HDL are essential to know their relative contribution to the pool of circulating bioactive molecules
PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU PADA BLOK REM KERETA API
Besi cor adalah paduan besi yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor dan belerang. Besi cor ini digolongkan menjadi enam macam yaitu : besi cor kelabu, besi cor kelas tinggi, besi cor kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat, besi cor mampu tempa dan besi cor cil. Salah satu bahan dari blok rem kereta api adalah besi cor kelabu karena mempunyai sifat mampu cor yang baik dan murah. Selain Itu, juga mempunyai sifat mekanik kekerasan dan ketahanan aus yang cukup tinggi. Walaupun kekuatan tarik dari besi cor kelabu kira-kira 100 – 250 N/mm2, namun besi cor ini agak getas titik cairnya kira-kira 1.200oC dan mempunyai mampu cor yang baik serta murah.
Metode penelitian yang digunakan dalam pengujian adalah : besi cor kelabu dengan menggunakan 5 material uji, diantaranya adalah pengujian komposisi kimia 1 spesimen, pengujian tarik 3 spesimen, pengujian struktur mikro dan kekerasan 1 spesimen.
Dari data hasil pengujian dan pembahasan pada pengujian besi cor kelabu pada blokrem kereta api untuk pengujian komposisi kimia dapat diketahui kadar unsur yang mendominasi adalah besi (Fe) sebesar 93,74 %, karbon (C) sebesar 3,37%, silikon (Si) sebesar 1,60 %, phospor (P) sebesar 0,170%, Mangan sebesar 0,415 %. Sedangkan unsur-unsur lain yang didapatkan dalam kategori prosentase kecil dan relatif sedikit pengaruhnya pada sifat mekanis bahan. Hasil dari pengambilan foto struktur mikro besi cor kelabu dapat terlihat bahwa struktur mikro yang terlihat adalah ferrit, pearlit, dan grafit. pengujian kekerasan besi cor kelabu didapatkan nilai rata-rata 265,6 HBN. Pengujian tarik yaitu 137,64 N/mm
Pengaruh Kinerja Corporate Social Responsibility Terhadap Persistensi Laba Pada Sektor Pertambangan
The majority of previous studies have examined the affect of Corporate Social Responsibility (CSR) on periodic financial performance. So far there were still very few studies that had examined the affect of Corporate Social Responsibility (CSR) on earning persistence. In fact, these studies had not been done in the mining sector. The aim of this study was to examine the affect of CSR on earning persistence in mining sector in Indonesia by using control variables consisting of operating cycle, sales volatility, cash flow volatility, proportion of negative earnings, competition intensity, and firm size.The data in this study were processed by using SPSS version 22. The samples used in this study were 60 observations in the mining sector that were listed in Indonesian Stock Exchange in the period of 2010-2014. This study had not been able to prove that CSR was beneficial in generating persistent earnings. Moreover, among of the control variables, only proportion of negative earnings that proved has negative affect on earnings persistence
Perbedaan Kadar Lactate Dehydrogenase Dalam Serum Dari Darah Yang Disentrifugasi 3000 Rpm 5 Menit Dan 4400 Rpm 3 Menit
Background: Speed and centrifugation time according to WHO is at least 10 minutes with a speed of 3662 rpm and according to KepMenKes No.1792 in 2010 uses a speed of 3000 rpm for 5 minutes. In health service laboratories, especially in LDH examination, the time to shorten Turn Around Time (TAT) can be reduced by accelerating the centrifugation time to 3 minutes. This study was conducted to determine differences in LDH levels in serum from blood that were centrifuged at 3000 rpm for 5 minutes and at speeds of 4400 rpm for 3 minutes.
Method: This type of study used is pre-experiment with posttest only design. The study location at the Palembang Health Laboratory Center. The subjects in this study were DIV Medical Laboratory Technology first level, amounting to 20 people obtained by total sampling. Research subjects who met the inclusion and exclusion criteria were taken for blood to check LDH levels. Blood from each subject was divided into two groups: centrifuged 3000 rpm 5 minutes and the group of tubes centrifuged 4400 rpm 3 minutes, then measured LDH levels in serum using the IFCC method. Data were analyzed using paired t test with a 95% confidence level.
Results: The average LDH results in the centrifuged blood group 3000 rpm 5 minutes as much as 306.3 U / L and 302.5 U / L in the blood group The results were tested statistically showed no significant difference (p = 0.609) between levels LDH in centrifuged serum 3000 rpm 5 minutes and 4400 rpm 3 minutes.
Conclusion: LDH levels in serum from centrifuged blood of 3000 rpm for 5 minutes were not different from serum LDH levels from centrifuged blood 4400 rpm for 3 minutes
Pengaruh Laju Alir Umpan Limbah Cair dalam Reaktor Foto Fenton Sistem Kontinyu dengan Recycle
Penelitian ini bertujuan menurunkan kandungan bahan organik dalam limbah cair industri kopi dengan metode foto fenton dalam reaktor kontinyu yang dilengkapi dengan recycle. Dalam laboratorium, penelitian dilakukan secara batch dan kontinyu dengan menggunakan limbah kopi sintetis. Percobaan ini menggunakan sebuah reaktor gelas yang dilengkapi dengan beberapa lampu ultra violet. Reaktan yang digunakan untuk mengolah limbah kopi ini adalah hidrogen peroksida dan fero sulfat. Percobaan yang dilakukan secara batch diperlukan untuk mendapatkan kinetika penghilangan warna dan bahan organiknya. Data kinetika penurunan bahan organik dari data batch mengikuti kinetika reaksi order satu semu seperti penelitian yang dilakukan oleh Zhang (2003). Untuk aplikasi sistem kontinyu, pola kontak yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan penghilangan bahan organiknya karena reaksinya merupakan reaksi multipel. Sistem kontinyu yang dipilih dalam pengolahan ini terdiri dari sebuah foto reaktor dan tangki penampung. Percobaan yang dilakukan di laboratorium jurusan teknik kimia Universitas Surabaya dengan memompa limbah cair kopi sintetis dari tangki penampung limbah masuk ke dalam foto reaktor kontinyu. Aliran keluar dari reaktor dikembalikan ke tangki penampung limbah (recycle). Penelitian ini menggunakan 5 variasi laju alir umpan, yaitu 10, 22, 38, 56 dan 66 ml/menit. Perbandingan FeSO4 terhadapH2O2 dalam umpan ditetapkan sebesar 0,03. Dengan menggunakan 2 buah lampu UV, aliran umpan dialirkan dalam sistem tersebut selama 360 menit. Kandungan bahan organik dalam reaktor dan tangki penampung diukur perubahannya terhadap waktu. Penurunan kandungan bahan organik dalam sistem kontinyu dengan recycle berkisar antara 61-72% sedangkan sistem kontinyu tanpa recycle hanya mampu menurunkan bahan organiknya sebesar 7-33%. Untuk mengetahui hubungan kandungan bahan organik terhadap waktu dalam sistem reaktor kontinyu dengan recycle, peneliti membuat model matematis degradasi kandungan bahan organik dalam sistem tersebut. Persamaan matematisnya merupakan sistem persamaan diferensial order satu. Hasil penyelesaian persamaan matematis tersebut dibandingkan dengan data percobaan yang telah dilakukan di laboratorium. Hasilnya sangat menarik untuk dipelajari dan disampaikan dalam makalah ini
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP
Kemampuan komunikasi matematis dan self-confidence siswa SMP relatif masih
rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan self-confidence siswa SMP
adalah model pembelajaran kooperatif tipe The Learning Cell. Tujuan penelitian
ini untuk: 1) Mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa
yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe The Learning Cell lebih
baik daripada siswa yang memperoleh model konvensional; 2) Mengetahui selfconfidence
siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe The
Learning Cell lebih baik daripada siswa yang memperoleh model konvensional.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian yang
digunakan adalah desain kelompok pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kelas VIII SMPNegeri 6 Cikarang Utara. Adapun sampel dari
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-8 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas
VIII-4 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan
komunikasi matematis dan angket self-confidence. Pengolahan dan analisis data
menggunakan uji two Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney dengan
bantuan software Microsoft Exel dan software SPSS 16.00 for windows. Hasil
pnelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe The Learning Cell
lebih baik daripada siswa yang menggunakan model konvensional; 2) Selfconfidence
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The
Learning Cell lebih baik daripada self-confidence siswa yang menggunakan
model konvensional. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe The
Learning Cell dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe The Learning Cell, Self-Confidence
- …
